Selasa, 07 Juli 2020

BAB II


BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS
2.1 Data Inti Komunitas
2.2.1.                  Sejarah Desa
Desa Margacinta kecamatan cijulang kabupaten pangandaran yang terdiri dari 7 dusun yaitu dusun belengbeng, dusun cikadu, dusun karang kamal, dusun cibunian, dusun cidawung, dusun pangancraan dan dusun margajaya. Sebagian besar warga desa margacinta mayoritas petani.
Adapun Batas wilayah dusun cidawung RT05/10 desa margacinta kecamatan cijulang :
Sebelah utara               : Dusun Pangancraan
Sebelah timur              : Dusun Cimanggu
Sebelah selatan            : Dusun Cikadu
Sebelah barat               : Dusun Cibunian
Jumlah Kepala Keluarga         : 30 KK
Jumlah jiwa                             :75 jiwa





2.2.2.                  Demografi
Tabel 2.1 distribusi frekuensi berdasarkan Umur kelompok umur menurut depkes 2009
No
Kelompok umur
Jumlah
Presentasi
1.
0-5 tahun
4
5,3 %
2.
6-11 tahun
5
6,6 %
3.
12-16 tahun
6
8 %
4.
17-25 tahun
9
12%
5.
26-35 tahun
5
6,6%
6.
36-45 tahun
12
16%
7.
46-55 tahhun
13
17,3 %
8.
56-65 tahun
15
20 %
9.
>65 tahun
6
8 %

Jumlah
75
100 %
Tabel 2.1 berdasarkan klasifikasi umur usia 0-5 tahun sebanyak 4 jiwa (5,3 %), usia 6-11 tahun sebanyak 5jiwa (6,6), usia 12-16 tahun sebanyak 6 jiwa (8 %), usia 17-25 tahun sebanyak 9 jiwa (12%), usia 26-35 tahun sebanyak 5 jiwa ( 6,6%), usia 36-45 tahun sebanyak 12 jiwa (16%), usia 46-55 tahhun sebanyak 13 jiwa (17,3 %) , usia 56-65 tahun sebanyak 15 jiwa (20 %) dan usia >65 tahun sebanyak 6 jiwa ( 8 %) .
Usia 56-65 tahun merupakan usia paling banyak yaitu sebanyak 15 jiwa (20 %).
Tabel 2.2 distribusi frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Presentasi
1.
Laki-laki
32
42,6 %
2.
Perempuan
43
57,3 %

Jumlah
75
100 %
Tabel 2.2 menunjukan frekuensi berdasarkan jenis kelamin jumlah laki-laki sebanyak 32 jiwa (42,6 %)dan jumlah perempuan sebanyak 43 Jiwa ( 57,3 %).  Secara keseluruhan jumlah perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.
Perempuan cenderung lebih banyak mencari perawatan kesehatan dibanding laki-laki. Salah satu penyebabnya adalah berhubungan dengan sistem perawatan kesehatan adalah karena perempuan cenderung menjadi pengurus utama kesehatan anak-anak. Selama masa produktif, perempuan memerlukan pelayanan kesehatan untuk perawatan kehamilan dan kelahiran anak. Sedangkan laki-laki tidak bergantung pada perawatan kesehatan karena harapan masyarakat tentang peran yang dipikul laki-laki, yaitu laki-laki harus lebih kuat. Serta laki-laki mempunyai kecenderungan untuk mengambil resiko dan menganggap dirinya lebih independen. Laki-laki lebih banyak mengalami resiko kesehatan seperti kecelakaan mobil, penggunaan obat terlarang, alcohol, bunuh diri, serangan jantung dan memegang pekerjaan yang membahayakan (Susan B. Bastabel, 2006).

Tabel 2.3 distribusi frekuensi berdasarkan Ras/ Etnis
No
Ras/ Etnis
Jumlah
Presentasi
1.
Sunda
30
100%
2.
Jawa
0
0%
3.
Campuran
0
0%

Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel 2.3 distribusi frekuensi berdasarkan Ras/ Etnis mayoritas sunda (100%).
Tabel 2.4 distribusi frekuensi berdasarkan Tipe Keluarga
No
Tipe Keluarga
Jumlah
Presentasi

Tradisional


1.
Nuclear Family/ Keluarga Inti
16
53,3 %
2.
Reconstituted Nuclear
2
6,66 %
3.
Niddle Age atau Aging Cauple
1
3,33 %
4.
Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear  
3
10 %
5.
Single Parent

1
3,33 %
6.
Dual Carrier
0
0%
7.
Commuter Married
1
3,33 %
8.
Single Adult
0
0%
9.
Extended Family
0
0%
10.
Keluarga Usila
6
20 %

Non tradisonal


1.
Commune Family
0
0 %
2.
Cohibing Coiple
0
0 %
3.
Homosexual / Lesbian
0
0 %
4.
Institusional
0
0 %
5.
Keluarga orang tua (pasangan) yang tidak kawin dengan anak

0
0 %

Jumlah
30
100 %
Berdasarkan Tabel 2.4 distribusi frekuensi berdasarkan Tipe Keluarga, Nuclear Family/ Keluarga Inti sebanyak 18 (53,3 %), Reconstituted Nuclear sebanyak 2 (6,66 %), Niddle Age atau Aging Cauple 1 (3,33 %),Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear  3 (10 %), Single Parent 1 (3,33 %),Commuter Married 1(3,33 %),Keluarga Usila 4 (20 %).
Tabel 2.5 distribusi frekuensi berdasarkan status perkawinan
No
Status Perkawinan
Jumlah
Presentasi
1.
Menikah
23
76,6 %
2.
Tidak menikah
1
3,33 %
3.
Cerai Mati
6
20 %

Jumlah
30
100%
Berdasarkan Tabel 2.5 distribusi frekuensi berdasarkan status perkawinan, menikah sebanyak 23 (76,6 %),Tidak menikah 1 (3,33 %) dan Cerai Mati 6(20 %).
Tabel 2.6 distribusi frekuensi berdasarkan anggota keluarga yang meninggal dalam periode 1 tahun terakhir
No
Anggota keluarga yang meninggal dalam periode 1 tahun
Jumlah
Presentasi
1.
Bayi
0
0 %
2.
Dewasa
0
0 %
3.
Lansia
0
0 %

Jumlah
0
0 %
Berdasarkan Tabel 2.6 distribusi frekuensi berdasarkan anggota keluarga yang meninggal dalam periode 1 tahun terakhir tidak ada anggota keluarga yang meninggal.
2.2.3.                  Nilai- nilai dan keyakinan agama

Tabel 2.7 distribusi frekuensi berdasarkan Agama
No
Agama
Jumlah
Presentasi
1.
Islam
75
100 %
2.
Kristen
-
-
3.
Katholik
-
-
4.
Hindu
-
-
5.
Budha
-
-
6.
Khongucu
-
-
7.
Kepercayaan
-
-

Jumlah
75
100 %
Tabel 2.7 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan agama sebanyak 64 jiwa (100 %) dan mayoritas beragama islam.
Tabel 2.8 distribusi frekuensi berdasarkan Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Presentasi
1.
Belum tamat SD
3
4 %
2
Tamat SD sederajat
57
76 %
3.
Tamat SLTP sederajat
8
10,6 %
4.
Tamat SLTA sederajat
6
8 %
5.
Perguruan tinggi
1
1,33 %
6.
Jumlah
75
100 %
Tabel 2.8 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat yang belum tamat SD/sederajat sebanyak 3 jiwa (4 %) , tamat SD sederajat sebanyak 57 jiwa ( 76 %) , SLTP sederajat sebanyak 8 jiwa (10,6 %), SLTA sederajat sebanyak  6 jiwa(8 %) diploma dan perguruan tinggi sebanyak 1 jiwa (1,33 %).
Masyarakat dapat dikategorikan memiliki pengetahuan yang kurang cukup, dilihat dari banyaknya masyarakat dengan berbagai macam tingkat pendidikan.Sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan kurang cukup baik.
Tabel 2.9 distribusi frekuensi berdasarkan Pekerjaan
No
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Presentasi
1.
Wiraswasta
2
2,66 %
2.
Petani
44
58,6 %
3.
Pedagang
2
2,66 %
4.
Buruh harian lepas
1
1,33 %
7.
Tidak bekerja/ belum bekerja
26
34,6 %

Jumlah
75
100 %
Tabel 2.9 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan warga wiraswasta 2 jiwa ( 2,66 %), petani sebanyak 44 jiwa (58,6 %) , pedagang sebanyak 2 jiwa (2,66 %), buruh harian lepas sebanyak 1 jiwa (1,33 %) , yang belum/ tidak bekerja sebanyak 26 jiwa (34,6 %).
Sebagian besar penduduk adalah petani sebanyak 44 jiwa ((58,6 %).
2.2 Data Sub sistem Komunitas
2.2.1.    Lingkungan Fisik
Tabel 2.10 distribusi frekuensi berdasarkan Sumber Air Minum
No
Sumber Air Minum
Jumlah
Presentasi
1.
Mata Air
-
-
2.
Sumur Gali
30
100 %
3.
PDAM
-
-

Jumlah
30
100 %

Tabel 2.10 menunjukan distribusi frekuensi berdasar sumber air minum yang menggunakan sumur gali sebanyak 30 rumah (100 %).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN SYOK

  LAPORAN PENDAHULUAN SYOK       Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV DepartemenGawatDarurat&Kri...