Selasa, 07 Juli 2020

ASKEP KELUARGA BINAAN


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN TN.S DI DESA MARGACINTA KECAMATAN CIJULANG
KABUPATEN PANGANDARAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV
Stase Departemen Kep. Komunitas





Disusun Oleh :
Risnawati S.Kep
NPM : 4012200021



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERABANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar
Tlp (0265) 741100 Fax (0265) 744043
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.    PENGKAJIAN
a.    Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1.      Nama Kepala Keluarga (KK)   : Tn.S
2.      Usia                                          : 56 Tahun
3.      Pendidikan                               : SMA
4.      Pekerjaan KK                           : Wiraswasta
5.      Alamat & No.Tlp KK               : Desa Margacinta
6.      Komposisi anggota keluarga    :

No

Nama

Hubungan dgn klg

Umur

Jk

Pendidikan terakhir

Pekerjaan saat ini
Status imunisasi dasar

Status kesehatan
1.
Tn. S
suami
56 Thn
L
SMA
Wiraswasta
Lengkap
Sehat
2.
Ny. S
Istri
47 Thn
P
SMA
Ibu Rumah Tangga
Lengkap
Sehat
3.
Nn. F
Anak
18 Thn
P
SMK
Pelajar
Lengkap
Tidak Sehat












Genogram
: Laki - Laki
 













: Garis Keturunan
: Perempuan
: Garis Perkawinan
Keterangan :
: Meninggal
: Tinggal Serumah
 




7.        Tipe Keluarga Inti          : Nuclear Family yang terdiri dari suami,istri dan anak
8.        Suku Bangsa                  : Keluarga Tn. S dan Ny. S berasal dari suku sunda
9.        Agama                           : keluarga Tn. S beragama islam, semua anggota keluarga melaksanakan solat 5 waktu
10.    Status Sosial Ekonomi Keluarga: Penghasilan Tn. S Rp. 1.000000 perbulan dari gazi menjadi supir mobil, sedangkan dari penghasilan Ny. S yaitu 100.000 dari hasil buruh ke tetangga.
11.    Aktivitas Rekreasi Keluarga      : keluarga Tn. S kadang-kadang rekreasi ke pantai dihari minggu.

b.   Riwayat dan Perkembangan Keluarga
1.      Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
keluarga Tn. S dan Ny. S memiliki 2 orang anak , anak pertama laki-laki usia 20 tahun, namun sudah meninggal karena kecelakaan dan anak ke 2 perempuan usia 18 tahun sekarng kelas 3 SMK, jadi keluarga Tn. S dan Ny. S berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.
2.      Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
saat ini Tn. S dan Ny. S merasa khawatir dengan perkembangan anaknya yang kedua karena sekarang memasuki usia remaja.
3.      Riwayat Keluarga Inti
menurut Ny. S riwayat masing-masing anggota kelurganya saat ini ada yang sakit yaitu anak kedua, anaknya sekarang menderita penyakit jantung sedangkan Tn. S dan Ny. S sekarang dalam keadaan sehat.
4.      Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Riwatay keluarga dari pihak Tn.S : bapa dan ibu dari Tn. S tidak ada yang menderita penyakit serius seperti DM dan hipertensi.
Riwayat keluarga dari pihak Ny.S : bapa dan ibu dari Ny. S tidak ada yang menderita penyakit serius seperti DM dan hipertensi.

c.    Lingkungan
1.    Karakteristik Rumah (Sertakan Pula Denah Rumah)
Keterangan :
a)      Luas Rumah                    : 10 x 6 m
b)      TipeRumah                      : Permanen
c)      Kepemilikan                    : Sendiri
d)     JumlahKamar/ruangan     : 1 ruangtamu, 2 Kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur,1 wc.
e)      Pemanfaatan ruangan      : Ruang tamu, kamar tidur, dapur dan
                                        kamar mandi.
f)       Sumber air minum           : Air Galon isi ulang
g)      Kamar mandi                   : 1 Ruang kamar mandi
h)      Keadaan dalam rumah    : Rumah Tn. S dan Ny. S tinggal dirumah sendiri, di dalamnya terdapat 1 Ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi, lantai rumah menggunakan keramik memilik ventilasi udara, dan kebersihan rumahnya kurang baik.
i)        Keadaan diluar rumah: Rumah memiliki pekarangan yang kecil.
2.    Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Keluarga Tn. S tinggal di daerah perumahan, tetangga yang beada disekitar rumahnya semua ramah dan saling tolong menolong satu sama lain.
3.    Mobilitas Geografis Keluarga (1 tahun terakhir)
Keluarga Tn. S dan Ny. S tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah, beliua tinggal di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
4.    Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Menurut Ny. S, Tn. S sering mengikuti perkumpulan yang ada dilingkunganya sedangkan Ny. S sering mengikuti pengajian tiap minggu.
5.    Sistem Pendukung Keluarga
Selain Tn. S yang mencari nafkah, Ny. S turut membantu dalam mencari nafkah dengan menjadi buruh harian di tetangganya.






DenahRumah


KT II
KT I
                                                        
                                                                                                                               DP
DEPAN
 


                                              
KM
                     R TM                                                                             





Keterangan :
KT I       : Kamar Tidur Depan
KT I       : Kamar Tidur Belakang
RTM      : RuangTamu
DP         : Dapur
: Sumur
KM        : Kamar Mandi
: Jendela
 




d.   Struktur Keluarga
1)      Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu Bahasa sunda, frekuensi komunikasi antara keluarga baik. Meskipun Tn. S jarang dirumah karena bekerja, tetpi komunikasi di keluargnya tetap lancar.
2)      Pola Kekuatan Keluarga
Dalam pengambilan keputusan Tn. S dan Ny. S selalu memutuskan secara bersama-sama dan musyawarah terlebih dahulu.
3)      Pola Peran Kelurga
Dalam keluarga Tn. S dan Ny.S, Tn. S sebagai kepala keluarga mencari nafkah dan dibantu Ny. S yang turut bekerja sebagai buruh di tetangganya tetap tetap melakukan perannya sebagai istri untuk menyiapkan semua keperluan suami dan merawat anak dirumah , Fitriani seorang anak yang saat ini tugasnya belajar.
4)      Nilai dan Norma budaya
Nilai dan Norma budaya yang Berlaku di keluarganya menyesuaikan dengan nilai Agama yang di anut dan norma yang berlaku dilingkungannya, norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada yang sakit hanya diberikan obat warung dan jika demam tidak diperbolehkan untuk mandi.

e.    Fungsi Keluarga
1)      Fungsi Afektif dan Koping
Ny. S mengatakan ia bahagia dengan pernikahannya saat ini, ia memndang dirinya sebagai istri dan berusaha memberikan kasih sayang kepada anak dan suaminya.
2)      Fungsi Sosialisasi
Ny. S mengatakan bahwa interaksi antara keluarga cukup baik, mereka saling mengungkapkan apa yang mereka inginkan dan saling mendukung satu sama lain.
3)      Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. S dan Ny. S mereka memiliki 2 anak tetapi anak peratamanya meninggal karena kecelakaan dan saat ini ingin menambah 1 anak lagi, bila dikehendaki.
4)      Fungsi Ekonomi
Ekonomi Keluarga Tn. S kurang cukup karena dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari,untuk biaya berobat anaknya karena harus kontrol setiap sebulan sekali.


f.     Fungsi Fisik dan Perawatan Keluarga
1)   Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Tn. S dan Ny. S belum faham tentang penyakit yang diderita oleh anaknya.
2)   Mengambil keputusan untuk mengambil tindakan
Tn. S dan Ny. S segera membawa anaknya ke puskesmas terdekat jika anaknya tiba” mengeluh sesak dan sakit dada.
3)   Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Tn. S dan Ny. S hanya memberikan kompres hangat jika tiba-tiba anaknya mengeluh sakit dibagian perut.
4)   Menciptakan Lingkungan Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan
Menurut Ny. S dia sering melakukan bersih-bersih rumah, menyapu dan mengepel ruangan, membuka ventilasi ruangan.
5)   Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat
Tn. S dan Ny. S selalu berobat ke puskesmas terdekat jika ada anggota keluarganya yang sakit.

g.    Stress dan Koping Keluarga
1.      Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek : Ny. S merasa khawatir tentang penyakit anaknya jika sewaktu-waktu jantungnya kambuh lagi
Stresor jangka panjang : dikarenakan anaknya sekarang sudah kelas 3 SMK dan akan segera lulus, tentunya akan merasa khawatir untuk biaya kuliahnya nantinya.
2.      Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn.S dan Ny. S dalam menyelesaikan masalah selalu dimusyawarahkan bersama dan diambil keputusan bersama.
3.      Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah keluarga selalu menggunakan musyawarah dalam mencapai penyelesaiannya.
4.      Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan/ancaman dalam menghadapi permasalahan tetapi mempunyai cara-cara sehat untuk menyelesaikan misal melalui musyawarah.
h.   Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan menggunakan head toe to
Pemeriksaan fisik
Tn. S
Ny. S
Nn. F
Keadaan umum :
BB
TB
TTV :
TD
N
R
S

55
165

120/90
63
20
36,5

60
158

110/80
65
20
36,6

40
157

100/80
88
20
36.6
Kepala
Bentuk simetris, Rambut pendek  beruban, kulit kepala bersih berminyak, distribusi rambut merata,  tidak ada benjolan,dan tidak ada lesi
Bentuk simetris, Rambut pendek  beruban, kulit kepala bersih berminyak, distribusi rambut merata,  tidak ada benjolan,dan tidak ada lesi
Bentuk simetris, Rambut pendek  beruban, kulit kepala bersih berminyak, distribusi rambut merata,  tidak ada benjolan,dan tidak ada lesi
Mata
Bentuk simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada radang, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada penurunan fungsi penglihatan
Bentuk simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada radang, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada penurunan fungsi penglihatan
Bentuk simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada radang, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada penurunan fungsi penglihatan
Telinga
Bentuk simetris ,Bersih, tidak ada benjolan, ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
Bentuk simetris ,Bersih, tidak ada benjolan, ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
Bentuk simetris ,Bersih, tidak ada benjolan, ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
Hidung
Bentuk simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
Bentuk simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
Bentuk simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
Mulut
Bentuk simetris, bibir kemerahan, gigi tidak lengkap kekuningan, keadaan mukosa lembab, penurunan fungsi pengecapan
Bentuk simetris, bibir kemerahan, gigi tidak lengkap kekuningan, keadaan mukosa lembab, penurunan fungsi pengecapan
Bentuk simetris, bibir kemerahan, gigi tidak lengkap kekuningan, keadaan mukosa lembab, penurunan fungsi pengecapan
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Sistem kardiovaskuler
Inspeksi :Bentuk dada simetris
Palpasi : tidak  terdapat nyeri tekan

Inspeksi :Bentuk dada simetris
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

Inspeksi :Bentuk tidak dada simetris
Palpasi : terdapat nyeri tekan dibagian dada
Perkusi : sonor

Sistem pernafasan
Infeksi : bentuk dada simetris
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dibagian dada

Infeksi : bentuk dada simetris
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dibagian dada

Infeksi : bentuk dada tidak simetris
Palpasi: terdapat nyeri tekan
Perkusi: suara nafas ronchi
Auskultasi: suara vesikuler
Sistem persarafan
Nervus 1-nervus XII normal
Nervus 1-nervus XII normal
Nervus 1-nervus XII normal
Sistem pencernaan
Infeksi : bentuk abdomen simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi thympani
Auskultasi: bising usus 13x/ menit
Infeksi : bentuk abdomen simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi thympani
Auskultasi: bising usus 13x/ menit
Infeksi : bentuk abdomen simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi thympani
Auskultasi: bising usus 13x/ menit
Sistem integumen
Infeksi :tidak ada bekas luka jahitan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Infeksi :tidak ada bekas luka jahitan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Infeksi :tidak ada bekas luka jahitan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Sistem moskuloskeletal
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
Sistem reproduksi
Tidak ada benjolan dibagian kemaluan, tidak ada hemoroid

Tidak ada benjolan dibagian kemaluan, tidak ada hemoroid

Tidak ada benjolan dibagian kemaluan, tidak ada hemoroid

Riwayat penyakit/ alergi
Tidak ada alergi
Tidak ada alergi
Tidak ada alergi
Penggunaan alat bantu/protesa
Tidak menggunakan alat bantu
Tidak menggunakan alat bantu
Tidak menggunakan alat bantu
Analisa masalah kesehatan individu
Sehat
Sehat
Penyakit Jantung

i.      Data Pengkajian Individu Yang Mengalami Masalah Kesehatan (Saat Ini Sedang Sakit)
Format Pengkajian terlampir terpisah

j.     Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Ny.S berharap dengan kedatangan mahasiswa ia bisa mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya dan semoga bisa lebih baik lagi untuk keluarganya dimasa yang akan datang

B.    PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Data
Masalah keperawatan
Penyebab
Ds: - Ny.S mengatakan anakanya sedang sakit
-          Dadanya terasa diremas
-          Detak jantung tidak teratur
-          Mudah lelah
-          Keluarga belum paham tentang penyakit anaknya
§  Do:
TD :100/80
N :88
R:20
S:36.6
-          Klien tampak memegang bagian dada
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan

DS:
-          Keluarga Tn.S mengatakan kurang paham tentang penyakit anaknya.
-          Keluarga dan Ny.R mengatakan kurang mengetahui makanan yang harus dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita penyakit jantung.

DO : keluarga banyak bertanya tentang penyakit yang diderita anaknya.

Ketidakefektifan pemelihara kesehatan keluarga
Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung

C.    Rumusan Diagnosa Keperawatan
1.      Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
DS : Ny.S mengatakan anakanya sedang sakit
-          Dadanya terasa diremas
-          Detak jantung tidak teratur
-          Mudah lelah
-          Keluarga belum paham tentang penyakit anaknya
Do:
TD :100/80
N :88
R:20
S:36.6
anakanya tampak memegang bagian dada
2.      Ketidakefektifan pemelihara kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
Ds : - Keluarga Tn.S mengatakan kurang paham tentang penyakit jantung anaknya.
-Keluarga dan Ny.R mengatakan kurang mengetahui makanan yang harus dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita penyakit jantung.
Do :keluarga banyak bertanya tentang penyakit yang diderita anaknya.

D.    Priotias Masalah Keperawatan Keluarga
1.      Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria
Skore
Pembenaran
Sifat masalah
Skala :
Wellness   : 4
Aktual      : 3
Resiko      : 2
Sejahrera  : 1
Bobot       : 1
2/4 x 1 = 0,5
Nn. F mengalami nyeri dibagian dada dan kadang merasa sesak nafas jika jantungnya kambuh lagi, klien tampak pucat dan mudah lelah.
Kemungkinan masalah dapat diubah
 Skala :
Mudah      : 2
Sebagian   : 1
Tidak ada  : 0
Bobot        : 2
1/2 x 2 = 1
Nn. F yakin bahwa dirinya pasti akan sembuh, dan sekarang semua aktivitas dibatasi agar dirinya tidak merasa mudah lelah dan nyeri dada.
Potensial masalah untuk dicegah
 Skala :
Tinggi     : 3
Cukup     : 2
Rendah    : 1
Bobot      : 1
2/3 x 1 = 0,6
Masalah telah terjadi, tetapi masih bisa dicegah untuk anggota keluarga yang lain
Menonjolnya masalah
Skala:
·      Masalah berat, harus segera ditangani   : 2
·      Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditangani  : 1
·      Masalah tidak dirasakan  : 0
Bobot  : 1
2/2 x 1 = 1
keluarga merasa masalah ini perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah.
Total
3,1


2.      Ketidakefektifan pemelihara kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
Kriteria
Skore
Pembenaran
Sifat masalah
Skala :
Wellness   : 4
Aktual      : 3
Resiko      : 2
Sejahrera  : 1
Bobot       : 1
2/4 x 1 = 0,5
Ketidaktahuan keluarga tentang penyakit jantung dan cara mengatasinya.
Kemungkinan masalah dapat diubah
 Skala :
Mudah      : 2
Sebagian   : 1
Tidak ada   : 0
Bobot        : 2
1/2 x 2 = 1
-          Keluarga Tn.S mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit jantung anaknya.
-          Keluarga dan Ny.R mengatakan kurang mengetahui makanan yang harus dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita penyakit jantung.
Potensial masalah untuk dicegah
 Skala :
Tinggi     : 3
Cukup     : 2
Rendah    : 1
Bobot      : 1
3/3 x 1 = 1
Masalah yang belum lanjut dapat dicegah dengan motivasi dan dorongan dari keluarga
Menonjolnya masalah
Skala:
·      Masalah berat, harus segera ditangani   : 2
·      Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditangani  : 1
·      Masalah tidak dirasakan  : 0
Bobot  : 1
2/2 x 1 = 1
Keluarga merasa masalah ini perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi penyakit yang lebih buruk pada anaknya.
Total
3,5




No
Diagnosa Keperawatan
Skore
1
Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
3,1
2
Ketidakefektifan pemelihara kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
3,5

E.       PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
Data
Diagnosa Keperawatan
NOC
NIC
Kode
Diagnosis
Kode
Hasil
Kode
Intervensi
1
Data Pendukung Masalah Keluarga Dengan penyakit jantung
§ Wawancara (DS)
§ Pengamatan/observasi (DO)
§ Pemeriksaan Fisik
§ Studi dokumentasi
00099
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan


1847


1803

Keluarga mampu mengenal masalah
Pengetahuan manajemen penyakit kronis
Pengetahuan tentang proses penyakit




5510


















Keluarga mampu mengenal masalah
Penkes proses penyakit
2
Wawancara (DS):
Pengamatan/observasi (DO):

00188
Perilaku kesehatan cenderung beresiko


1803

1602



1603


1827


1411


Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan.
Pengetahuan kesehatan
Pengetahuan tentang proses penyakit
Perilaku peningkatan kesehatan
Mencari informasi masalah kesehatannya
Status nutrisi





5606

5602


5246







Keluarga mampu mengenal masalah
Pengajaran: individu
Pengajaran proses penyakit
konseling nutrisi




F.       IMPLEMENTASI& EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal & waktu

Diagnosa keperawatan

Implementasi

Evaluasi
TTD & Nama jelas perawat
Senin , 29 juni 2020
Ketidakefektifan pemelihara kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
-          Mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang spesifik
Hasil :
Kelurarga sedikit paham dengan penyakit yang diderita anaknya setah diberikan pendidikan kesehatan oleh perawat
-          Memberikan pendidikan kesehatan mengenai proses penyakit jantung
Hasil :
Keluarga Nn. F dan keluarga sedikit memahami tentang proses penyakit jantung
-          Menjelaskan  tanda dan gejala umum dari penyakit yang dialami pasien
Hasil : keluarga mengerti tentang tanda gejala yang penyakit jantung
S : keluarga dan Nn. F mengatakan sedikit memahami tentang penyakit jantung dan cara mengatasinya
O : pada saat diminta mengulangi materi yang sudah dijelaskan , Nn. F dan keluarga sudah bisa sedikit-sedikit  menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan.
O: masalah teratasi
A : hentikan intervensi
Risnawati S. Kep
Senin , 29 juni 2020
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
-          Memberikan pendidikan kesehatan tentang konseling nutrisi bagi penderita penyakit jantung
Hasil : Nn. F dan keluarga sudah mengerti tentang terapi nutrisi bagi penderita penyakit jantung


S : keluarga mengatakan bahwa sudah mengerti tentang nutrisi yg baik untuk penderita penyakit jantung
O: keluarga tampak sudah mengerti
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
Risnawati S. Kep


a.       Hasil pembinaan berdasarkan tingkat kemandirian keluarga
1)   Kunjungan Pertama (K-1) : Keluarga berada pada tingkat 1 yaitu keluarga menerima perawat dan menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga
2)   Kunjungan Kedua (K-2)    :  
Keluarga berada pada tingkat 2 yaitu  keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
3)   Kunjungan Ketiga (K-3) :
Keluarga berada pada tingkat 2 yaitu keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
4)   Kunjungan Keempat (K-4) :
Keluarga berada pada tingkat 3 yaitu keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran dan melakukan tindakan pencegahan secara aktif.

Tingkat Kemandiran
Kriteria
1
Kriteria
2
Kriteria
3
Kriteria
4
Kriteria
5
Kriteria
6
Kriteria
7
Tingkat 1
P
P





Tingkat 2
P
P
P
P
P


Tingkat 3
P
P
P
P
P
P

Tingkat 4
P
P
P
P
P
P
P
Keterangan :   
Kriteria 1:
Keluarga menerima perawat
Kriteria 2 :
Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga
Kriteria 3 :
Keluarga tahu & dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
Kriteria 4 :
Keluarga memanfaatkan faskes pelayanan kesehatan sesuai anjuran
Kriteria 5 :
Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
Kriteria 6 :
Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
Kriteria 7 :
Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif



b.      Rencana satuan acara kegiatan
No
Tanggal & hari
Kegiatan
Paraf
1.
Sabtu, 27 juni 2020
Jam 19.10
Pertemuan pertama
a.    Melakukan perkenalan pada calon keluarga binaan
b.    Melakukan pengkajian secra umum pada keluarga binaan
c.    Merumuskan masalah pada keluarga binaan
Risnawati,S. Kep
2.
Minggu , 28 juni 2020
Jam 02.25
Peretmua ke-2
a.       Melakukan pemeriksaan fisik pada anggota keluarga binaan
b.      Membuat rencana intervensi pada keluarga binaan
Risnawati,S. Kep
3.
Senin  , 29 juni 2020
Jam 10.00
Pertemuan ke-3
-          Melakukan implementasi keperawatan sesuai yang direncanakan yaitu :
-          pendidikan kesehatan terkait penyakit jantung
-          mengajarkan penggunaan non fakmakologis ( seperti relaksasi tarik nafas dalam, atau terafi musik)
Risnawati,S. Kep
4.
Senin  , 29 juni 2020
Jam 17.00
Pertemuan ke-4
Mengevalusia catatan perkembangan Nn. F
Risnawati,S. Kep















GAMBAR IMPLEMENTASI KELUARGA BINAAN





                                                   

SAP
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
  1. Latar Belakang
Penyakit jantung disebabkan oleh karena kurangnya suplay pemenuhan kebutuhan 02 dan darah pada otot otot jantung yang diakibatkan karena adanya penyempitan dari pembuluh darah jantung sehingga beban kerja jantung meningkat sedang kemampuan  membawa 02 menurun.
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan  pembuluh darah jantung. Secara umum penyakit PJK disebabkan oleh atherosclerosis yaitu suatu proses dimana terdapat suatu penebalan / pengerasan dari lapisan dinding pembuluh darah, sehingga dapat menimbulkan penyempitan dan kekakuan dari pembuluh darah
  1. Tujuan pembelajaran
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit jantung koroer diharapkan  masyarakat rengat kelurahan kampung dagang RT 04 RW 05, mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit jantung koroner.
2. Tujuan khusus
a.       Peserta penyuluhan dapat menyebutkan hal-hal tentang Pengertian penyakit jantung Koroner(PJK) .
b.      Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang faktor resiko PJK.
c.       Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang gejala dan tanda PJK.
d.      Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara pencegahan PJK.
e.       Peserta penyuluhan dapat menyebutkan makanan sehat untuk jantung.
3. Satuan pembelajaran
a.      pokok pembahasan
-Penyakit Jantung Koroner(PJK)
b.      sub pokok pembahasan
-Pengertian penyakit jantung koroner
-Manfaat Diet Bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner
-Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner.
-Cara Pencegahan Penyakit Jantung Koroner.
-Pesan Penting Bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner.
c.       Sasaran atau target
Keluarga Tn. S         

Tahap
Kegiatan penyuluhan 
Kegiatan pasien
Alat yang dipakai
Pembukaan
5        menit
memberi salam pembukaan, Memperkenalkan diri, Menjelaskan tujuan penyuluhan, Menjelaskan kontrak waktu
- Membalas salam penyaji
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan
-
Pelaksanaan
15 Menit
Mahasiswa menggali pengetahuan keluarga Tn. S tentang pengertian jantung koroner,
Menjelaskan pengertian jantung koroner,
Melibatkan peran sertakeluarga,
Menjelaskan faktor resiko,
Menjelaskan tanda dan gejala ,
-          menyebutkan pengertian Jantung koroner
-          Mendengarkan dan memperhatikan,
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mendengarkan dan memperhatikan.
-leaflet
5 menit
Evaluasi
Menyimpulkan isi penyuluhan
Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
Bertanya dan menjawab pertanyaan.
-leaflet
5 menit
Penutup
- memberikan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman keluarga Tn.S tentang PJK
- Menyimpulkan secara bersama-sama,
- Mengakhiri penyuluhan
- Memberi salam penutup
menjawab pertanyaan
Menyimpulkan
Mendengarkan dan memperhatikan
Membalas salam penutup


d.      Metode
Ceramah
Diskusi
e.       Media
Leaflet
f.       waktu dan tempat
Hari/ tanggal   : Senin , 29 juni 2020
Tempat            : Home Visit kelurga Tn. S


4. Pengorganisasian
Pemateri : Risnawati, S. Kep
5. Kriteria Evaluasi
a.       Evaluasi struktur
 keluarga diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
b.      Evaluasi Hasil
1.      Keluarga mampu menyebutkan pengertian PJK
2.      Keluarga mampu mengetahui penyebab, tanda dan gejala
3.      Keluarga mampu memahami mengenai PJK

Referensi
Ø Gray, H. H. Et al. 2015. Lecture Notes : Kardiologi. Jakarta: Erlangga.
Ø Joewono. B. S. 2013. Ilmu Penyakit Jantung , Surabaya, Airlangga University Press
Ø Suddarth & Brunner. 2017. Keperawatan Medikal Bedah; Edisi 8. Jakarta. EGC









LAMPIRAN MATERI
1.Pengertian PJK
Penyakit jantung disebabkan oleh karena kurangnya suplay pemenuhan kebutuhan02dan darah pada otot‑otot jantungyang diakibatkan karena adanya penyempitan dari pembuluh darah jantung sehingga bebankerja jantung meningkat sedang kemampuan membawa 02 menurun.
2. Etiologi
Secara umum penyakit PJK disebabkan oleh atherosclerosis yaitu suatu proses dimana terdapat suatu penebalan / pengerasan dari lapisan dinding pembuluh darah,sehingga dapat menimbulkan peyempitan dan kekakuan dari pembuluh darah.
Faktor-faktor resiko antara lain yang mempengaruhi PJK
a.       Faktor resiko yang dapatdiubah (diperbaiki)
-            Darah tinggi, kencing manis, anemia, polisitemia
-            Gaya hidup (suka merokok, minum-minuman keras, suka makanan kolesterol tinggi)
-            Kurang aktifitas (olahraga)
-            Kepribadian tipeA (optimism tinggi,  tinggi hati, selalu ingin berhasil)
-            Stress emosional
b.      Faktor resiko yang tidak dapat diubah.
-          Umur, jenis kelamin, keturunan.
3.      Tanda Dan Gejala.
a.    nyeri dada seperti tertekan di daerah pertangahan tulang rusuk, terasa diremas-remas, mendadak.
b.    Lokasi nyeri pada dada kiri menjalar kelengan kiri leher, punggung dan ulu hati (sebagai gejala awal)
c.    Nyeri bisa timbul saat aktivitas berat / meningkat hilang saat istirahat ataupun nyeri dating walaupun tidak beraktivitas. Nyeri bisa terjadi>30 menit.
4.      Patofisiologi
Lapisan endotel pembuluh darah koroner yang normal mengalami kerusakan oleh hemodinamik seperti hipertensi, asap rokok, kadar gula darah. Kerusakan ini menyebabkan sel endotel menghasilkan seperti sitokin.Selanjutnya sel inflamasi seperti manosit masukkepermukaan endotel dan bermigrasi dari endotel kesub endotel.Akibat kerusakan endotel terjadi respon protektof dan terbentuk lesi fibropati dan fibros. Plak yang terjadi dapat menjadi tidak stabil dan dapat ruktur sehingga terjadi sindrom koroner akut.
5.           Pencegahan Penderita PJK
Pencegahan ditujukan untuk meminimalkan adanya faktor resiko yang ada melalui :
a.       Hindari stress yang berlebihan
b.      Hidup teratur (pola makan dan minum) hindari gaya hidup yang beresiko (merokok, miras, kopi)
c.       Olahraga teratur
d.      Hindari konsumsi makanan tinggi kolesterol, gula, garam.
e.       Diet sesuai aturan
f.       Chek up rutin bila terdapat faktor-faktor resiko.

6.      Tindakan yang dapat dilakukan bila ada tanda-tanda serangan PJK
Secara umum serangan yang timbul adalah nyeri dada yang terlokalisir di dada kiri yang manjalar, sangat menusuk dan berat.Dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a.       Ambil posisi yang nyaman, usahakan sirkulasi tetap adekuat, kurangi aktifitas / istirahat cukup
b.      Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
c.       Berikan cairan (minum hangat)
d.      Hilangkan kecemasan
e.      Bawah segera penderita ketempat pelayanan kesehatan dengan fasilitas perawatan intensifjantung. Bila keluhan nyeri semakin berat dan lebih dari 30 menit
f.       Diupayakan semaksimal mungkin agar pertolongan diberikan dan dibawa keperawatan intensif jantung dengan waktu< 6 jam setelah serangan nyeri.






SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah                       :Kurangnya informasi mengenai penyakit diet pada penyakit  jantung pada keluarga Tn. S
Pokok Bahasan           :  Penyakit Jantung
Sub Pokok Bahasan    :  Diet Pada Penyakit Jantung
Sasaran                        :  Keluarga Tn. S
Waktu                         :  15 Menit
Pertemuan Ke             :  3
Tanggal                       :  Senin , 29 juni 2020
Tempat                        :  Rumah Tn. S, Jl. Dusun Cidawung RT05/10

I.  Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu  memahami diet pada penyakit jantung.

II. Tujuan Instruksional Khusus
 Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1.      Menyebutkan alasan harus diet jantung  dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
2.      Menyebutkan tujuan diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
3.      Menyebutkan syarat diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
4.      Menyebutkan macam diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
5.      Menyebutkan pembagian makanan pada diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
6.      Menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada penderita penyakit jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

III.  Pokok Materi
1.      Alasan Harus Diet Jantung
2.      Tujuan Diet Jantung
3.      Syarat Diet Jantung
4.      Macam Diet Jantung
5.      Pembagian  Makanan Pada Diet Jantung
6.      Makanan Yang Boleh Dan Tidak Boleh Diberikan Pada Penderita Penyakit Jantung

IV.  Kegiatan Belajar Mengajar
-     Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab
-          Langkah – langkah kegiatan :
A.  Kegiatan Pra Pembelajaran
1.      Mempersiapkan materi, media dan tempat
2.      Kontrak waktu

B.  Membuka Pembelajaran
1.      Memberi salam
2.      Perkenalan
3.      Menjelaskan pokok bahasan
4.   Menjelaskan tujuan
5.      Apersepsi

C.  Kegiatan inti
1.   Penyuluh menyampaikan materi
2.   Sasaran menyimak materi
3.   Sasaran mengajukan pertanyaan
4.   Penyuluh menjawab pertanyaan
5.   Penyuluh menyimpulkan jawaban

D.  Penutup
1.      Evaluasi
2.      Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3.      Memberi salam

V.  Media Dan Sumber
·         Media           : Leaflet
·         Sumber   :
-          Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 2, Brunner & Suddarth, EGC
VI.  Evaluasi
·         Prosedur                : Post test
·         Jenis tes                 : Pertanyaan secara lisan
·         Butir soal               : 5 soal
1.      Sebutkan alasan harus diet jantung !
2.      Sebutkan tujuan diet jantung !
3.      Sebutkan syarat diet jantung !
4.      Sebutkan macam diet jantung !
5.      Sebutkan pembangian makanan pada diet jantung !
6.      Sebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada penderita penyakit jantung ! (masing-masing 3 dari jenis makanan)

VIII.       Lampiran Materi





DIET JANTUNG

A.    Alasan Harus Diet Jantung
Diet pada  penderita penyakit jantung jangan disamakan seperti mengurangi porsi makanan ataupun tidak makan sama sekali untuk mengurangi berat badan ataupun menambah percaya diri penampilan.

B.     Tujuan Diet Jantung
  1. Makan secukupnya tanpa memberatkan jantung
  2. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk
  3. Mencegah/ menghilangkan penimbunan garam/air.

C.    Syarat Diet Jantung
  1. Kalori rendah, terutama bila penderita terlalu gemuk
  2. Protein dan lemak sedang
  3. Cukup vitamin dan mineral
  4. Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan/oedema
  5. Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas
  6. Porsi kecil dan diberikan sering
                       
D.    Macam- macam diet jantung
1.      Diet jantung 1
Diberikan kepada penderita dengan Myocard Infarct (MCI) akut/Congestive Cardiac Failure berat. Diberikan berupa 1-1 ½  L cairan sehari selama 1-2 hari pertama bila penderita dapat menerimanya.
2.      Diet Jantung II
Diberikan secara berangsur-angsur dalam bentuk lunak, setelah fase akut MCI dapat diatasi.
3.      Diet Jantung III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung II / kepada penderita penyakit jantung tidak terlalu berat.

4.      Diet jantung IV
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung III atau kepada penderita penyakit jantung ringan


E.     Pembagian Makanan Sehari
1.      Diet Jantung I
Pkl  06:00 susu 1 gelas
Pkl  08:00 susu 1 gelas
Pkl  10:00 air jeruk 1 gelas
Pkl  13:00 susu 1 gelas
Pkl  15:00 sari pepaya 1 gelas
Pkl  18:00 susu 1 gelas
Pkl  20:00 teh manis 1

2.      Diet Jantung II
Pkl  08:00 beras 30 gram (1 gelas bubur )
                  Telur 50 gram (1 butir )
                 Sayuran 50 gram (1/2  gelas )
     Tepung susu 20 gram (4 sdm )
     Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl  10:00  Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )
     Gula pasir 20 gram ( 2 sdm )
Pkl  12:00  Beras 35 gram (1 gls bubur )
     Daging 50 gram (1 ptg sdg )
           Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
           Papaya 100 grm ( 1 ptg sdg)
           Margarine 5 gram ( ½ sdm )
Pkl  16:00  Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
          Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl  18:00  Beras 35 gram (1 gls bubur )
        Daging 50 gram (1 ptg sdg )
        Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
        Papaya 100 grm ( 1 ptg sdg)
Margarine 5 gram ( ½ sdm )
3.      Diet Jantung III
Pkl  08:00 beras 50 gram (1 gelas tim )
                             Telur 50 gram (1 butir )
                            Sayuran 50 gram (1/2  gelas )
          Minyak 5 gram (1/2 sdm )
         Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl  10:00  Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )
         Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl  12:00  Beras 75 gram (1 ½ gls bubur )
         Daging 50 gram (1 ptg sdg )
         Tempe 50 gram (2 ptg sdg )
         Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
         Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
         Minyak 5 gram ( ½ sdm )
Pkl  16:00  Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
         Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
4.      Diet Jantung IV
Pkl  08:00 Beras 50 gram (3/4 gelas nasi )
                  Telur 50 gram (1 butir )
                  Sayuran 50 gram (1/2  gelas )
Minyak 5 gram (1/2 sdm )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl  10:00  Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl  12:00  Beras 100 gram ( 1 1/3 gls nasi )
Daging 50 gram (1 ptg sdg )
Tempe 50 gram (2 ptg sdg )
Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
Papaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
Minyak 10 gram ( 1 sdm)
Pkl  16:00  Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl  18:00  Beras 100 gram ( 1 1/3 gls nasi )
Daging 50 gram (1 ptg sdg )
Tempe 50 gram (2 ptg sdg )
Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
Minyak 10 gram ( 1 sdm)

F.     Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
Golongan bahan makanan
Makanan yang boleh diberikan
Makanan yang tidak boleh diberikan
Sumber hidrat arang
Beras, bulgur, singkong, talas, kentang, macaroni,mi, bihun, roti, biscuit,tepung- tepungan
Kue-kue yang terlalu manis dan gurih seperti : cake, tarcis, dodol, dan sebagainya
Sumber protein hewani
Daging sapi kurus, ayam, bebek, ikan, telur; susu dalam jumlah terbatas
Semua daging berlemak, ham, susis
Sumber protein  nabati
Kacang-kacangan kering maksimum 25 gram sehari; tahu, tempe, oncom

Sumber lemak
Minyak, margarine, mentega sedapat mungkin tidak digunakan untuk menggoreng; kelapa,santan encer dalam jumlah terbatas
Goring-gorengan, santan kental
Sayuran
Sayuran yang tidak mengandung gas : bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, tauge, labu siam, tomat, wortel dan sebagainya


Buah-buahan
Semua buah ; nangka, durian, alpukat hanya dibolehkan dalam jumlah terbatas

Bumbu-bumbu
Bumbu dapur seperti : pala, kayu manis, asam, gula, garam.
Lombok dan bumbu lain yang merangsang
Minuman
Teh encer, coklat, sirup; susu dalam jumlah terbatas
Kopi, the kental, minuman yang mengandung alcohol dan soda.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN SYOK

  LAPORAN PENDAHULUAN SYOK       Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV DepartemenGawatDarurat&Kri...