KESKOM. 2017;3(4):129-132 |
|
JURNAL KESEHATAN KOMUNITAS |
|
(JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH) |
|
|
http://jurnal.htp.ac.id |
Terapi
Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat
Efektif Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut
Usia
Soak Feet Warm Water
Therapy Effective To Reduce Blood Pressure In The Elderly
Yessi Harnani, Astri Axmalia
Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru
ABSTRACT ABSTRAK
Hypertension is an heart and blood vessels
desease that is manifested by rising of blood pressure. Untreated hypertension
will lead to complicaon such as stroke and heart failure. Soak feet warm water
is one of the complementary therapy that can reduce blood pressure. The purpose
of this research is to find out the e ecveness of soak feet warm water therapy
to reduce blood pressure in the elderly. This research was a quantave by using
the pre-experimental design and pretest and posest approach. The Sample were
elderly with hypertension in working area of Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru.
The sampling technique was used purposive sampling. The data collecoon
techniques were used observaon and measuring blood pressure by using
sphignomanometer. The data analyzed was used Wilcoxon test. The Results showed
that generally elderly with hypertension were on stage II. Stasc result showed
that mean blood pressure post soak feet warm water therapy was 74,00 and
standard deviaon was 5, 026, with the sistolic P value was 0.000 (<0.05) and
diastolic P value was 0.000 (<0.05). So, it could be stated that soak feet
warm water therapy e ecve to reduce blood pressure in elderly. It is
recommended to elderly with hypertension to always controlling their blood
pressure, if there is a rising of blood pressure they could using soak feet
warm water therapy to treat hypertension as a complementary therapy, cheap and
easy to do indenpendently.
Keywords : Hypertension, elderly, soak feet warm
water therapy
Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang dak
ditangani akan menyebabkan komplikasi seper stroke dan gagal jantung. Rendam
kaki air hangat merupakan salah satu terapi komplementer yang bisa menurunkan
tekanan darah. Peneli‑an ini bertujuan untuk mengetahui efekfitas rendam kaki
menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia.
Peneli‑an ini merupakan penelian kuantaf dengan pendekatan pre Eksperimental
dan pretest dan posest design. Sampel adalah sebagian lanjut usia di Wilayah
Kerja Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Teknik sampling menggunakan purposive
random sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi dan tensimeter. Analisa
data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelian didapatkan sebagian besar lanjut
usia mengalami hipertensi stadium II. Hasil uji stask didapatkan rata-rata
tekanan darah diastolik sesudah diberikan terapi rendam kaki mengunakan air
hangat adalah 74,00 dan standar deviasi 5,026, dengan nilai P value sistolik
yaitu 0,000 (< 0,05) dan P value diastolik yaitu 0,000 (<0,05). Sehingga
dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap
penurunan tekanan darah. Dengan kata lain, terapi rendam kaki menggunakan air
hangat efekf terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia. Diharapkan
kepada lanjut usia yang menderita hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan
darah, jika terjadi peningkatan tekanan darah dapat menggunakan terapi rendam
kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah, sebagai bentuk terapi
komplementer yang murah dan mudah dilakukan secara mandiri.
Kata Kunci : Hipertensi,
Lansia, Terapi Rendam Kaki Air Hangat
Correspondence : Yessi Harnani, STIKes Hang
Tuah Pekanbaru, Jl. Mustafa Sari No.5 Tangkerang Selatan, Pekanbaru.
Email : yessiharnani@gmail.com, 081378271217
•
Received 5 April 2017 • Accepted 28 November 2017 • p - ISSN : 2088-7612 • e -
ISSN : 2548-8538 •
DOI:
hps://doi.org/10.25311/keskom.Vol3.Iss4.127
Copyright @2017. This is an
open-access arcle distributed under the terms of the Creave
Commons Aribu]on-NonCommercial-ShareAlike
4.0 Internaonal License (hp://creavecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
which permits unrestricted
non-commercial used, distribu]on and reproducon in any medium
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan
pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau
tekanan darah nggi merupakan keadaan perubahan dimana tekanan darah meningkat
secara kronik. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal nggi di dalam pembuluh darah arteri (Kholish, N.
2011).
Berdasarkan data dari World Health Organisaon
(WHO, 2014) mengungkapkan bahwa prevalensi penderita hipertensi yaitu 4 dari 10
jumlah penduduk, dua perga dari jumlah tersebut adalah lansia yang berusia
lebih dari 60 tahun. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka
hipertensi cukup nggi yaitu sebanyak 272.350 orang (26,5%) dari 1.027.736 orang
yang diambil sebagai sampel RISKESDAS 2012. Dari jumlah tersebut dua perga
penduduk berusia lanjut (lansia). Prevalensi hipertensi di kalangan lansia
cukup nggi, yaitu sekitar 40% dengan kemaan sekitar 50% di atas umur 60 tahun
(Kemenkes, 2013).
Hipertensi dapat dioba secara farmakologi dan
non farmokologi. Pengobatan secara farmakologis biasanya menggunakan
obat-obatan yang mempunyai efek samping. Di Indonesia menunjukkan 60%
menggunakan obat-obatan, 30% menggunakan herbal terapy, dan 10% fisikalterapy.
Pengobatan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup
yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan air hangat
yang bisa dilakukan seap saat. Efek rendam kaki menggunakan air hangat sama
dengan berjalan tanpa menggunakan alas kaki selama 30 menit (Santoso, 2015).
Prinsip kerja dari terapi ini adalah dengan
menggunakan air hangat yang bersuhu 38-40oC selama 20-30 menit secara konduksi
dimana terjadi perpindahan panas dari air hangat ke tubuh sehingga akan
menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan dapat menurunkan ketegangan otot.
Terapi rendam kaki menggunakan air hangat ini memiliki banyak manfaat, namun
pada beberapa kasus menjadi kontra indikasi, yaitu pada kasus penyakit jantung
dengan kondisinya yang parah, orang yang memiliki tekanan darah rendah, serta
penderita diabetes. Karena kulit pasien diabetes akan mudah rusak walaupun
hanya dengan menggunakan air hangat (Damayan, 2014).
Data yang didapat dari Dinkes Kota Pekanbaru
tahun 2015 hipertensi merupakan penyakit ternggi yang diderita lansia. Dari 20
Puskesmas di Kota Pekanbaru, Puskesmas Simpang Tiga merupakan Puskesmas dengan
angka kejadian hipertensi ternggi di Kota Pekanbaru. Berdasarkan survey
pendahuluan yang telah dilakukan peneli di wilayah Puskesmas Simpang Tiga Kota
Pekanbaru diperoleh data bahwa jumlah lansia penderita hipertensi sebanyak 712
orang (87%) yang datang berobat ke Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Lansia
lebih menyukai
terapi menggunakan obat-obatan dibandingkan terapi komplementer seper
terapi rendam kaki mengunakan air hangat. Selain itu wawancara yang dilakukan
terhadap 10 orang lansia wanita yang menderita hipertensi ternyata hanya ga
orang yang mengetahui tentang manfaat terapi rendam kaki menggunakan air
hangat. Berdasarkan latar belakang di atas peneli tertarik untuk mengetahui
bagaimana efekfitas terapi rendam kaki dengan air hangat pada penurunan tekanan
darah lansia. Tujuan Peneli‑an ini untuk mengetahui efekfitas terapi rendam
kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia.
METODE
Penelian ini merupakan penelian kuantaf,
menggunakan desain Pre Eksperimental dengan pendekatan one group
pretest-postest. Penelian ini dilakukan pengukuran sebelum diberikan intervensi
(pre-test) dan dilakukan pengukuran setelah diberikan intervensi (post-test).
Populasi dalam penelian ini adalah seluruh lansia yang penderita hipertensi.
Jumlah sampel pada penelian ini yaitu 20 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
penelian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan jenis purposive
sampling.
Pengumpulan data menggunakan alat ukur secara
langsung kepada responden penelian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang
akan ditelio. Alat ukur yang digunakan pada penelian ini adalah tensimeter
(sphygmomanometer), yaitu alat mekanik untuk mengukur tekanan darah. Tekanan
darah responden diukur sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kemudian
hasilnya dicatat pada lembar hasil pengukuran.
Pengukuran tekanan darah dilakukan secara
langsung oleh peneli kepada lansia penderita hipertensi, kemudian pengamatan
tekanan darah sebelum dan sesudah rendam kaki mengunakan air hangat dilakukan
pada jam yang sama selama ga hari dan untuk satu kali pertemuan membutuhkan 1
jam. Hasil pengukuran tekanan darah dicatat dalam lembar observasi. Analisa
data terdiri dari dua jenis, yaitu analisa univariat dan bivariat. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji alternaf yaitu uji wilcoxon karena data dak
berdistribusi normal.
HASIL
Karakterisk responden : mayoritas responden
berusia 60-74 tahun, dan dak sedang mengkonsumsi obat hipertensi
hp://jurnal.htp.ac.id
Terapi
Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Efek fitas Menurunkan Tekanan Darah Pada
Lanjut Usia 131 Soak Feet Warm Water Therapy Effec ve
To Reduce Blood Pressure In The Elderly
Tabel 1
Perbedaan Mean TekananDarah Sistol dan Diastol
pada Pre-Test dan Post Test
Variabel TD |
|
Mean |
SD |
P-value |
|
Pengukuran I |
:
Sistol |
183,00 |
13,018 |
<0,001 |
|
(Pre-Test) |
:
Diastol |
96,50 |
7,452 |
||
|
|||||
|
|
|
|
|
|
Pengukuran II |
: Sistol |
147,00 |
9,787 |
<0,001 |
|
(Post-Test) |
:
Diastol |
74,00 |
5,026 |
||
|
|||||
|
|
|
|
|
Berdasarkan tabel di atas didapatkan rata-rata
tekanan darah sistolik sebelum (Pre-Test) diberikan terapi rendam kaki
menggunakan air hangat dengan mean 183,00 dan standar deviasi 13,018 dan
rata-rata tekanan sistolik sesudah (Post-Test) diberikan terapi rendam kaki
menggunakan air hangat dengan mean 147,00 dan standar deviasi 9,787. Sedangkan
rata-rata tekanan darah diastolik sebelum (Pre-Test) diberikan terapi rendam
kaki menggunakan air hangat pada dengan mean 96,50 dan standar deviasi 7,452
dan rata-rata tekanan darah diastolik sesudah (Post-Test) diberikan rendam kaki
mengunakan air hangat dengan mean 74,00 dan standar deviasi 5,026.
Dari hasil uji Wilcoxon didapat adanya penurunan
yang signifikan antara rata-rata tekanan darah Pre-Test dan Post-Test diberikan
rendam kaki menggunakan air hangat dimana p value sistole = < 0,001 dan p
value diastole = < 0,001
tekanan darah setelah diberikan intervensi rendam kaki menggunakan air
hangat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Pada hipertensi biasanya terjadi peningkatan
tekanan darah yang konstan sehingga diperlukan waktu untuk mengontrolnya dimana
salah satu usaha yang sering dilakukan pasien hipertensi dengan mengkonsumsi
obat hipertensi secara terus menerus. Oleh karena itu diberikan rendam kaki
menggunakan air hangat untuk terapi non farmakologis dalam menurukan tekanan
darah, yang mana terapi rendam kaki menggunakan air hangat ini mudah dilakukan
dan dapat diberikan pada berbagai jenis golongan lanjut usia. Terapi ini dak
memiliki efek samping, dan efekf bila dilakukan secara run, karena prinsip dari
terapi ini melancarkan peredaran darah.
Pemberian terapi rendam kaki menggunakan air
hangat dapat dimanfaatkan sebagai ndakan kemandirian untuk menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi disamping pengobatan farmokologi. Terapi rendam
kaki ini dianjurkan untuk pasien hipertensi atau hipertensi ringan untuk
mencegah terjadinya hipertensi berat yang berakibatkan stroke. Terapi rendam
kaki menggunakan air hangat dengan suhu 38-40 °C di atas mata kaki yang
dilakukan selama 25-30 menit selain dapat menurunkan tekanan darah, meringankan
nyeri sendi, menurunkan ketegangan otot, melebarkan pembuluh darah, membunuh
kuman, menghilangkan bau dan juga dapat meningkatkan kualitas dur untuk lansia.
PEMBAHASAN KESIMPULAN
Penelian yang telah dilakukan pengukuran
tekanan darah dengan menggunakan spygnomanometer air. Klasifikasi tekanan darah
yang dipilih yaitu (Sistolik >160 mmHg dan Diastolik >90 mmHg). Responden
diberikan terapi rendam kaki menggunakan air hangat selama 20-25 menit dengan
suhu 38-40 C sampai batas mata kaki,
penelian ini dilakukan pada jam yang sama selama ga hari. Hasil pengukuran
tekanan darah didapatkan adanya penurunan signifikan antara mean tekanan darah
sebelum dan sesudah diberikan rendam kaki menggunakan air hangat. Dapat
disimpulkan bahwa rendam kaki menggunakan air hangat efekf dalam menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi.
Peneli‑an ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Umah, dkk (2012) menyatakan bahwa rendam kaki menggunakan air
hangat yang dilakukan secara run maka dapat terjadi perubahan tekanan darah,
karena efek dari rendam kaki menggunakan air hangat menghasilkan energi kalor
yang bersifat mendilatasi dan melancarkan peredaran darah juga merangsang saraf
yang ada pada kaki untuk mengakan saraf parasimpas, sehingga menyebabkan
perubahan tekanan darah. Hal ini sejalan dengan penelian Intan Praka (2012)
bahwa terjadi penurunan
Dari 20 responden yang hipertensi, setelah
dilakukan terapi rendam kaki menggunakan air hangat terdapat 16 orang terjadi
penurunan (~dak mengalami hipertensi) dengan tekanan darah < 160/90 mmHg,
dan 4 orang terjadi penurunan (masih mengalami hipertensi) dengan tekanan darah
160/80 mmHg. Hasil Uji stask menunjukkan p value sistole = < 0,001 dan p
value diastole = < 0,001. Dengan demikian terapi rendam kaki menggunakan air
hangat efekf menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan informasi dan penyuluhan
tentang penurunan tekanan darah nggi dengan terapi non-farmokologis salah
satunya yaitu terapi rendam kaki menggunakan air hangat kepada penderita
hipertensi terutama kepada lansia. Bagi masyarakat yang menderita hipertensi
untuk menerapkan terapi rendam kaki menggunakan air hangat dan menerapkan hidup
sehat seper pola makan teratur, israhat yang cukup, dak banyak pikiran,
melakukan akfitas fisik yang ringan, dak merokok dan dak minum-minuman yang
beralkohol.
j u r n
a l
J
KESEHATAN
KOMUNITAS
Konflik Kepen ngan
Tidak ada konflik kepenngan dalam penelian ini
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kami
ucapan kepada Kepada semua reponden yang telah bersedia membantu dalam memberi
informasi dan Kepala Puskesmas Simpang Tiga yang telah memberikan izin dan
memberikan informasi untuk pengambilan data penelian.
Udjian, WJ. (2010). Keperawatan Kardio
vaskuler. Salemba Medika: Jakarta
Wijoyo, M. (2011). Rahasia Penyembuhan
Hipertensi Secara Alami. Bee Media: Jawa Barat
Yulian, S dan Moledyh. (2006).30
Ramuan Penakhluk Hipertensi. Agromedia Pustaka:
DAFTAR PUSTAKA
Damayan D, Aniroh U, Priyanto. (2014). Perbedaan
Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Dilakukan
Hidroterapi Rendam Hangat pada
Penderita
Hipertensi. Semarang: S^kes Nhudi
Waluyo
Hastono. (2007).Analisa Data Kesehatan.
Falkutas
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: UI
Hidayat, A. A. A. (2007). Metode Peneli‑an dan
Teknik
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI (2013). Hasil Riset Kesehatan
Dasar.
www.depkes.go.id/download.pph?file.
Diakses 05
Kholish, N. (2011). Bebas Hipertensi Seumur
Hidup dengan
Terapi Herbal. Real Books: Yogyakarta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Peneli‑an
Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Praka.Intan M. (2012). Pengaruh Rendam Kaki
Menggunakan Air Hangat Terhadap
Penurunan
Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi.Vol. 4 No.
2, Pasuruan: Medika Majapahit.
Prawes D, Retno W.A. (2012). Tindakan Slow
Stroke Back
Massage Dalam Menurunkan Tekanan darah
pada
Penderita Hipertensi. JurnalSvkes RS
Bapris.Vol. 5,
No 2. Kediri.
Santoso, Agung D. (2015). Pengaruh Terapi
Rendam Kaki Air
Hangat Terhadap Penurunan Tekanan
Darah pada
Lansia Penderita Hipertensi. Ponanak:
Universitas
Tanjung Pura.
Saryono, (2010). Penurunan Kadar Kolestrol Total
pada
pasien Hipertensi yang Mendapat Terapi
Bekam.
Jurnal Keperawatan Soedirman.Vol 5,
No.2.
Purwokerjo
Sugiono. (2012). Metode Peneli‑an Kuantaf,
Kualitaf,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Umah k, Madyaslina R, Chrisna P.L. (2012)
Pengaruh
Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap
Perubahan
Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi. Surabaya:
Universitas Gresik.
hp://jurnal.htp.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar