SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
KEGIATAN
PENYULUHAN HIPERTENSI
DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS CIJULANG
KABUPATEN
PANGANDARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas MK.Penkes&Promkes
Program Studi
S1 Ilmu Keperawatan
DISUSUN OLEH:
RISNAWATI, S.Kep
NPM : 4021200014
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN (STIKes)
BINA PUTERA
BANJAR
Jl. Mayjen Lili
Kusuma No. 33 SumandingWetan Kota Banjar – Jawa Barat
Tlp (0265)
741100, Fak (0265) 744043
Web: http://stikesbp.ac.id e-mail: www.stikes_binaputera@gmail.com
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
Pokok
Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok
Bahasan : Penanganan Hipertensi:
1. Definisi
2. Penyebab
3. Tanda gejala
4. Diit
5. Obat-obatan
6. Komplikasi
Sasaran : Ny.
A
Tempat : Rumah
Ny. A
Hari/ tanggal :
Waktu : 15.00-
16.00 WIB
Pemateri : Risnawati
S.Kep
Tujuan
Intruksi
Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit Ny. A dapat memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan
Intruksi
Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x 30 menit Ny. A
mampu menjelaskan
kembali tentang:
a.
Pengertian darah tinggi
b.
Penyebab darah tinggi dengan baik.
c.
Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
d.
Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita Darah
tinggi
e.
Obat- obatan untuk hipertensi
f.
Komplikasi dari hipertensi
Metode : Ceramah,
tanyajawab dan demontrasi
Media Penyuluhan : Liflet
Materi
Penyuluhan : Terlampir
Proses Pengajaran
No |
KegiatanPendidik |
KegiatanPesertaDidik |
Metode |
Waktu |
Pre interaksi : |
||||
1. Membuka pertemuan
dengan mengucapkan
salam 2. Memperkanalkan
diri 3. Mengucapkan
terimakasih
atas waktu yang telah
diberikan 4. Menjelaskan
tema & tujuan kegiatan 5. Menyampaikan
kontrak waktu 6. Apersepsi (Memberikan
pertanyaan
mengenai materi yang akan
diberikan) 7. Memberikan
sedikit gambaran mengenai informasi yang akandisampaikan pada penyuluhan
kali ini. |
Menjawab Salam Mendengarkan
Memperhatikan |
Ceramah |
10 Menit |
|
Interaksi |
||||
Menjelaskan
materi penyuluhan
tentang: 1. Pengertian darah tinggi 2.
Penyebab darah tinggi dengan
baik. 3.
Tanda dan gejala darah tinggi
dengan baik. 4.
Makanan yang dianjurkan dan
makanan yang dibatasi untuk penderita Darah tinggi 5.
Obat- obatan untuk hipertensi 6.
Komplikasi dari hipertensi |
Mendengarkan
Memperhatikan |
Ceramah & Demontrasi |
30 Menit |
|
Post Interaksi |
||||
1. Memberikan
kesempatan
Tanya jawab Mendiskusikan
materi yang sudahdibahas 2. Merangkum materi 3. Melakukanevalausi 4. Menyampaikan
kesimpulan
materi 5. Mengucapkan
terimakasihatas
perhatiannya 6. Mengucapkan
salam penutup |
Menjawab
Mendengarkan
& Memperhatikan
Menjawab Salam |
Ceramah |
20 Menit |
TinjauanPustaka
Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G.,
2002, Basic and Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika
Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi.
Jakarta: EGC.
Engram, Barbara. 1999. RencanaAsuhanKeperawatanMedikalBedah Volume
2. EGC. Jakarta
Muttaqin, Arif. 2009. AsuhanKeperawatanDenganPasienGangguanKardiovaskuler.
Jakarta: SalembaMedika.
Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner
& Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta
Smeltzer, C. S & Bare, G. B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Medah edisi 8.
Jakarta. EGC
Sofyan, Andy.2012. Hipertensi.
Kudus
Wiryowidagdo, S & Sitanggang,
M. (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit
Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: PT Argomedia Pustaka
Evaluasi
I. Pertanyaan
1. Jelaskanpengertian darah tinggi
- Jelaskanpenyebab darah tinggi dengan
baik.
- Jelaskantanda dan gejala darah tinggi
dengan baik.
- Jelaskanmakanan yang dianjurkan dan
makanan yang dibatasi untuk penderita Darah tinggi
- Jelaskanobat-
obatan untuk hipertensi
- Jelaskan komplikasi dari hipertensi
Lampiran materi
PENANGANAN
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Hipertensi
merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensiseringmenyebabkanperubahan
pada pembuluhdarah yang dapatmengakibatkansemakintingginyatekanandarah
(ArifMuttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan suatu
keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.
Sedangkan
menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg
dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai darah tinggi
(Soeparman, 1999).
B.
PENYEBAB
1.
Elastisitasdinding aorta menurun
2.
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3.
Kehilanganelastisitaspembuluhdarah dan penyempitan
lumen pembuluhdarah
Klasifikasi hipertensi
menurut etiologinya:
a.
Hipertensiprimer :Konsumsi Na terlalutinggi, Genetik,
strespsikologis
b.
Hipertensirenalis :keadaaniskemik pada ginjal
c.
Hipertensi hormonal
d.
Bentukhipertensi lain: obat, cardiovascular,
neurogenik (Andy Sofyan, 2012)
C.
TANDA DAN GEJALA
Sebagian besar manifestasi klinis
timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun, dan berupa:
1.
Nyeri kepala saat terjaga,
kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah
intrakranium
2.
Penglihatan kabur akibat kerusakan
retina karena hipertensi
3.
Ayunan langkah yang tidak mantap
karena kerusakan susunan saraf pusat
4.
Nokturia karena peningkatan aliran
darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5.
Edema dependen dan pembengkakan
akibat peningkatan tekanan kapiler
6.
Kadangpenderitahipertensiberatmengalamipenurunankesadaran
dan bahkankomakarenaterjadipembengkakanotak. Keadaaninidisebutensefalopatihipertensif, yang
memerlukanpenanganansegera.
(Elizabeth J. Corwin, 2000)
D. DIIT
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk
mencapai atau mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar
glukosa.Tujuan diituntuk membantu menurunkan
tekanan darah, mempertahankan
tekanan darah menuju normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan kadar lemak kolesterol.DiituntukpenderitaHipertensi:
1.
Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a.
Sumber
kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan,
gula.
b.
Sumber
protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang
lebih 50 gram perhari, telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari,
susu tanpa lemak
c.
Sumber
protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti
tahu,tempe,oncom.
d.
Sumber
lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah
terbatas.
e.
Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas
seperti bayam,kangkung,buncis, kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f.
Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g.
Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang
merah, bawang putih, garam tidak lebih 15 gramperhari.
h.
Minuman
Teh
encer, coklat encer, juice buah.
2.
Makanan
yang dibatasi
a.
Makanan
yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak kelapa, gajih
b.
Makanan
yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya biscuit, craker
c.
Makanan
dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
d.
Makanan
yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
e.
Daging-daging
warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging sapi, daging kambing.
f.
Garam
dapur
g.
Makan
tinggi lemak dan kolesterol
h.
Buah/sayur
yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan, dll
E.
Obat-Obatan
I. Non Farmakologi
Perubahan gaya hidup. Mengubahgayahidupmenjadilebihsehat,
bisamenurunkantekanandarahdalambeberapaminggu. Gaya hidupsehat yang
yangperludijalani, antara lain:
1.
Mengadopsipola diet DASH (dietary
approaches to stop hypertension),
yaitupolamakandenganlebihbanyakmengonsumsibuah, sayur-sayuran, susu rendah
lemak, gandum, dan
kacang-kacangan, dibandingkandengandagingmerah dan makanan yang mengandung
lemak jenuhsertakolesteroltinggi.
2.
Mengurangikonsumsi
garam hinggakurangdarisatusendokteh per hari.
3.
Perbanyakaktivitasfisik
dan rutinberolahraga.
4.
Menurunkanberat
badan.
5.
Berhentimerokok.
6.
Menghindariataumengurangikonsumsiminumanberalkohol.
7.
Mengurangikonsumsiminumantinggikafein,
seperti kopi, teh, atau cola.
8.
Melakukanterapirelaksasi, misalnya yoga
ataumeditasiuntukmengendalikanstres.
II. Farmakologi
1.
Diuretik
Diuretik menurunkan tekanan darah
terutama dengan cara mendeplesi simpanan natrium tubuh. Awalnya, diuretik
menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan curah jantung,
sehingga tahanan perifer menurun. Setelah 6-8 minggu, curah jantung kembali
normal karena tahanan vaskular perifir menurun. Natrium dapat menyebabkan
tahanan vaskular dengan meningkatkan kekakuan pembuluh darah dan reaktivitas
saraf, yang diduga berkaitan dengan terjadinya peningkatan pertukaran
natrium-kalsium dengan hasil akhir peningkatan kalsium intraseluler. Efek
tersebut dapat dikurangi dengan pemberian diuretik atau pengurangan natrium. Contoh
obat diuretik yang sering digunakan untuk menurunkan hipertensi adalah:
spironolactone, dan hydrochlorothiazide (thiazide) yang mempunyai efek cukup
kuat sebagai diuretik dan efektif untuk menurunkan tekanan darah dalam dosis
yang rendah (Benowitz, 2002).
2.
Obat
simpatoplegik
Mempunyai mekanisme kerja menurunkan
tekanan darah dengan cara menurunkan tahanan perifer, menghambat fungsi
jantung, dan meningkatkan pengumpulan vena didalam pembuluh darah kapasitans
(dua efek terakhir menyebabkan penurunan curah jantung). Contoh obat golongan
ini adalah: Methyldopa dan clonidine (Benowitz, 2002).
3.
Obat
vasodilator langsung.
Semua vasodilator yang digunakan untuk
hipertensi merelaksasi otot polos arteriol, sehingga dapat menurunkan tahanan
vaskular sistemik. Penurunan tahanan arteri dan rata-rata penurunan tekanan
darah arteri menimbulkan respon kompensasi, dilakukan oleh baroreseptor dan
sistem saraf simpatis, seperti halnya renin angiotensin dan aldosteron.
Respon-respon kompensasi tersebut melawan efek anti hipertensi vasodilator.
Vasodilator bekerja 12 dengan baik apabila dikombinasikan dengan obat
antihipertensi lain yang melawan respon kompensasi kardiovaskular. Contoh obat
–obat vasodilator adalah; Hydralazine dan minoxidil (Benowitz, 2002).
4.
Obat
yang menyekat produksi atau efek Angiotensin.
Rilis renin dari korteks ginjal
distimulasi oleh penurunan tekanan arteri ginjal, stimulasi saraf simpatis dan
penurunan pengiriman natrium atau peningkatan konsentrasi natrium pada tubulus
distalis ginjal. Renin bekerja terhadap angiotensin untuk melepaskan
angiotensin I dekapeptida yang tidak aktif. Angiotensin I kemudian dikonversi,
terutama oleh enzim pengubah angiotensin endothelial (endothelial
angiotensin-converting enzyme, ACE), menjadi oktapeptida angiotensin II
vasokonstriktor arterial, yang akan dikonversi menjadi angiotensin III didalam
kelenjar adrenal. Angiotensin II mempunyai aktifitas vasokonsriktor dan retensi
natrium.Angiotensin II dan III menstimulasi rilis aldosteron. Contoh obat
golongan ini adalah ; captopril,enalapril dan lisinopril (Benowitz, 2002)
F.
Komplikasi
Hipertensi
yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga menimbulkan
komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ tubuh
yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak
terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan
kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat
komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi
dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ
tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada 19
organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi
terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan
lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan
sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ
target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi
transforming growth factor-β (TGF-β). Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan
kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan
organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1.
Jantung
a.
hipertrofi
ventrikel kiri
b.
angina
atau infark miokardium
c.
gagal
jantung
2.
Otak
- stroke atau transient ishemic attack
3.
Penyakit
ginjal kronis
4.
Penyakit
arteri perifer
5.
Retinopati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar