ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN
TN.S DI DESA MARGACINTA KECAMATAN CIJULANG
KABUPATEN PANGANDARAN
Diajukan
untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV
Stase
Departemen Kep. Komunitas
Disusun Oleh
:
Risnawati S.Kep
NPM : 4012200021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA
PUTERABANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar
Tlp
(0265) 741100 Fax (0265) 744043
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KELUARGA
A. PENGKAJIAN
a.
Data Umum
Pengkajian terhadap data umum
keluarga meliputi:
1.
Nama
Kepala Keluarga (KK) : Tn.S
2.
Usia : 56
Tahun
3.
Pendidikan : SMA
4.
Pekerjaan
KK : Wiraswasta
5.
Alamat
& No.Tlp KK : Desa Margacinta
6. Komposisi anggota keluarga :
No
|
Nama
|
Hubungan dgn klg
|
Umur
|
Jk
|
Pendidikan terakhir
|
Pekerjaan saat ini
|
Status imunisasi dasar
|
Status kesehatan
|
1.
|
Tn. S
|
suami
|
56 Thn
|
L
|
SMA
|
Wiraswasta
|
Lengkap
|
Sehat
|
2.
|
Ny. S
|
Istri
|
47 Thn
|
P
|
SMA
|
Ibu Rumah Tangga
|
Lengkap
|
Sehat
|
3.
|
Nn. F
|
Anak
|
18 Thn
|
P
|
SMK
|
Pelajar
|
Lengkap
|
Tidak Sehat
|
Genogram
: Laki - Laki
|
: Garis Keturunan
|
: Perempuan
|
: Garis Perkawinan
|
: Meninggal
|
: Tinggal Serumah
|
7.
Tipe
Keluarga Inti : Nuclear Family
yang terdiri dari suami,istri dan anak
8.
Suku
Bangsa : Keluarga Tn. S
dan Ny. S berasal dari suku sunda
9.
Agama : keluarga Tn. S
beragama islam, semua anggota keluarga melaksanakan solat 5 waktu
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
Penghasilan Tn. S Rp. 1.000000 perbulan dari gazi menjadi supir mobil,
sedangkan dari penghasilan Ny. S yaitu 100.000 dari hasil buruh ke tetangga.
11.
Aktivitas
Rekreasi Keluarga : keluarga Tn. S
kadang-kadang rekreasi ke pantai dihari minggu.
b. Riwayat
dan Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
keluarga Tn. S dan Ny. S memiliki 2 orang anak , anak
pertama laki-laki usia 20 tahun, namun sudah meninggal karena kecelakaan dan
anak ke 2 perempuan usia 18 tahun sekarng kelas 3 SMK, jadi keluarga Tn. S dan
Ny. S berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang
Belum Terpenuhi
saat ini Tn. S dan Ny. S merasa khawatir dengan perkembangan
anaknya yang kedua karena sekarang memasuki usia remaja.
3. Riwayat Keluarga Inti
menurut Ny. S riwayat masing-masing anggota kelurganya saat
ini ada yang sakit yaitu anak kedua, anaknya sekarang menderita penyakit
jantung sedangkan Tn. S dan Ny. S sekarang dalam keadaan sehat.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Sebelumnya
Riwatay keluarga dari pihak Tn.S : bapa dan ibu dari Tn. S
tidak ada yang menderita penyakit serius seperti DM dan hipertensi.
Riwayat keluarga dari pihak Ny.S : bapa dan ibu dari Ny. S
tidak ada yang menderita penyakit serius seperti DM dan hipertensi.
c. Lingkungan
1.
Karakteristik
Rumah (Sertakan Pula Denah Rumah)
Keterangan
:
a)
Luas Rumah : 10 x 6 m
b)
TipeRumah : Permanen
c)
Kepemilikan : Sendiri
d)
JumlahKamar/ruangan : 1 ruangtamu, 2 Kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur,1
wc.
e)
Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, kamar tidur, dapur dan
kamar
mandi.
f)
Sumber air minum : Air Galon isi ulang
g)
Kamar mandi : 1 Ruang kamar mandi
h)
Keadaan dalam rumah : Rumah Tn. S dan Ny. S tinggal dirumah
sendiri, di dalamnya terdapat 1
Ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, dan kamar
mandi, lantai rumah menggunakan keramik memilik ventilasi udara, dan kebersihan
rumahnya kurang baik.
i)
Keadaan diluar rumah: Rumah memiliki pekarangan
yang kecil.
2.
Karakteristik
Tetangga dan Komunitas
Keluarga
Tn. S tinggal di daerah perumahan, tetangga yang beada disekitar rumahnya semua
ramah dan saling tolong menolong satu sama lain.
3.
Mobilitas
Geografis Keluarga (1 tahun terakhir)
Keluarga
Tn. S dan Ny. S tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah, beliua
tinggal di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.
4.
Perkumpulan
Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Menurut
Ny. S, Tn. S sering mengikuti perkumpulan yang ada dilingkunganya sedangkan Ny.
S sering mengikuti pengajian tiap minggu.
5.
Sistem
Pendukung Keluarga
Selain
Tn. S yang mencari nafkah, Ny. S turut membantu dalam mencari nafkah dengan
menjadi buruh harian di tetangganya.
DenahRumah
KT II
|
KT I
|
DP
DEPAN
|
KM
|
Keterangan :
KT I
: Kamar Tidur Depan
KT I :
Kamar
Tidur
Belakang
RTM :
RuangTamu
DP :
Dapur
:
Sumur
|
: Jendela
|
d.
Struktur Keluarga
1) Pola
Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga
dilakukan secara terbuka, Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu Bahasa sunda,
frekuensi komunikasi antara keluarga baik. Meskipun Tn. S jarang dirumah karena
bekerja, tetpi komunikasi di keluargnya tetap lancar.
2) Pola
Kekuatan Keluarga
Dalam pengambilan
keputusan Tn. S dan Ny. S selalu memutuskan secara bersama-sama dan musyawarah terlebih
dahulu.
3) Pola
Peran Kelurga
Dalam keluarga Tn. S
dan Ny.S, Tn. S sebagai kepala keluarga mencari nafkah dan dibantu Ny. S yang
turut bekerja sebagai buruh di tetangganya tetap tetap melakukan perannya sebagai
istri untuk menyiapkan semua keperluan suami dan merawat anak dirumah ,
Fitriani seorang anak yang saat ini tugasnya belajar.
4) Nilai
dan Norma budaya
Nilai dan Norma budaya
yang Berlaku di keluarganya menyesuaikan dengan nilai Agama yang di anut dan
norma yang berlaku dilingkungannya, norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan
adalah bila ada yang sakit hanya diberikan obat warung dan jika demam tidak diperbolehkan
untuk mandi.
e. Fungsi
Keluarga
1) Fungsi
Afektif dan Koping
Ny. S mengatakan ia bahagia dengan
pernikahannya saat ini, ia memndang dirinya sebagai istri dan berusaha
memberikan kasih sayang kepada anak dan suaminya.
2) Fungsi
Sosialisasi
Ny. S mengatakan bahwa interaksi antara
keluarga cukup baik, mereka saling mengungkapkan apa yang mereka inginkan dan
saling mendukung satu sama lain.
3) Fungsi
Reproduksi
Keluarga Tn. S dan Ny. S mereka memiliki
2 anak tetapi anak peratamanya meninggal karena kecelakaan dan saat ini ingin
menambah 1 anak lagi, bila dikehendaki.
4) Fungsi
Ekonomi
Ekonomi Keluarga Tn. S kurang cukup
karena dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari,untuk biaya berobat anaknya
karena harus kontrol setiap sebulan sekali.
f. Fungsi Fisik dan Perawatan Keluarga
1) Keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan
Tn. S dan Ny. S belum
faham tentang penyakit yang diderita oleh anaknya.
2) Mengambil
keputusan untuk mengambil tindakan
Tn. S dan Ny. S segera
membawa anaknya ke puskesmas terdekat jika anaknya tiba” mengeluh sesak dan
sakit dada.
3) Melakukan
perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Tn. S dan Ny. S hanya
memberikan kompres hangat jika tiba-tiba anaknya mengeluh sakit dibagian perut.
4) Menciptakan
Lingkungan Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan
Menurut Ny. S dia
sering melakukan bersih-bersih rumah, menyapu dan mengepel ruangan, membuka
ventilasi ruangan.
5) Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat
Tn. S dan Ny. S selalu
berobat ke puskesmas terdekat jika ada anggota keluarganya yang sakit.
g.
Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek : Ny. S merasa khawatir tentang
penyakit anaknya jika sewaktu-waktu jantungnya kambuh lagi
Stresor jangka panjang : dikarenakan anaknya sekarang sudah
kelas 3 SMK dan akan segera lulus, tentunya akan merasa khawatir untuk biaya
kuliahnya nantinya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap
masalah
Tn.S dan Ny. S dalam menyelesaikan masalah selalu
dimusyawarahkan bersama dan diambil keputusan bersama.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah keluarga selalu menggunakan musyawarah
dalam mencapai penyelesaiannya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga
tidak pernah menggunakan kekerasan/ancaman dalam menghadapi permasalahan tetapi
mempunyai cara-cara sehat untuk menyelesaikan misal melalui musyawarah.
h. Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan menggunakan head toe to
Pemeriksaan
fisik
|
Tn. S
|
Ny. S
|
Nn. F
|
Keadaan umum :
BB
TB
TTV :
TD
N
R
S
|
55
165
120/90
63
20
36,5
|
60
158
110/80
65
20
36,6
|
40
157
100/80
88
20
36.6
|
Kepala
|
Bentuk
simetris, Rambut pendek beruban, kulit
kepala bersih berminyak, distribusi rambut merata, tidak ada benjolan,dan tidak ada lesi
|
Bentuk
simetris, Rambut pendek beruban, kulit
kepala bersih berminyak, distribusi rambut merata, tidak ada benjolan,dan tidak ada lesi
|
Bentuk
simetris, Rambut pendek beruban, kulit
kepala bersih berminyak, distribusi rambut merata, tidak ada benjolan,dan tidak ada lesi
|
Mata
|
Bentuk
simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada radang,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada penurunan
fungsi penglihatan
|
Bentuk
simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada radang,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada penurunan
fungsi penglihatan
|
Bentuk
simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada radang,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada penurunan
fungsi penglihatan
|
Telinga
|
Bentuk
simetris ,Bersih, tidak ada benjolan, ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada
tanda-tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
|
Bentuk
simetris ,Bersih, tidak ada benjolan, ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada
tanda-tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
|
Bentuk
simetris ,Bersih, tidak ada benjolan, ada serumen, tidak ada lesi, tidak ada
tanda-tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
|
Hidung
|
Bentuk
simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak
terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
|
Bentuk
simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak
terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
|
Bentuk
simetris, Bersih, tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak
terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
|
Mulut
|
Bentuk
simetris, bibir kemerahan, gigi tidak lengkap kekuningan, keadaan mukosa
lembab, penurunan fungsi pengecapan
|
Bentuk
simetris, bibir kemerahan, gigi tidak lengkap kekuningan, keadaan mukosa
lembab, penurunan fungsi pengecapan
|
Bentuk
simetris, bibir kemerahan, gigi tidak lengkap kekuningan, keadaan mukosa
lembab, penurunan fungsi pengecapan
|
Leher
|
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
|
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
|
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
|
Sistem kardiovaskuler
|
Inspeksi :Bentuk dada simetris
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
|
Inspeksi :Bentuk dada simetris
Palpasi : tidak terdapat nyeri
tekan
|
Inspeksi :Bentuk tidak dada
simetris
Palpasi : terdapat nyeri tekan
dibagian dada
Perkusi : sonor
|
Sistem pernafasan
|
Infeksi : bentuk dada simetris
Palpasi: tidak terdapat nyeri
tekan dibagian dada
|
Infeksi : bentuk dada simetris
Palpasi: tidak terdapat nyeri
tekan dibagian dada
|
Infeksi : bentuk dada tidak
simetris
Palpasi: terdapat nyeri tekan
Perkusi: suara nafas ronchi
Auskultasi: suara vesikuler
|
Sistem persarafan
|
Nervus 1-nervus XII normal
|
Nervus 1-nervus XII normal
|
Nervus 1-nervus XII normal
|
Sistem pencernaan
|
Infeksi : bentuk abdomen simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi thympani
Auskultasi: bising usus 13x/ menit
|
Infeksi : bentuk abdomen simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi thympani
Auskultasi: bising usus 13x/ menit
|
Infeksi : bentuk abdomen simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi thympani
Auskultasi: bising usus 13x/ menit
|
Sistem integumen
|
Infeksi :tidak ada bekas luka
jahitan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
|
Infeksi :tidak ada bekas luka
jahitan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
|
Infeksi :tidak ada bekas luka
jahitan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
|
Sistem moskuloskeletal
|
Bentuk simetris, tidak ada nyeri
tekan
|
Bentuk simetris, tidak ada nyeri
tekan
|
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
|
Sistem reproduksi
|
Tidak ada benjolan dibagian
kemaluan, tidak ada hemoroid
|
Tidak ada benjolan dibagian
kemaluan, tidak ada hemoroid
|
Tidak ada benjolan dibagian
kemaluan, tidak ada hemoroid
|
Riwayat penyakit/ alergi
|
Tidak ada alergi
|
Tidak ada alergi
|
Tidak ada alergi
|
Penggunaan alat bantu/protesa
|
Tidak menggunakan alat bantu
|
Tidak menggunakan alat bantu
|
Tidak menggunakan alat bantu
|
Analisa masalah kesehatan individu
|
Sehat
|
Sehat
|
Penyakit Jantung
|
i. Data Pengkajian Individu Yang
Mengalami Masalah Kesehatan (Saat Ini Sedang Sakit)
Format
Pengkajian terlampir terpisah
j. Harapan
Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Ny.S berharap dengan kedatangan
mahasiswa ia bisa mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya dan semoga
bisa lebih baik lagi untuk keluarganya dimasa yang akan datang
B. PERUMUSAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Data
|
Masalah keperawatan
|
Penyebab
|
Ds: - Ny.S mengatakan anakanya
sedang sakit
-
Dadanya
terasa diremas
-
Detak
jantung tidak teratur
-
Mudah
lelah
-
Keluarga
belum paham tentang penyakit anaknya
§ Do:
TD
:100/80
N :88
R:20
S:36.6
-
Klien
tampak memegang bagian dada
|
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko
|
Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
|
DS:
-
Keluarga
Tn.S mengatakan kurang paham tentang penyakit anaknya.
-
Keluarga dan Ny.R mengatakan kurang mengetahui
makanan yang harus dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi
penderita penyakit jantung.
DO : keluarga banyak bertanya tentang penyakit yang diderita
anaknya.
|
Ketidakefektifan pemelihara
kesehatan keluarga
|
Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
|
C.
Rumusan Diagnosa Keperawatan
1.
Perilaku
kesehatan cenderung beresiko b.d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
DS : Ny.S mengatakan anakanya sedang
sakit
-
Dadanya
terasa diremas
-
Detak
jantung tidak teratur
-
Mudah
lelah
-
Keluarga
belum paham tentang penyakit anaknya
Do:
TD :100/80
N :88
R:20
S:36.6
anakanya tampak memegang bagian dada
2.
Ketidakefektifan
pemelihara kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
Ds : - Keluarga Tn.S mengatakan
kurang paham tentang penyakit jantung anaknya.
-Keluarga dan Ny.R mengatakan kurang mengetahui
makanan yang harus dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi
penderita penyakit jantung.
Do
:keluarga banyak bertanya tentang
penyakit yang diderita anaknya.
D.
Priotias Masalah Keperawatan
Keluarga
1. Perilaku kesehatan cenderung
beresiko b.d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria
|
Skore
|
Pembenaran
|
Sifat masalah
Skala :
Wellness : 4
Aktual : 3
Resiko : 2
Sejahrera : 1
Bobot : 1
|
2/4 x 1 = 0,5
|
Nn. F mengalami nyeri dibagian
dada dan kadang merasa sesak nafas jika jantungnya kambuh lagi, klien tampak
pucat dan mudah lelah.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak ada : 0
Bobot : 2
|
1/2 x 2 = 1
|
Nn. F yakin bahwa
dirinya pasti akan sembuh, dan sekarang semua aktivitas dibatasi agar dirinya
tidak merasa mudah lelah dan nyeri dada.
|
Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Bobot : 1
|
2/3 x 1 = 0,6
|
Masalah telah terjadi, tetapi
masih bisa dicegah untuk anggota keluarga yang lain
|
Menonjolnya masalah
Skala:
· Masalah berat, harus segera
ditangani : 2
· Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani : 1
· Masalah tidak dirasakan : 0
Bobot : 1
|
2/2 x 1 = 1
|
keluarga
merasa masalah ini perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi yang
lebih parah.
|
Total
|
3,1
|
2. Ketidakefektifan pemelihara
kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
Kriteria
|
Skore
|
Pembenaran
|
Sifat masalah
Skala :
Wellness : 4
Aktual : 3
Resiko : 2
Sejahrera : 1
Bobot : 1
|
2/4 x 1 = 0,5
|
Ketidaktahuan keluarga tentang penyakit jantung dan cara
mengatasinya.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak ada : 0
Bobot : 2
|
1/2 x 2 = 1
|
-
Keluarga
Tn.S mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit jantung anaknya.
-
Keluarga dan Ny.R mengatakan kurang mengetahui
makanan yang harus dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi
penderita penyakit jantung.
|
Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Bobot : 1
|
3/3 x 1 = 1
|
Masalah yang belum lanjut dapat dicegah dengan
motivasi dan dorongan dari keluarga
|
Menonjolnya masalah
Skala:
· Masalah berat, harus segera
ditangani : 2
· Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani : 1
· Masalah tidak dirasakan : 0
Bobot : 1
|
2/2 x 1 = 1
|
Keluarga
merasa masalah ini perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi
penyakit yang lebih buruk pada anaknya.
|
Total
|
3,5
|
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Skore
|
1
|
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko b.d ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
|
3,1
|
2
|
Ketidakefektifan pemelihara kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan
tentang penyakit jantung
|
3,5
|
E.
PERENCANAAN
KEPERAWATAN KELUARGA
No
|
Data
|
Diagnosa Keperawatan
|
NOC
|
NIC
|
|||
Kode
|
Diagnosis
|
Kode
|
Hasil
|
Kode
|
Intervensi
|
||
1
|
Data Pendukung Masalah
Keluarga Dengan penyakit jantung
|
||||||
§ Wawancara
(DS)
§ Pengamatan/observasi
(DO)
§ Pemeriksaan
Fisik
§ Studi
dokumentasi
|
00099
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
|
1847
1803
|
Keluarga mampu
mengenal masalah
Pengetahuan manajemen
penyakit kronis
Pengetahuan tentang proses penyakit
|
5510
|
Keluarga
mampu mengenal masalah
Penkes
proses penyakit
|
|
2
|
Wawancara
(DS):
Pengamatan/observasi
(DO):
|
00188
|
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko
|
1803
1602
1603
1827
1411
|
Keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan.
Pengetahuan
kesehatan
Pengetahuan
tentang proses penyakit
Perilaku
peningkatan kesehatan
Mencari
informasi masalah kesehatannya
Status
nutrisi
|
5606
5602
5246
|
Keluarga
mampu mengenal masalah
Pengajaran:
individu
Pengajaran
proses penyakit
konseling
nutrisi
|
F.
IMPLEMENTASI&
EVALUASI KEPERAWATAN
KELUARGA
Tanggal
& waktu
|
Diagnosa
keperawatan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
TTD
& Nama jelas perawat
|
Senin , 29 juni 2020
|
Ketidakefektifan pemelihara
kesehatan keluarga b.d Kurang pengetahuan tentang penyakit jantung
|
-
Mengkaji tingkat
pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang spesifik
Hasil :
Kelurarga sedikit paham
dengan penyakit yang diderita anaknya setah diberikan pendidikan kesehatan
oleh perawat
-
Memberikan pendidikan
kesehatan mengenai proses penyakit jantung
Hasil :
Keluarga Nn. F dan
keluarga sedikit memahami tentang proses penyakit jantung
-
Menjelaskan tanda dan gejala umum dari penyakit yang
dialami pasien
Hasil : keluarga mengerti
tentang tanda gejala yang penyakit jantung
|
S : keluarga dan Nn. F mengatakan sedikit memahami tentang penyakit
jantung dan cara mengatasinya
O : pada saat diminta mengulangi materi yang sudah dijelaskan , Nn. F
dan keluarga sudah bisa sedikit-sedikit menjelaskan kembali materi yang sudah
disampaikan.
O: masalah teratasi
A : hentikan intervensi
|
Risnawati S. Kep
|
Senin , 29 juni 2020
|
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko
|
-
Memberikan
pendidikan kesehatan tentang konseling nutrisi bagi penderita penyakit
jantung
Hasil : Nn.
F dan keluarga sudah mengerti tentang terapi nutrisi bagi penderita penyakit
jantung
|
S : keluarga mengatakan bahwa sudah mengerti tentang nutrisi yg baik
untuk penderita penyakit jantung
O: keluarga tampak sudah mengerti
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
|
Risnawati S. Kep
|
a. Hasil pembinaan berdasarkan tingkat
kemandirian keluarga
1) Kunjungan
Pertama (K-1) : Keluarga
berada pada tingkat 1 yaitu
keluarga
menerima
perawat dan menerima
pelayanan
kesehatan
sesuai
rencana
keperawatan
keluarga
2) Kunjungan
Kedua (K-2) :
Keluarga
berada pada tingkat 2
yaitu keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah
kesehatan secara benar
3)
Kunjungan Ketiga (K-3) :
Keluarga
berada pada tingkat 2 yaitu
keluarga
tahu dan dapat
mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
4) Kunjungan
Keempat
(K-4) :
Keluarga
berada pada tingkat 3 yaitu
keluarga
melakukan
tindakan
keperawatan
sederhana
sesuai
anjuran dan melakukan
tindakan
pencegahan
secara
aktif.
Tingkat Kemandiran
|
Kriteria
1
|
Kriteria
2
|
Kriteria
3
|
Kriteria
4
|
Kriteria
5
|
Kriteria
6
|
Kriteria
7
|
Tingkat 1
|
P
|
P
|
|
|
|
|
|
Tingkat 2
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
|
|
Tingkat 3
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
|
Tingkat 4
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
P
|
Keterangan
:
Kriteria 1:
|
Keluarga menerima perawat
|
Kriteria 2 :
|
Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga
|
Kriteria 3 :
|
Keluarga tahu & dapat mengungkapkan
masalah
kesehatan
secara
benar
|
Kriteria 4 :
|
Keluarga memanfaatkan
faskes
pelayanan
kesehatan
sesuai
anjuran
|
Kriteria 5 :
|
Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
|
Kriteria 6 :
|
Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
|
Kriteria 7 :
|
Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
|
b. Rencana satuan acara kegiatan
No
|
Tanggal & hari
|
Kegiatan
|
Paraf
|
1.
|
Sabtu, 27 juni 2020
Jam 19.10
|
Pertemuan pertama
a. Melakukan perkenalan pada calon
keluarga binaan
b. Melakukan pengkajian secra umum
pada keluarga binaan
c. Merumuskan masalah pada keluarga
binaan
|
Risnawati,S. Kep
|
2.
|
Minggu , 28 juni 2020
Jam 02.25
|
Peretmua ke-2
a. Melakukan pemeriksaan fisik pada
anggota keluarga binaan
b. Membuat rencana intervensi pada
keluarga binaan
|
Risnawati,S. Kep
|
3.
|
Senin , 29 juni
2020
Jam 10.00
|
Pertemuan ke-3
-
Melakukan implementasi
keperawatan sesuai yang direncanakan yaitu :
-
pendidikan kesehatan terkait
penyakit jantung
-
mengajarkan penggunaan non fakmakologis ( seperti relaksasi tarik
nafas dalam, atau terafi musik)
|
Risnawati,S. Kep
|
4.
|
Senin , 29 juni 2020
Jam 17.00
|
Pertemuan ke-4
Mengevalusia catatan perkembangan Nn. F
|
Risnawati,S. Kep
|
GAMBAR
IMPLEMENTASI KELUARGA BINAAN
SAP
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
- Latar Belakang
Penyakit jantung disebabkan oleh
karena kurangnya suplay pemenuhan kebutuhan 02 dan darah pada otot otot jantung
yang diakibatkan karena adanya penyempitan dari pembuluh darah jantung sehingga
beban kerja jantung meningkat sedang kemampuan
membawa 02 menurun.
Penyakit jantung koroner (PJK)
adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah jantung. Secara umum penyakit
PJK disebabkan oleh atherosclerosis yaitu suatu proses dimana terdapat suatu
penebalan / pengerasan dari lapisan dinding pembuluh darah, sehingga dapat menimbulkan
penyempitan dan kekakuan dari pembuluh darah
- Tujuan pembelajaran
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit jantung koroer
diharapkan masyarakat rengat kelurahan
kampung dagang RT 04 RW 05, mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit
jantung koroner.
2. Tujuan khusus
a. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan
hal-hal tentang Pengertian penyakit jantung Koroner(PJK) .
b. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan
tentang faktor resiko PJK.
c. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan
tentang gejala dan tanda PJK.
d. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan
cara pencegahan PJK.
e. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan
makanan sehat untuk jantung.
3. Satuan pembelajaran
a.
pokok pembahasan
-Penyakit Jantung Koroner(PJK)
b.
sub pokok pembahasan
-Pengertian penyakit jantung koroner
-Manfaat Diet Bagi Penderita Penyakit
Jantung Koroner
-Faktor Resiko Penyakit Jantung
Koroner.
-Cara Pencegahan Penyakit Jantung
Koroner.
-Pesan Penting Bagi Penderita
Penyakit Jantung Koroner.
c.
Sasaran atau target
Keluarga
Tn. S
Tahap
|
Kegiatan penyuluhan
|
Kegiatan pasien
|
Alat yang dipakai
|
Pembukaan
5
menit
|
memberi
salam pembukaan, Memperkenalkan diri, Menjelaskan
tujuan penyuluhan, Menjelaskan kontrak waktu
|
- Membalas salam penyaji
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
|
-
|
Pelaksanaan
15 Menit
|
Mahasiswa menggali pengetahuan keluarga
Tn. S tentang pengertian jantung koroner,
Menjelaskan pengertian jantung koroner,
Melibatkan peran
sertakeluarga,
Menjelaskan faktor resiko,
Menjelaskan tanda dan gejala ,
|
-
menyebutkan
pengertian Jantung koroner
-
Mendengarkan dan
memperhatikan,
-
Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mendengarkan dan
memperhatikan.
|
-leaflet
|
5 menit
Evaluasi
|
Menyimpulkan isi penyuluhan
Memberi kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya
|
Bertanya dan menjawab pertanyaan.
|
-leaflet
|
5 menit
Penutup
|
- memberikan beberapa pertanyaan untuk
mengevaluasi sejauh mana pemahaman keluarga Tn.S tentang PJK
- Menyimpulkan secara
bersama-sama,
- Mengakhiri penyuluhan
- Memberi salam penutup
|
menjawab pertanyaan
Menyimpulkan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Membalas
salam penutup
|
d. Metode
Ceramah
Diskusi
e. Media
Leaflet
f. waktu
dan tempat
Hari/ tanggal : Senin , 29 juni 2020
Tempat : Home Visit kelurga Tn. S
4. Pengorganisasian
Pemateri
: Risnawati, S. Kep
5. Kriteria Evaluasi
a.
Evaluasi struktur
keluarga diharapkan duduk menghadap ke arah
penyaji
b.
Evaluasi Hasil
1.
Keluarga mampu menyebutkan pengertian PJK
2.
Keluarga mampu mengetahui penyebab, tanda dan gejala
3.
Keluarga mampu memahami mengenai PJK
Referensi
Ø Gray, H. H. Et al. 2015. Lecture
Notes : Kardiologi. Jakarta: Erlangga.
Ø Joewono. B. S. 2013. Ilmu Penyakit
Jantung , Surabaya, Airlangga University Press
Ø Suddarth & Brunner. 2017.
Keperawatan Medikal Bedah; Edisi 8. Jakarta. EGC
LAMPIRAN
MATERI
1.Pengertian PJK
Penyakit jantung disebabkan oleh karena kurangnya suplay pemenuhan kebutuhan02dan darah pada otot‑otot jantungyang diakibatkan karena adanya penyempitan dari pembuluh darah jantung sehingga bebankerja jantung meningkat sedang kemampuan membawa
02 menurun.
2. Etiologi
Secara umum penyakit
PJK disebabkan oleh atherosclerosis yaitu suatu proses dimana terdapat suatu penebalan
/ pengerasan dari lapisan dinding pembuluh darah,sehingga dapat menimbulkan peyempitan dan kekakuan dari pembuluh darah.
Faktor-faktor resiko antara
lain yang mempengaruhi PJK
a.
Faktor resiko yang dapatdiubah (diperbaiki)
-
Darah tinggi, kencing manis, anemia, polisitemia
-
Gaya hidup (suka merokok, minum-minuman keras,
suka makanan kolesterol tinggi)
-
Kurang aktifitas (olahraga)
-
Kepribadian tipeA (optimism tinggi, tinggi hati,
selalu ingin berhasil)
-
Stress emosional
b.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah.
-
Umur, jenis kelamin, keturunan.
3.
Tanda
Dan Gejala.
a. nyeri dada
seperti tertekan di daerah pertangahan tulang rusuk,
terasa diremas-remas, mendadak.
b. Lokasi nyeri pada
dada kiri menjalar kelengan kiri leher,
punggung dan ulu hati (sebagai gejala awal)
c. Nyeri bisa timbul saat aktivitas berat
/
meningkat hilang saat istirahat ataupun nyeri dating walaupun tidak beraktivitas.
Nyeri bisa terjadi>30 menit.
4.
Patofisiologi
Lapisan endotel pembuluh darah koroner yang normal mengalami kerusakan oleh hemodinamik seperti hipertensi, asap rokok, kadar gula darah. Kerusakan ini menyebabkan sel endotel menghasilkan seperti sitokin.Selanjutnya sel inflamasi seperti manosit masukkepermukaan endotel dan bermigrasi dari endotel kesub endotel.Akibat kerusakan endotel terjadi respon protektof dan terbentuk lesi fibropati dan fibros. Plak yang terjadi dapat menjadi tidak stabil dan dapat ruktur sehingga terjadi sindrom koroner akut.
5.
Pencegahan Penderita PJK
Pencegahan ditujukan untuk meminimalkan adanya faktor resiko
yang ada melalui :
a.
Hindari stress yang berlebihan
b.
Hidup teratur (pola makan dan minum)
hindari gaya hidup yang beresiko (merokok, miras, kopi)
c.
Olahraga teratur
d.
Hindari konsumsi makanan tinggi kolesterol, gula, garam.
e.
Diet sesuai aturan
f.
Chek up rutin bila terdapat faktor-faktor resiko.
6. Tindakan yang
dapat dilakukan bila ada tanda-tanda serangan PJK
Secara umum serangan yang
timbul adalah nyeri dada yang terlokalisir di dada kiri yang
manjalar,
sangat menusuk dan berat.Dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut
:
a.
Ambil posisi yang nyaman, usahakan sirkulasi tetap adekuat,
kurangi aktifitas / istirahat cukup
b.
Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
c.
Berikan cairan (minum hangat)
d.
Hilangkan kecemasan
e. Bawah segera penderita ketempat pelayanan kesehatan dengan fasilitas perawatan intensifjantung.
Bila keluhan nyeri semakin berat dan lebih dari
30 menit
f.
Diupayakan semaksimal mungkin agar
pertolongan diberikan dan dibawa keperawatan intensif jantung dengan waktu<
6 jam setelah serangan nyeri.
SAP
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Masalah :Kurangnya
informasi mengenai penyakit diet pada penyakit jantung pada keluarga Tn. S
Pokok Bahasan : Penyakit Jantung
Sub Pokok Bahasan : Diet Pada Penyakit Jantung
Sasaran : Keluarga Tn. S
Waktu : 15 Menit
Pertemuan Ke : 3
Tanggal : Senin , 29 juni 2020
Tempat : Rumah Tn. S, Jl. Dusun
Cidawung RT05/10
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami diet pada penyakit jantung.
II. Tujuan Instruksional
Khusus
Setelah diberikan penjelasan
selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1.
Menyebutkan alasan harus diet
jantung dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaf let
2.
Menyebutkan tujuan diet jantung
dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
3.
Menyebutkan syarat diet jantung
dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
4.
Menyebutkan macam diet jantung
dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
5.
Menyebutkan pembagian makanan
pada diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
6.
Menyebutkan makanan yang boleh
dan tidak boleh diberikan pada penderita penyakit jantung dengan benar tanpa
melihat catatan/ leaf let
III. Pokok Materi
1.
Alasan Harus Diet Jantung
2.
Tujuan Diet Jantung
3.
Syarat Diet Jantung
4.
Macam Diet Jantung
5.
Pembagian Makanan Pada Diet Jantung
6.
Makanan Yang Boleh Dan Tidak
Boleh Diberikan Pada Penderita Penyakit Jantung
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
-
Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab
-
Langkah – langkah kegiatan :
A.
Kegiatan Pra Pembelajaran
1.
Mempersiapkan materi, media dan
tempat
2.
Kontrak waktu
B.
Membuka Pembelajaran
1.
Memberi salam
2.
Perkenalan
3.
Menjelaskan pokok bahasan
4.
Menjelaskan tujuan
5.
Apersepsi
C.
Kegiatan inti
1.
Penyuluh menyampaikan materi
2.
Sasaran menyimak materi
3.
Sasaran mengajukan pertanyaan
4.
Penyuluh menjawab pertanyaan
5.
Penyuluh menyimpulkan jawaban
D.
Penutup
1.
Evaluasi
2.
Penyuluh dan sasaran
menyimpulkan materi
3.
Memberi salam
V. Media Dan Sumber
·
Media : Leaflet
·
Sumber :
-
Buku Ajar Keperawatan Medical
Bedah Edisi 8 Vol. 2, Brunner & Suddarth, EGC
VI. Evaluasi
·
Prosedur : Post test
·
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
·
Butir soal : 5 soal
1.
Sebutkan alasan harus diet
jantung !
2.
Sebutkan tujuan diet jantung !
3.
Sebutkan syarat diet jantung !
4.
Sebutkan macam diet jantung !
5.
Sebutkan pembangian makanan
pada diet jantung !
6.
Sebutkan makanan yang boleh dan
tidak boleh diberikan pada penderita penyakit jantung ! (masing-masing 3 dari
jenis makanan)
VIII.
Lampiran Materi
DIET JANTUNG
A.
Alasan
Harus Diet Jantung
Diet
pada penderita penyakit jantung jangan disamakan seperti mengurangi
porsi makanan ataupun tidak makan sama sekali untuk mengurangi berat badan
ataupun menambah percaya diri penampilan.
B.
Tujuan
Diet Jantung
- Makan secukupnya tanpa memberatkan jantung
- Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk
- Mencegah/ menghilangkan penimbunan garam/air.
C.
Syarat
Diet Jantung
- Kalori rendah, terutama bila penderita terlalu gemuk
- Protein dan lemak sedang
- Cukup vitamin dan mineral
- Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan/oedema
- Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas
- Porsi kecil dan diberikan sering
D.
Macam-
macam diet jantung
1. Diet
jantung 1
Diberikan
kepada penderita dengan Myocard Infarct (MCI) akut/Congestive Cardiac Failure
berat. Diberikan berupa 1-1 ½ L cairan
sehari selama 1-2 hari pertama bila penderita dapat menerimanya.
2. Diet
Jantung II
Diberikan
secara berangsur-angsur dalam bentuk lunak, setelah fase akut MCI dapat
diatasi.
3. Diet
Jantung III
Diberikan
sebagai makanan perpindahan dari diet jantung II / kepada penderita penyakit
jantung tidak terlalu berat.
4. Diet
jantung IV
Diberikan
sebagai makanan perpindahan dari diet jantung III atau kepada penderita
penyakit jantung ringan
E.
Pembagian
Makanan Sehari
1.
Diet
Jantung I
Pkl 06:00 susu 1 gelas
Pkl 08:00 susu 1 gelas
Pkl 10:00 air jeruk 1 gelas
Pkl 13:00 susu 1 gelas
Pkl 15:00 sari pepaya 1 gelas
Pkl 18:00 susu 1 gelas
Pkl 20:00 teh manis 1
2.
Diet
Jantung II
Pkl 08:00 beras 30 gram (1 gelas bubur )
Telur 50 gram (1 butir )
Sayuran 50 gram (1/2 gelas )
Tepung susu 20 gram (4 sdm )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl 10:00
Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )
Gula pasir 20 gram ( 2 sdm )
Pkl 12:00
Beras 35 gram (1 gls bubur )
Daging 50 gram (1 ptg sdg )
Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
Papaya 100 grm ( 1 ptg sdg)
Margarine 5 gram ( ½ sdm )
Pkl 16:00
Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl 18:00
Beras 35 gram (1 gls bubur )
Daging 50 gram (1 ptg sdg )
Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
Papaya 100 grm ( 1 ptg sdg)
Margarine
5 gram ( ½ sdm )
3.
Diet
Jantung III
Pkl 08:00 beras 50 gram (1 gelas tim )
Telur 50 gram (1
butir )
Sayuran 50 gram
(1/2 gelas )
Minyak 5 gram (1/2 sdm )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl 10:00
Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl 12:00
Beras 75 gram (1 ½ gls bubur )
Daging 50 gram (1 ptg sdg )
Tempe 50 gram (2 ptg sdg )
Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )
Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
Minyak 5 gram ( ½ sdm )
Pkl 16:00
Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )
4.
Diet
Jantung IV
Pkl 08:00 Beras 50 gram (3/4 gelas nasi )
Telur 50 gram (1 butir )
Sayuran 50 gram (1/2 gelas )
Minyak
5 gram (1/2 sdm )
Gula
pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl 10:00
Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )
Gula
pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl 12:00
Beras 100 gram ( 1 1/3 gls nasi )
Daging
50 gram (1 ptg sdg )
Tempe
50 gram (2 ptg sdg )
Sayuran
75 gram ( ¾ gelas )
Papaya
100 gram ( 1 ptg sdg )
Minyak
10 gram ( 1 sdm)
Pkl 16:00
Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )
Gula
pasir 10 gram ( 1 sdm )
Pkl 18:00
Beras 100 gram ( 1 1/3 gls nasi )
Daging
50 gram (1 ptg sdg )
Tempe
50 gram (2 ptg sdg )
Sayuran
75 gram ( ¾ gelas )
Pepaya
100 gram ( 1 ptg sdg )
Minyak
10 gram ( 1 sdm)
F.
Makanan
yang boleh dan tidak boleh diberikan
Golongan
bahan makanan
|
Makanan
yang boleh diberikan
|
Makanan
yang tidak boleh diberikan
|
Sumber
hidrat arang
|
Beras,
bulgur, singkong, talas, kentang, macaroni,mi, bihun, roti, biscuit,tepung-
tepungan
|
Kue-kue
yang terlalu manis dan gurih seperti : cake, tarcis, dodol, dan sebagainya
|
Sumber
protein hewani
|
Daging
sapi kurus, ayam, bebek, ikan, telur; susu dalam jumlah terbatas
|
Semua
daging berlemak, ham, susis
|
Sumber
protein nabati
|
Kacang-kacangan
kering maksimum 25 gram sehari; tahu, tempe, oncom
|
|
Sumber
lemak
|
Minyak,
margarine, mentega sedapat mungkin tidak digunakan untuk menggoreng;
kelapa,santan encer dalam jumlah terbatas
|
Goring-gorengan,
santan kental
|
Sayuran
|
Sayuran
yang tidak mengandung gas : bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, tauge,
labu siam, tomat, wortel dan sebagainya
|
|
Buah-buahan
|
Semua
buah ; nangka, durian, alpukat hanya dibolehkan dalam jumlah terbatas
|
|
Bumbu-bumbu
|
Bumbu
dapur seperti : pala, kayu manis, asam, gula, garam.
|
Lombok
dan bumbu lain yang merangsang
|
Minuman
|
Teh
encer, coklat, sirup; susu dalam jumlah terbatas
|
Kopi,
the kental, minuman yang mengandung alcohol dan soda.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar