Jumat, 24 Juli 2020

LAMPIRAN JURNAL (Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Efektif Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia)


J

KESKOM. 2017;3(4):129-132

JURNAL KESEHATAN KOMUNITAS

(JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH)

 

http://jurnal.htp.ac.id

 

Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat

Efektif Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut

 

Usia

 

Soak Feet Warm Water Therapy Effective To Reduce Blood Pressure In The Elderly

 

 

Yessi Harnani, Astri Axmalia

 

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru

 

ABSTRACT                                                                                                     ABSTRAK


 

Hypertension is an heart and blood vessels desease that is manifested by rising of blood pressure. Untreated hypertension will lead to complicaon such as stroke and heart failure. Soak feet warm water is one of the complementary therapy that can reduce blood pressure. The purpose of this research is to find out the e ecveness of soak feet warm water therapy to reduce blood pressure in the elderly. This research was a quantave by using the pre-experimental design and pretest and posest approach. The Sample were elderly with hypertension in working area of Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. The sampling technique was used purposive sampling. The data collecoon techniques were used observaon and measuring blood pressure by using sphignomanometer. The data analyzed was used Wilcoxon test. The Results showed that generally elderly with hypertension were on stage II. Stasc result showed that mean blood pressure post soak feet warm water therapy was 74,00 and standard deviaon was 5, 026, with the sistolic P value was 0.000 (<0.05) and diastolic P value was 0.000 (<0.05). So, it could be stated that soak feet warm water therapy e ecve to reduce blood pressure in elderly. It is recommended to elderly with hypertension to always controlling their blood pressure, if there is a rising of blood pressure they could using soak feet warm water therapy to treat hypertension as a complementary therapy, cheap and easy to do indenpendently.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords : Hypertension, elderly, soak feet warm water therapy


Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang dak ditangani akan menyebabkan komplikasi seper stroke dan gagal jantung. Rendam kaki air hangat merupakan salah satu terapi komplementer yang bisa menurunkan tekanan darah. Peneli‑an ini bertujuan untuk mengetahui efekfitas rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia. Peneli‑an ini merupakan penelian kuantaf dengan pendekatan pre Eksperimental dan pretest dan posest design. Sampel adalah sebagian lanjut usia di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Teknik sampling menggunakan purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi dan tensimeter. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelian didapatkan sebagian besar lanjut usia mengalami hipertensi stadium II. Hasil uji stask didapatkan rata-rata tekanan darah diastolik sesudah diberikan terapi rendam kaki mengunakan air hangat adalah 74,00 dan standar deviasi 5,026, dengan nilai P value sistolik yaitu 0,000 (< 0,05) dan P value diastolik yaitu 0,000 (<0,05). Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah. Dengan kata lain, terapi rendam kaki menggunakan air hangat efekf terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia. Diharapkan kepada lanjut usia yang menderita hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan darah, jika terjadi peningkatan tekanan darah dapat menggunakan terapi rendam kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah, sebagai bentuk terapi komplementer yang murah dan mudah dilakukan secara mandiri.

 

 

 

 

 

Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Terapi Rendam Kaki Air Hangat


 

Correspondence : Yessi Harnani, STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Jl. Mustafa Sari No.5 Tangkerang Selatan, Pekanbaru.

Email : yessiharnani@gmail.com, 081378271217

 

• Received 5 April 2017 • Accepted 28 November 2017 • p - ISSN : 2088-7612 • e - ISSN : 2548-8538 •

 

DOI: hps://doi.org/10.25311/keskom.Vol3.Iss4.127


Copyright @2017. This is an open-access arcle distributed under the terms of the Creave

Commons Aribu]on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Internaonal License (hp://creavecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)

 

which permits unrestricted non-commercial used, distribu]on and reproducon in any medium


Keskom, Vol. 3, No. 4

130 Agustus 2017


 

 

PENDAHULUAN

 

Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah nggi merupakan keadaan perubahan dimana tekanan darah meningkat secara kronik. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal nggi di dalam pembuluh darah arteri (Kholish, N. 2011).

 

Berdasarkan data dari World Health Organisaon (WHO, 2014) mengungkapkan bahwa prevalensi penderita hipertensi yaitu 4 dari 10 jumlah penduduk, dua perga dari jumlah tersebut adalah lansia yang berusia lebih dari 60 tahun. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka hipertensi cukup nggi yaitu sebanyak 272.350 orang (26,5%) dari 1.027.736 orang yang diambil sebagai sampel RISKESDAS 2012. Dari jumlah tersebut dua perga penduduk berusia lanjut (lansia). Prevalensi hipertensi di kalangan lansia cukup nggi, yaitu sekitar 40% dengan kemaan sekitar 50% di atas umur 60 tahun (Kemenkes, 2013).

 

Hipertensi dapat dioba secara farmakologi dan non farmokologi. Pengobatan secara farmakologis biasanya menggunakan obat-obatan yang mempunyai efek samping. Di Indonesia menunjukkan 60% menggunakan obat-obatan, 30% menggunakan herbal terapy, dan 10% fisikalterapy. Pengobatan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan air hangat yang bisa dilakukan seap saat. Efek rendam kaki menggunakan air hangat sama dengan berjalan tanpa menggunakan alas kaki selama 30 menit (Santoso, 2015).

 

Prinsip kerja dari terapi ini adalah dengan menggunakan air hangat yang bersuhu 38-40oC selama 20-30 menit secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari air hangat ke tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan dapat menurunkan ketegangan otot. Terapi rendam kaki menggunakan air hangat ini memiliki banyak manfaat, namun pada beberapa kasus menjadi kontra indikasi, yaitu pada kasus penyakit jantung dengan kondisinya yang parah, orang yang memiliki tekanan darah rendah, serta penderita diabetes. Karena kulit pasien diabetes akan mudah rusak walaupun hanya dengan menggunakan air hangat (Damayan, 2014).

 

Data yang didapat dari Dinkes Kota Pekanbaru tahun 2015 hipertensi merupakan penyakit ternggi yang diderita lansia. Dari 20 Puskesmas di Kota Pekanbaru, Puskesmas Simpang Tiga merupakan Puskesmas dengan angka kejadian hipertensi ternggi di Kota Pekanbaru. Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan peneli di wilayah Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru diperoleh data bahwa jumlah lansia penderita hipertensi sebanyak 712 orang (87%) yang datang berobat ke Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Lansia lebih menyukai


 

 

terapi menggunakan obat-obatan dibandingkan terapi komplementer seper terapi rendam kaki mengunakan air hangat. Selain itu wawancara yang dilakukan terhadap 10 orang lansia wanita yang menderita hipertensi ternyata hanya ga orang yang mengetahui tentang manfaat terapi rendam kaki menggunakan air hangat. Berdasarkan latar belakang di atas peneli tertarik untuk mengetahui bagaimana efekfitas terapi rendam kaki dengan air hangat pada penurunan tekanan darah lansia. Tujuan Peneli‑an ini untuk mengetahui efekfitas terapi rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia.

 

 

 

METODE

 

Penelian ini merupakan penelian kuantaf, menggunakan desain Pre Eksperimental dengan pendekatan one group pretest-postest. Penelian ini dilakukan pengukuran sebelum diberikan intervensi (pre-test) dan dilakukan pengukuran setelah diberikan intervensi (post-test). Populasi dalam penelian ini adalah seluruh lansia yang penderita hipertensi. Jumlah sampel pada penelian ini yaitu 20 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan jenis purposive sampling.

 

Pengumpulan data menggunakan alat ukur secara langsung kepada responden penelian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan ditelio. Alat ukur yang digunakan pada penelian ini adalah tensimeter (sphygmomanometer), yaitu alat mekanik untuk mengukur tekanan darah. Tekanan darah responden diukur sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kemudian hasilnya dicatat pada lembar hasil pengukuran.

 

Pengukuran tekanan darah dilakukan secara langsung oleh peneli kepada lansia penderita hipertensi, kemudian pengamatan tekanan darah sebelum dan sesudah rendam kaki mengunakan air hangat dilakukan pada jam yang sama selama ga hari dan untuk satu kali pertemuan membutuhkan 1 jam. Hasil pengukuran tekanan darah dicatat dalam lembar observasi. Analisa data terdiri dari dua jenis, yaitu analisa univariat dan bivariat. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji alternaf yaitu uji wilcoxon karena data dak berdistribusi normal.

 

 

HASIL

 

Karakterisk responden : mayoritas responden berusia 60-74 tahun, dan dak sedang mengkonsumsi obat hipertensi


 

hp://jurnal.htp.ac.id


Yessi, et.al

 

Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Efek fitas Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia 131 Soak Feet Warm Water Therapy Effec ve To Reduce Blood Pressure In The Elderly


 

Tabel 1

 

Perbedaan Mean TekananDarah Sistol dan Diastol

 

pada Pre-Test dan Post Test

 

Variabel TD

 

Mean

SD

P-value

Pengukuran I

: Sistol

183,00

13,018

<0,001

(Pre-Test)

: Diastol

96,50

7,452

 

 

 

 

 

 

Pengukuran II

: Sistol

147,00

9,787

<0,001

(Post-Test)

: Diastol

74,00

5,026

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan tabel di atas didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum (Pre-Test) diberikan terapi rendam kaki menggunakan air hangat dengan mean 183,00 dan standar deviasi 13,018 dan rata-rata tekanan sistolik sesudah (Post-Test) diberikan terapi rendam kaki menggunakan air hangat dengan mean 147,00 dan standar deviasi 9,787. Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum (Pre-Test) diberikan terapi rendam kaki menggunakan air hangat pada dengan mean 96,50 dan standar deviasi 7,452 dan rata-rata tekanan darah diastolik sesudah (Post-Test) diberikan rendam kaki mengunakan air hangat dengan mean 74,00 dan standar deviasi 5,026.

 

Dari hasil uji Wilcoxon didapat adanya penurunan yang signifikan antara rata-rata tekanan darah Pre-Test dan Post-Test diberikan rendam kaki menggunakan air hangat dimana p value sistole = < 0,001 dan p value diastole = < 0,001


tekanan darah setelah diberikan intervensi rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

 

Pada hipertensi biasanya terjadi peningkatan tekanan darah yang konstan sehingga diperlukan waktu untuk mengontrolnya dimana salah satu usaha yang sering dilakukan pasien hipertensi dengan mengkonsumsi obat hipertensi secara terus menerus. Oleh karena itu diberikan rendam kaki menggunakan air hangat untuk terapi non farmakologis dalam menurukan tekanan darah, yang mana terapi rendam kaki menggunakan air hangat ini mudah dilakukan dan dapat diberikan pada berbagai jenis golongan lanjut usia. Terapi ini dak memiliki efek samping, dan efekf bila dilakukan secara run, karena prinsip dari terapi ini melancarkan peredaran darah.

 

Pemberian terapi rendam kaki menggunakan air hangat dapat dimanfaatkan sebagai ndakan kemandirian untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi disamping pengobatan farmokologi. Terapi rendam kaki ini dianjurkan untuk pasien hipertensi atau hipertensi ringan untuk mencegah terjadinya hipertensi berat yang berakibatkan stroke. Terapi rendam kaki menggunakan air hangat dengan suhu 38-40 °C di atas mata kaki yang dilakukan selama 25-30 menit selain dapat menurunkan tekanan darah, meringankan nyeri sendi, menurunkan ketegangan otot, melebarkan pembuluh darah, membunuh kuman, menghilangkan bau dan juga dapat meningkatkan kualitas dur untuk lansia.


 

PEMBAHASAN                                                                                                KESIMPULAN


 

Penelian yang telah dilakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan spygnomanometer air. Klasifikasi tekanan darah yang dipilih yaitu (Sistolik >160 mmHg dan Diastolik >90 mmHg). Responden diberikan terapi rendam kaki menggunakan air hangat selama 20-25 menit dengan suhu 38-40 C  sampai batas mata kaki, penelian ini dilakukan pada jam yang sama selama ga hari. Hasil pengukuran tekanan darah didapatkan adanya penurunan signifikan antara mean tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan rendam kaki menggunakan air hangat. Dapat disimpulkan bahwa rendam kaki menggunakan air hangat efekf dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

 

Peneli‑an ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Umah, dkk (2012) menyatakan bahwa rendam kaki menggunakan air hangat yang dilakukan secara run maka dapat terjadi perubahan tekanan darah, karena efek dari rendam kaki menggunakan air hangat menghasilkan energi kalor yang bersifat mendilatasi dan melancarkan peredaran darah juga merangsang saraf yang ada pada kaki untuk mengakŸan saraf parasimpas, sehingga menyebabkan perubahan tekanan darah. Hal ini sejalan dengan penelian Intan Praka (2012) bahwa terjadi penurunan


Dari 20 responden yang hipertensi, setelah dilakukan terapi rendam kaki menggunakan air hangat terdapat 16 orang terjadi penurunan (~dak mengalami hipertensi) dengan tekanan darah < 160/90 mmHg, dan 4 orang terjadi penurunan (masih mengalami hipertensi) dengan tekanan darah 160/80 mmHg. Hasil Uji stask menunjukkan p value sistole = < 0,001 dan p value diastole = < 0,001. Dengan demikian terapi rendam kaki menggunakan air hangat efekf menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan informasi dan penyuluhan tentang penurunan tekanan darah nggi dengan terapi non-farmokologis salah satunya yaitu terapi rendam kaki menggunakan air hangat kepada penderita hipertensi terutama kepada lansia. Bagi masyarakat yang menderita hipertensi untuk menerapkan terapi rendam kaki menggunakan air hangat dan menerapkan hidup sehat seper‰ pola makan teratur, israhat yang cukup, dak banyak pikiran, melakukan akfitas fisik yang ringan, dak merokok dan dak minum-minuman yang beralkohol.


 

j u r n a l

J           KESEHATAN

 KOMUNITAS


Keskom, Vol. 3, No. 4

132 Agustus 2017


 

Konflik Kepen ngan

 

Tidak ada konflik kepenngan dalam penelian ini

 

Ucapan Terima Kasih

 

Terima kasih kami ucapan kepada Kepada semua reponden yang telah bersedia membantu dalam memberi informasi dan Kepala Puskesmas Simpang Tiga yang telah memberikan izin dan memberikan informasi untuk pengambilan data penelian.


 

 

Udjian, WJ. (2010). Keperawatan Kardio vaskuler. Salemba Medika: Jakarta

 

Wijoyo, M. (2011). Rahasia Penyembuhan Hipertensi Secara Alami. Bee Media: Jawa Barat

 

Yulian, S dan Moledyh. (2006).30 Ramuan Penakhluk Hipertensi. Agromedia Pustaka:


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Damayan D, Aniroh U, Priyanto. (2014). Perbedaan

 

Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Dilakukan

 

Hidroterapi Rendam Hangat pada Penderita

 

Hipertensi. Semarang: S^kes Nhudi Waluyo

 

Hastono. (2007).Analisa Data Kesehatan. Falkutas

 

Kesehatan Masyarakat. Jakarta: UI

 

Hidayat, A. A. A. (2007). Metode Peneli‑an dan Teknik

 

Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

 

Kemenkes RI (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar.

 

www.depkes.go.id/download.pph?file. Diakses 05

 

Januari 2016.

Kholish, N. (2011). Bebas Hipertensi Seumur Hidup dengan

 

Terapi Herbal. Real Books: Yogyakarta

 

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Peneli‑an Kesehatan.

 

Jakarta: Rineka Cipta.

 

Praka.Intan M. (2012). Pengaruh Rendam Kaki

 

Menggunakan Air Hangat Terhadap Penurunan

 

Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi.Vol. 4 No.

 

2, Pasuruan: Medika Majapahit.

 

Prawes D, Retno W.A. (2012). Tindakan Slow Stroke Back

 

Massage Dalam Menurunkan Tekanan darah pada

 

Penderita Hipertensi. JurnalSvkes RS Bapris.Vol. 5,

 

No 2. Kediri.

 

Santoso, Agung D. (2015). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air

 

Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada

 

Lansia Penderita Hipertensi. Ponanak: Universitas

 

Tanjung Pura.

 

Saryono, (2010). Penurunan Kadar Kolestrol Total pada

 

pasien Hipertensi yang Mendapat Terapi Bekam.

 

Jurnal Keperawatan Soedirman.Vol 5, No.2.

 

Purwokerjo

 

Sugiono. (2012). Metode Peneli‑an Kuantaf, Kualitaf,

 

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

 

Umah k, MadyasŸlina R, Chrisna P.L. (2012) Pengaruh

 

Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Perubahan

 

Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Surabaya:

 

Universitas Gresik.


 

hp://jurnal.htp.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN SYOK

  LAPORAN PENDAHULUAN SYOK       Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV DepartemenGawatDarurat&Kri...