RHEUMATOID ARTHRITIS DI WILAYAH
DAERAH BINAAN DESA MARGACINTA
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah
Komunitas Keluarga dan Gerontik
Mahasiswa
Program Profesi Ners
Oleh :
Risanwati S.Kep
NPM:
4012200021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA
PUTERABANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar
Tlp
(0265) 741100 Fax (0265) 744043
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK
KHUSUS DENGAN
RHEUMATOID ARTHRITIS DI WILAYAH
DAERAH BINAAN DESA MARGACINTA
Disusun oleh:
Risnawati
S.Kep
Laporan ini telah diperbaiki sesuai
dengan masukan pembimbing
Pada Tanggal , .Juli 2020
Mengesahkan,
Koordinator Departemen,
(Ns. Aneng Yuningsih, S.Kep.,M.Kep)
|
Mengetahui,
STIKes Bina Putera Banjar
Ketua,
(Dr. Hj.
Suriany., S.Pd., MM., M.Kes)
|
Kepala Desa Margacinta,
(Enceng Anwar)
|
Dengan memanjatkan puji syukur
kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kelompok
khusus dengan Rheumatoid
arthritis di wilayah binaan Desa Margacinta.
Pada
Kesempatan ini, saya menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu saya, baik secara moril maupun secara materil sehingga laporan kelompok khusus dengan diagnosa arthritisyang saya laksanakan
sesuai dengan apa yang saya harapkan.
Ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1.
DR. H. Herman Sutrisno,
dr., MM, selaku pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar.
2.
Ibu Dr. Hj. Suryani,
S.Pd., MM.,M.Kes., selaku ketua STIKesBinaPutera Banjar
3.
Ibu Fenti Rosmala, S.P.,
M.Pd.,selaku pembantu ketua I
(BidangAkademik).
4.
Bapak H. Endang,
S.Kep., M.Kes., selaku pembantuketua
II (BidangKeuangan)
5.
IbuAnengYuningsih
S.Kep,.NersM.Kep., selaku pembantu ketua III
(BidangKemahasiswaan)
6.
Ibu Sri Wianti
S.Kep,.NersM.Kep.,selaku Ketua
Prodi IlmuKeperawatan
7.
IbuAnengYuningsih
S.Kep,.Ners M.Kepselaku pembimbing Akademik
8.
Kepala Puskesmas Cijulang besertastafnya
9.
Kepala Desa Margacinta besertastafnya
10. Keluarga
yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan dorongan sehingga kami
biassepertisekarangini.
11. Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu menyelesaikan penyusunan laporan inidan saran-sarannya.
Semoga Alloh SWT membalas segala
kebaikan yang telah diberikan. Besar harapan saya, laporan
praktek lapanganini bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan bagi
masyarakat pada umumnya, Amin.
Pangandaran, July 2020
Risnawati S. Kep
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................... iii
HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. iv
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................ v
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................... vi
HALAMAN DAFTAR SINGKATAN............................................................... vii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN................................................................ viii
3.1 Analisa Data……………………………………………………………...39
3.2 Diagnosa Keperawatan…………………………………………………...39
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….49
3.2 Saran……………………………………………………………………..49
DAFTAR
TABEL
Tabel 2.1 distribusi frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin……………………..20
Tabel 2.2 distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan.......................................21
Tabel 2.3 distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan.........................................21
Tabel 2.4 distribusi frekuensi berdasarkan agama..............................................22
Tabel 2.5 Distribusi frekuensi kelompok khusus berdasarkan Suku..................23
Tabel 2.6 distribusi Status
kesehatan berdasarkan TTV.....................................24
Tabel 2.7distribusi status
kesehatan berdasarkan Status Gizi.............................24
Tabel 2.8 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan .......26
Tabel 2.9 distribusi frekuensi berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan......................................................................................27
Tabel 2.10 distribusi frekuensi
berdasarkan Fasilitas Pendidikan......................27
Tabel2.11
distribusifrekuensiberdasarkanLingkunganTempattinggal.................29
Tabel 2.12 distribusifrekuensiberdasarkan
status ekonomianggota...................30
Tabel 2.14
distribusifrekuensiberdasarkankomunikasi.......................................33
Tabel 2.15 distribusifrekuensiberdasarkanfasilitasrekreasi
yang tersedia.........34
Tabel 2.16 distribusifrekuensiberdasarkankebiasaanperilaku...........................34
DAFTAR GAMBAR
1.1 Pengkajian dan Penyuluhan penyakit Rheumatoid
Arthritis......................52
DAFTAR SINGKATAN
Menurut World Healt Organisation (WHO)................................................ 12
Lanjut Usia (lansia)....................................................................................... 12
Rukun Tetangga (RT)................................................................................... 18
Mandi Cuci Kakus (MCK)........................................................................... 18
Ibu Rumah Tangga (IRT)............................................................................. 31
Pegawai Negeri Sipil (PNS)......................................................................... 33
Tanda-tanda Vital (TTV).............................................................................. 24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SAP Penyakit Rheumatoid Arthritis............................................ 53
PENDAHULUAN
Menurut World Healt Organisation (WHO), lanjut usia (lansia) adalah
seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok
yang dikategorikan lansia ini akan mengalami aning prosess atau proses penuaan , (Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi
& Batubara, 2015).
Proses menua adalah dimana proses menurunnya fungsi tubuh yang dikarenakan
kurangnya atau rusakanya sel-sel yang ada didalam tubuh. Proses penuaan ini
akan terjadi apabila seseorang telah telah melewati tahap dewasa akhir. Seiring
dengan proses menua makan tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan
termasuk mengalami penyakit generatif. Penyakit generatif umumnya akan
menyerang fisik lansia, termasuk menyerang sistem musculoskeletal pada
lansia.proses menua umunya akan membuat cairan tulang menurun sehingga rapuh ,
bungkuk, persendian membesar dan menjadi kaku, kram, tremor, tendon mengkerut
dan mengalami sklerosis. (Maryam et.al., 2018)
Kelompok khusus adalah masyarakat
atau individu yang karena keadaan fisik, mental, maupun sosialnya budaya dan
ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan
asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam
memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan
kelompok khusus adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat
yang ditunjukkan kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap
masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan
meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya
promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative,
yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok
yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan
pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
Rheumatoid arthritis ini merupakan penyakit inflamasi
sistemik kronik atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid arthritis ini memiliki
karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi , ankilosis dan
deformitas, penyakit ini adalah salahsatu dari kelompok penyakit jaringan
penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Ningsih & Lukman, 2016)
Berdasarkan data hasil survey pada tanggal 02 juni 2020 ditemukan angka
kejadian Rheumatoid arthritis di
Dusun
cidawung Rt.05 Rw.10 Desa Margacinta Kecamatan cijulang Kabupaten pangandaran
sebanyak Rheumatoid arthritis (50%%), Hipertensi
sebanyak (31,25 %), Jantung (6,25%), dan gastritis (12,5%). Dari data tersebut menunjukkan angka kejadian
arthritis lebih banyak dan penderia Rheumatoid arthritis yang harus mendapatkan perhatian dan
perawatan agar tidak terjadi berbagai macam komplikasi dan masalah yang dapat
membahayakan kesehatannya.
Melihat hal
tersebut diatas, mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan merasa perlu untuk
membekali diri dengan pengalaman di masyarakat dengan memberikan asuhan
keperawatan pada kelompok khusus, di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta
Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Sebagai output dari praktek
keperawatan komunitas tersebut mahasiswa menyusun laporan “Asuhan Keperawatan Pada
Kelompok Hhusus Dengan Rheumatoid
Arthritis Di Wilayah Daerah
Binaan Dusun Cidawung rt. 05 rw. 10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang
Kabupaten Pangandaran”.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di
atas, maka dapat diasumsikan bahwa perlunya untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada
Kelompok khusus Dengan Rheumatoid ArthritisDi Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10
Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
1. Tujuan
Umum
Laporan asuhan
keperawatan ini diharapkan memberikan gambaran Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Hhusus Dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung
RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
2. Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian mengenai masalah kesehatan pada kelompok
khusus dan memberikan gambaran tentang hasil pengkajian Pada Kelompok Hhusus Dengan Rheumatoid Arthritis Di
Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang
Kabupaten Pangandaran.
b.
Mampu
melakukan penegakan diagnose keperawatan pada kelompok khusus dengan
diagnosaRheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10
Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
c.
Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan pada
kelompok khusus dengan Rheumatoid
Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan
Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.
d.
Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas yang
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di
Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang
Kabupaten Pangandaran.
e.
Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah
Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.
f.
Mendokumentasikan asuhan
keperawatan pada
kelompok khusus dengan Rheumatoid
Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan
Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.
1. Manfaatteoritis
Praktek Klinik Profesi Ners ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai Asuhan Keperawatan pada kelompok
khusus dengan Rheumatoid
Arthritis Di Wilayah Daerah
Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.
2.
ManfaatPraktis
a. Bagi Kelompok khusus
penderita Rheumatoid
arthritis
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang Rheumatoid arthritis
beserta penatalaksanaannyapada kelompok khusus dengan Rheumatoid ArthritisDi Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung
RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
b.
Bagi Pemerintah Setempat
Diharapkan dapat bekerjasama dengan puskesmas untuk
menunjang kesehatan lansia terutama pada kelompok khusus dengan Rheumatoid
Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan
Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
c.
Bagi tempat pelayanan kesehatan setempat
Diharapkan
dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat terutama pada
kelompok lansia dengan Rheumatoid
arthritis
yang ada di wilayah kerja puskesmas untuk merencanakan program kesehatan yang
lebih baik.
d.
Bagi mahasiswa
Menimba
pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali masalah kesehatan terutama pada
kelompok khusus dengan Rheumatoid
arthritis.
e.
Bagi pendidikan
Sebagaibahanreferensipendidikandalamhalasuhankeperawatankomunitas pada kelompok
khusus.
1.5.1.
Data Primer
Data primer dalam makalah ini dikumpulkan melalui pendataan yaitu meliputi
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada masyarakat khususnyaDi Wilayah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan
Cijulang Kabupaten Pangandaran. Data Primer yaitu untuk memperoleh
data – data yang lengkap di dalam menentukan permasalahan-permasalahan yang ada
di wilayah binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa
Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
1.5.2. Data
Sekunder
Data sekunder dalam makalah ini diperoleh dari studi kepustakaan dan data-data yang menunjang dari pihak, Kepala
Desa, Kepala dusun, Ketua RT dan RW, Kader dan masyarakat Di Wilayah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan
Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan dan studi lapangan Di Wilayah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan
Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Penulisan laporan ini
penulis menggunakan sistematika penulisan laporan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGKAJIAN ASKEP
KELOMPOK KHUSUS
(Data Dasar, Data Status Kesehatan, & Data
Upaya Kesehatan)
BAB III
DIAGNOSA KELOMPOK KHUSUS
BAB IV RENCANA
KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
BAB V IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
BAB VI EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
PENGKAJIAN ASKEP KELOMPOK KHUSUS
Tabel 2.1 distribusi
frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin kelompok khusus
No
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Presentasi
|
1.
|
Laki-laki
|
1
|
33,4 %
|
2.
|
Perempuan
|
2
|
66,6%
|
|
Jumlah
|
3
|
100 %
|
Tabel 2.1 menunjukan frekuensi khusus
berdasarkan jenis kelamin bahwa jumlah laki-laki sebanyak 1 jiwa (33,4%) dan
jumlah perempuan sebanyak 2 jiwa (66,6%).
Secara keseluruhan jumlah lansia yang berjenis kelamin perempuan lebih
banyak dari pada lansia yang berjenis laki-laki. Sebagian besar penderita
lansia yang mengalami athritis adalah berjenis kelamin perempuan dan lansia tidak mengerti tentang penyakit
rheumatoid arthritis dan apa
penyebabnya.
Penyakit ini sering
menyebabkan kerusakan sendi, kecatatan dan banyak mengenai penduduk pada usia
produktif sehingga memberi damfak sosial dan ekonomi yang besar. Diagnosis dini
sering menghadapi kendala karena pada masa dini sering belum didapatkan
gambaran karakteristik yang baru akan berkembang sejalan dengan waktu dimana
seringsudah terlambat untuk memulai pengobatan yang adekuat (Febrian, 2015).
Tabel
2.2 distribusi frekuensi berdasarkan pendidikankelompok khusus
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
Presentasi
|
1.
|
Belum tamat SD
|
-
|
-
|
2
|
Tamat SD sederajat
|
3
|
100 %
|
3.
|
Tamat SLTP sederajat
|
-
|
-
|
4.
|
Tamat SLTA sederajat
|
-
|
-
|
5.
|
Perguruan tinggi
|
-
|
-
|
6.
|
Jumlah
|
3
|
100 %
|
Tabel 2.2 menunjukan distribusi
frekuensi kelompok khusus khusus berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat di
Dusun Cidawung
RT05/10 yang
tamat SD sebanyak 3 jiwa (100%).
Berdasarkan hasil
pengkajian sebagian besar lansia tidak mengetahui faktor resiko dan dieet nutrisi bagi penderita rheumatoid
arthritis.
Tabel
2.3 distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan kelompok khusus
No
|
Jenis Pekerjaan
|
Jumlah
|
Presentasi
|
1.
|
Wiraswasta
|
-
|
-
|
2.
|
Petani
|
2
|
66,6%
|
3.
|
Pedagang
|
1
|
33,3 %
|
4.
|
Buruh harian lepas
|
-
|
-
|
7.
|
Tidak bekerja/ belum bekerja
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
3
|
100 %
|
Berdasarkan Tabel 2.3 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan
kelompok khususdiDusun Cidawung RT05/10 petani sebanyak 2 orang (66,6%) dan pedagang1 orang (33,3).
Tabel
2.4 distribusi frekuensi berdasarkan agama kelompok khusus
No
|
Agama
|
Jumlah
|
Presentasi
|
1.
|
Islam
|
3
|
100 %
|
2.
|
Kristen
|
-
|
-
|
3.
|
Katholik
|
-
|
-
|
4.
|
Hindu
|
-
|
-
|
5.
|
Budha
|
-
|
-
|
6.
|
Khongucu
|
-
|
-
|
7.
|
Kepercayaan
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
3
|
100 %
|
Berdasarkan Tabel 2.4 distribusi frekuensi berdasarkan agamakelompok khususdiDusun Cidawung RT05/10 sebanyak 3 jiwa
(100%) beragama islam.
Tabel
2.5 Distribusi frekuensi kelompok khusus berdasarkan Suku
No
|
Ras/Etnis
|
Jumlah
|
Presentasi
|
1.
|
Sunda
|
3
|
100%
|
2.
|
Jawa
|
-
|
-
|
3.
|
Sunda dan Jawa
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
3
|
100%
|
Berdasarkan Tabel 2.5 menunjukan distribusi frekuensi kelompok khusus
berdasarkan Suku di Dusun Cidawung RT05/10 beragama islam (100%).
2.2.1.
Keadaan Umum
Keadaan umum pada 3
kelompok lansia yaitu Composmetis dengan penuh kesadaran.
Tabel 2.6 distribusi Status kesehatan
berdasarkan TTV
No
|
Nama
|
TTV
|
|||
TD
|
N
|
P
|
S
|
||
1.
|
Ny.N
|
130/70
mmHg
|
89x/mnt
|
20x/mnt
|
36,2oC
|
2.
|
Ny.
S
|
120/80
mmHg
|
86x/mnt
|
23x/mnt
|
36,3oC
|
3.
|
Tn.
N
|
110/90
mmHg
|
85x/mnt
|
22x/mnt
|
36,0oC
|
Berdasarkan Tabel 2.6 menunjukan
distribusi kesehatan berdasar Tanda-tanda vital, Ny.N terkaji TTV dengan hasil
Tekanan darah 130/70 mmHg, Nadi 89x/menit, Pernafasan 20x/menit, dan suhu 36,2oC.
Pada Ny.S terkaji TTV dengan hasil Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 86x/menit,
Pernafasan 23x/menit, dan suhu 36,3oC. dan pada Tn.N terkaji TTV
dengan hasil Tekanan darah 110/90 mmHg, Nadi 85x/menit, Pernafasan 22x/menit,
dan suhu 36,0oC.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ttv pada
lansia, lansia mengeluh sakit pada bagian lutut dan persendian.
Tabel 2.7distribusi status kesehatan berdasarkan
Status Gizi
No
|
Nama
|
Status Gizi
|
||
TB
|
BB
|
Konjungtiva
|
||
1.
|
Ny.
N
|
152
cm
|
53
kg
|
Normal
|
2.
|
Ny.
S
|
158
cm
|
54
kg
|
Normal
|
3.
|
Tn.
N
|
173
cm
|
58
kg
|
Normal
|
Berdasarkan Tabel 2.7 menunjukan
distribusi status kesehatan berdasarkan ststus gizi Ny.N dengan Tinggi Badan
152 cm, Berat badan 53 kg, dan konjungtiva Normal/Ananemis, pada Ny.S dengan
Tinggi Badan 158 cm, Berat badan 54 kg, dan konjungtiva Normal/Ananemis, dan
pada Tn. N dengan Tinggi Badan 173 cm, Berat badan 58 kg, dan konjungtiva
Normal/Ananemis.
Status kesehatan dalam 3 anggota
kelompok tersebut sering merasakan nyeri di persendian terutama pada lutut dan
terasa sakit, ketiga anggota kelompok tidak memakai alat bantu. dari ketiga
anggota kelompok tersebut pola olahraga hanya berjalan-jalan kecil depan rumah
pada pagi hari dan sore hari. dan untuk pola tidur semua anggota mengatakan
tidak mengalami kesulitan pada tidur karena biasanya ketika keluhan sedang
terasa ketiga klien mengatakan hanya dikompres dengan air hangat dan sakit pun
terasa hilang.
Tabel
2.8 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Ruang Terbuka
|
Jumlah
|
Presentasi
|
|
1.
|
Posyandu
|
1
|
100%
|
2.
|
Tenaga Kesehatan yang berpraktik
|
-
|
-
|
3.
|
PKM dan jaringannya
|
1
|
100%
|
4.
|
Klinik
|
-
|
-
|
5.
|
Rumah sakit
|
-
|
-
|
6
|
Lainnya
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
2
|
100%
|
Berdasarkan Tabel
2.8
distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan kelompok khusus
di Dusun Cidawung
RT05/10 terdapat posyandu lansia 1 (100%) dan PKM dan
jaringannya 1 (100%).
Pos pelayanan terpadu lanjut usia atau
yang biasa disingkat posyandu lansia lansia adalah bentuk pelayanan dan
pemantauan bagi kesehatan lansia yang bersumber dari UKMB dimana dalam pengelolaannya
melibatkan peran serta dan masyarakat guna memberikan pelayanan kesehatan pada
lansia (Kholifah, 2016).
Tabel 2.9 distribusi frekuensi berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang
dimanfaatkan oleh Kelompok khusus
PelayananKesehatan
|
Jumlah
|
Presentasi
|
|
1.
|
Imunisasi dasar Lengkap
|
-
|
-
|
2.
|
Imunisasi Bumil
|
-
|
-
|
3.
|
Makanan tambahan
|
-
|
-
|
4.
|
Vit tambahan
|
-
|
-
|
5.
|
Pelayanan kesehatan
|
1
|
100%
|
6.
|
Lainnya
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
1
|
100%
|
Berdasarkan Tabel
2.9
distribusi frekuensi berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan oleh
Kelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10 terdapat 1 pelayanan
kesehatan (100%) yaitu posyandu lansia.
Tabel 2.10 distribusi frekuensi
berdasarkan Fasilitas Pendidikan
kelompok khusus
Akses Pendidikan
|
Jumlah
|
Presentasi
|
||
1.
|
Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat
|
Ada
|
1
|
100%
|
Tidakada
|
-
|
|
||
Jumlah
|
Ada
|
1
|
100%
|
|
2.
|
Fasilitas pendidikan yang dimanfaatkan untuk kelompok untuk
kegiatan penyuluhan kes pembelajaran, dikelompok dll
|
Ada
|
1
-
|
100%
|
|
||||
Jumlah
|
Ada
|
1
|
100%
|
Berdasarkan
Tabel 2.10 distribusi frekuensi
berdasarkan Fasilitas Pendidikankelompok khusus di
Dusun Cidawung
RT05/10 terdapat Pemanfaatan
fasilitas kesehatan oleh masyarakat
(100%)
Tabel 2.11 distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Tempat tinggal anggota Kelompok khusus
Akses Pendidikan
|
Jumlah
|
Presentasi
|
||
1.
|
Sumber air bersih
|
Ada
|
1
|
100%
|
Tidakada
|
-
|
|
||
Jumlah
|
Ada
|
1
|
100%
|
|
Dapurumum
|
Ada
|
1
-
|
100%
|
|
Tidakada
|
||||
Jumlah
|
Ada
|
1
|
100%
|
|
3.
|
TempatpembuanganSampah
|
Ada
|
1
-
|
100%
|
Tidakada
|
||||
Jumlah
|
Ada
|
1
|
100%
|
|
4.
|
Sarana MCK
|
Ada
|
1
-
|
100%
|
Tidakada
|
||||
Jumlah
|
Ada
|
1
|
100%
|
|
5.
|
SaluranPembuanganLimbah
|
Ada
|
1
-
|
100%
|
Tidakada
|
||||
Jumlah
|
Ada
|
1
|
100%
|
|
6.
|
Lainnya
|
Ada
|
-
-
|
-
|
Tidakada
|
||||
Jumlah
|
|
-
|
-
|
Berdasarkan
Tabel2.11 distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Tempat tinggal anggota Kelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10 terdapat sumber air bersih (100%), dapur umum
(100%), TempatpembuanganSampah (100 %), Sarana MCK (100%), SaluranPembuanganLimbah (100%).
Tabel 2.12 distribusifrekuensiberdasarkan status ekonomi anggota kelompok khusus
No
|
Status Ekonomi
|
Jumlah
|
Presentasi
|
|
1.
|
Sumbangan( AsalsumberPendanaan)
|
|||
1
|
Tabungan Pensiunan
|
-
|
-
|
|
2
|
Tabungan Bank
|
-
|
-
|
|
3
|
Bekerja
|
2
|
66,6%
|
|
4
|
Dari anak
|
1
|
33,3%
|
|
Jumlah
|
3
|
100%
|
||
2.
|
JenisPekerjaan
|
|||
1
|
Petani
|
3
|
100%
|
|
2
|
Pedagang
|
-
|
-
|
|
3
|
IRT
|
-
|
-
|
|
4
|
Pensiunan PNS/ABRI
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
3
|
100%
|
||
3.
|
Rata-rata Pendapatan
|
|||
1
|
<Rp.1000.000,00/bln
|
2
|
66,6%
|
|
2
|
>Rp.1000.000,00/bln
|
1
|
33,3%
|
|
Jumlah
|
3
|
100%
|
||
4.
|
Lainnya
|
|||
1
|
-
|
-
|
-
|
|
Berdasarkan Tabel 2.12 distribusi frekuensi berdasarkan status ekonomianggotakelompokkhususdi Dusun
Cidawung RT05/10 Sumbangan(
AsalsumberPendanaan) dari Bekerja 2 (66,6%) dan dari anak 1 (33.3%), jenis pekerjaan (100%) petani. Rata-rata Pendapatan<Rp.1000.000,00/bln
sebanyak 2 (66,6%) dan >Rp.1000.000,00/bln 1 (33,3).
Tabel 2.13 distribusifrekuensiberdasarkan status SosialBudaya
Spiritual kelompok khusus
No
|
Status SosialBudaya Spiritual
|
Jumlah
|
Presentasi
|
|
1.
|
SaranaIbadah
|
|||
1
|
Mesjid
|
1
|
100%
|
|
2
|
Gereja
|
-
|
-
|
|
3
|
Klenteng
|
-
|
-
|
|
4
|
Vihara
|
-
|
-
|
|
5
|
Pura
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
1
|
100%
|
||
2.
|
KegiatanKeagamaan
|
|||
1
|
Pengajianibumuslimat
|
1
|
50%
|
|
2
|
Tahlilanbergilir
|
1
|
50%
|
|
Jumlah
|
2
|
100%
|
||
3.
|
Kepercayaan yang
bertentangandenganpenanggulanganmasalahkesehatan
|
|||
1
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
-
|
-
|
||
4.
|
KegiatanSosial
|
|||
1
|
Kerjabakti
|
-
|
-
|
|
2
|
Arisan
|
-
|
-
|
|
|
Jumlah
|
-
|
-
|
|
Berdasarkan Tabel 2.13 distribusifrekuensiberdasarkan status SosialBudaya
Spiritual kelompokkhususdi Dusun Cidawung RT05/10 SaranaIbadah masjid 1 (100%), KegiatanKeagamaanPengajianibumuslimat 1
(100%) dan tahlil bergilir 1 (100%).
Tabel 2.14 distribusifrekuensiberdasarkankomunikasikelompokkhusus
No
|
Komunikasi
|
Jumlah
|
Presentasi
|
|
1.
|
Alatkomunikasi yang
digunakandalamkelompoksehari-hari
|
|||
1
|
Handphone
|
3
|
100%
|
|
Jumlah
|
3
|
100%
|
||
2.
|
Efektivitas proses kmunikasiantaranggotadalamkelompok
|
|||
1
|
Efektif
|
3
|
100%
|
|
2
|
Tidakefektif
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
3
|
100%
|
||
Berdasarkan Tabel 2.14
distribusifrekuensiberdasarkankomunikasikelompokkhususdi dusun
Cidawung RT 05/10 Alatkomunikasi yang digunakandalamkelompoksehari-hari, Handphone 1 (100%) dan Efektivitas proses
kmunikasiantaranggotadalamkelompok, Efektif 3 (100%).
Tabel 2.15 distribusi frekuensi berdasarkan fasilitas rekreasi yang tersedia untuk kelompok khusus
FasilitasRekreasi yang tersediauntukkelompok
|
Jumlah
|
Presentasi
|
|
1.
|
Taman
|
-
|
-
|
2.
|
Pantai
|
-
|
-
|
3.
|
Saranaolahraga
|
-
|
-
|
4.
|
Lainnya
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
Tidak ada
|
-
|
Berdasarkan Tabel 2.15 distribusifrekuensiberdasarkanfasilitasrekreasi yang
tersediauntukkelompokkhususdi Dusun Cidawung RT05/10
tidak terdapat fasilitas rekreasi untuk kelompok khusus.
Tabel 2.16 distribusifrekuensiberdasarkankebiasaanperilakudalamkelompokkhus
No
|
Kebersihanperilakudalamkelompok
|
Jumlah
|
Presentasi
|
1.
|
Pemeliharaankebersihandiri
|
3
|
50 %
|
2.
|
Pengelolaanmakananbersih dan sehat
|
3
|
50 %
|
|
Jumlah
|
6
|
100%
|
Berdasarkan Tabel 2.16 distribusi frekuensi berdasarkan kebiasaan perilaku dalam kelompok khusus lansia di Dusun Cidawung RT05/10, Pemeliharaan kebersihan diri (100%) dan Pengelolaan makanan bersih dan sehat (100%).
2.4.1
Persepsi Masyarakat
a.
Kehidupan di kelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10
Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran terbilang aman dan
tentram, tidak ada konflik antar masyarakat.
b.
Kekuatan kelompok khusus di di Dusun Cidawung RT05/10
Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran yaitu masih adanya
rasa gotong royong antar masyarakat.
c.
Permasalahan :
1)
Yang menjadi permasalah lansia di Dusun Cidawung RT05/10
yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Rheumatoid arthritis.
2)
Kurangnya Pengetahuan lansia akan pentingnya kesehatan
lansia dan tentang diet nutrisi bagi
penderita Rheumatoid arthritis.
2.4.2 Persepsi Perawat
a.
Kondisi kesehatan lansia masyarakat Dusun Cidawung
RT05/10 Desa Margacinta masih banyak permasalah yaitu Kurangnya pengetahuan
lansia tentang penyakit rheumatoid arthriris dan kesehatan lansia.
b.
Yang menjadi kekuatan di Dusun Cidawung RT05/10 Desa
Margacinta adalah sudah tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan yaitu :
Posyandu lansia.
c.
Masalah yang dapat teridentifikasi yaitu masalah penyakit
kurangnya pengetahuan lansia tentang penyakit rheumatoid arthriris.
BAB III
DIAGNOSA KELOMPOK KHUSUS
3.1 Analisa Data
No
|
Kategori Data
|
Ringkasan
Laporan
|
Kesimpulan
|
1.
|
Data
objektif
Data
subjektif
Studi
dokumentasi
|
- Lansia tidak mampu menghindari faktor resiko dan
dieet nutrisi bagi penderita rheumatoid arthriris.
- Lansia tidak menggerti tentang rheumatoid arthritis
dan penyebab penyakit rheumatoid arthriris
- Hasil
pemeriksaan ttv pada lansia, lansia mengeluh sakit pada bagian lutut dan
persendian.
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang
pengetahuan tentang penyakit rheumatoid arthriris
|
3.2 Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang
pengetahuan tentang penyakit rheumatoid arthriris
BAB IV
RENCANA KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
No
|
Data
|
Diagnosa
Keperawatan
|
NOC
|
NIC
|
|||
Kode
|
Diagnosa
|
Kode
|
Hasil
|
Kode
|
Intervensi
|
||
1.
|
Data Pendukung Masalah Keluarga Dengan arthritis
|
||||||
§
Wawancara (DS):
-
lansia mengatakan tidak menggerti tentang penyakit
rheumatoid arthritis dan penyebab penyakit rheumatoid arthriris
§
Pengamatan/observasi (DO)
- lansia tidak mampu melakukan perawatan dirumah
- lansia tidak mampu menghindari faktor resiko dan
dieet nutrisi bagi penderita rheumatoid arthriris.
- Berdasarkan hasil pemeriksaan ttv pada lansia, lansia
mengeluh sakit pada bagian lutut dan persendian.
|
00080
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
|
1831
1802
1813
|
Keluarga mampu mengenal masalah tentang pengetahuan
kesehatan dan perilaku sehat
pengetahuan : manajemen arthritis
pengetahuan : anjuran pengetahuan diet
pengetahuan : regimen pengobatan
|
5510
5602
5614
|
Keluarga mampu mengenal masalah : psikososial dan perubahan gaya hidup
Pendidikan kesehatan : pengajaran proses penyakit yang dialami
Pengajaran : proses penyakit
Pengajaran :diet yang tepat/ dianjurkan
|
BAB V
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
No
|
Diagnosa
Kep.Kom
|
Strategi
Implementasi
|
Sasaran
|
Waktu &
Tempat
|
Penanggung
Jawab
Pelaksana
|
1.
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang
pengetahuan tentang penyakit arthritis
|
1. Memberikan Penyuluhan kesehatan tentang proses penyakit yang dialami
oleh lansia
2. Memberikan penyuluhan tentang tanda gejala, dan penyebab penyakit
arthritis.
3. memberikan penyuluhan kesehatan tentang diet yang
tepat/ dianjurkan
|
3 kelompok khusus lansia dusun cidawung rt05/10
|
Waktu : Sabtu, 27 Juni 2020
Pukul 17.00 WIB
Tempat : home visit rumah kelompok khusus
|
Risnawati S.Kep
|
BAB VI
EVALUASI
No
|
Diagnosa
Kep.Kom
|
Evaluasi
|
Rencana Tindak
Lanjut
|
|
Formatif
|
Sumatif
|
|||
1.
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang
pengetahuan tentang penyakit arthritis
|
Setelah dilakukan tindakan rencana keperawatan
-
ketiga lansia sudah mengerti dan paham terkait penyakit
rheumatoid arthritis dan nutrisi yang tepat bagi
penderita rheumatoid arthritis.
-
Ketiga
lansia mampu menyebutkan tanda dan gejala rheumatoid arthritis dan nutrisi
yang tepat bagi
penderita
rheumatoid
arthritis.
|
S: ketiga lansia mengatakan sudah mengerti tentang proses penyakit yang
dialaminya dan cara diet yang tepat bagi penderita arthritis
O:ketikan diberikan pertanyaan lansia bisa menjawab dan
tampak sudah paham dan mengerti
A:masalah teratasi
P:intervensi dihentikan
|
Diharapkan kepada kader setempat agar menggerakan para
lansia untuk lebih aktif mengikuti posyandu lansia dan rutin untuk
memeriksakan kesehatanya.
|
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
3.3
Kesimpulan
Setelah dilakukan
pengkajiann pada kelompok khusus
dengan rheumatoid arthritis di Dusun Cidawung RW 05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran ditemukan masalah
antara lain:
a. Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit rheumatoid
arthritis.
b.
Dari masalah
yang ditemukan, didapatkan diagnosa keperawatannya adalah Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit rheumatoid
arthritis.
c. Perencanaan
asuhan keperawatan pada kelompok khusus
dengandiagnosa rheumatoid arthritis adalah pendidikan kesehatan pengajaran proses penyakit yang dialami, Pengajaran : proses penyakit,
Pengajaran :diet yang tepat/ dianjurkan.
d. Impelentasi
yang telah dilakukan diantaranya penyuluhan – penyulahan seperti Memberikan Penyuluhan
kesehatan tentang proses penyakit yang dialami oleh lansia, Memberikan
penyuluhan tentang tanda gejala, dan penyebab penyakit arthritis dan memberikan
penyuluhan kesehatan tentang diet yang tepat/ dianjurkan.
e. Berdasarkan
hasil evaluasi, kegiatan penyuluhan tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik
dan lansia paham dan mampu menyebutkan kembali materi yang
sudah disampaikan.
3.4
Saran
Berdasarkan hasil
kegiatan, ada beberapa saran yang perludiperhatikan untukmeningkatkan derajat
kesehatan lansia dengan penyakit
rheumatoid arthritis di Dusun Cidawung RT05/10
DesaMargacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran:
1. Puskesmas
a. Meningkatkan
kerjasama yang berkesinambungan dengan tokoh masyarakat setempat.
b. Melibatkan
peran serta kader dan masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan diwilayah
kerjanya.
2. Poskesdes
a. Memberikanpelayanankhususkepadalansia terutama dengan lansia penyakit rheumatoid arthritis
b. Bekerjasamadengankadersetempatuntuktetapmemberdayakankesehatan
lansia di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran
3. Masyarakat
a.Kepada tokoh masyarakat setempat diharapkan dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan derajat kesehatanlansia.
b. Memanfaatkan fasilitaskesehatansepertiPuskesmas,
poskesdes, posyandu dantenagakesehatanuntukmendapatkanpelayananmasalah kesehatan.
4. Keluarga
a. Memberikandorongankepadalansiauntukmengikutikegiatankesehatan
dan cek kesehatan ke posyandu lansia yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR
1.1 Pengkajian dan Penyuluhan penyakit Rheumatoid
Arthritis
LAMPIRAN
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
RHEUMATIK
DISUSUN
OLEH:
Risnawati,
S. Kep
(4012200021)
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR
PROGRAM STUDI NERS
ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK
2019-2020
Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar
Tlp
(0265) 741100 Fax (0265) 744043
web:
www.stikesbp.ac.id
Pokok Bahasan :
Reumatik
Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian
b.
Penyebab
c.
Tanda dan Gejala
d.
Akibat Reumatik
e.
Cara Mencegah Kambuhnya
Reumatik
f.
Cara Mengurangi Nyeri
g.
Makanan yang Harus Dihindari/ diet nutrisi
h.
Lingkungan yang Aman
Sasaran :
Warga Dusun Cidawung RT05/10
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 juni 2020
|
Tempat
: Rumah Warga
Dusun Cidawung RT05/10
Waktu :
± 1 x 15 menit
A. Tujuan
- Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dapat mengetahui
dan memahami tentang reumatik.
- Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 15 menit,
keluarga dapat:
a.
Mengetahui tentang reumatik
b.
Mengetahui penyebab reumatik
c.
Mengetahui tanda dan gejala
reumatik
d.
Mengetahui akibat reumatik
e.
Mengetahui cara mencegah
kambuhnya reumatik
f.
Mengetahui cara mengurangi
nyeri
g.
Mengetahui makanan yang harus
dihindari
h.
Mengetahui lingkungan yang aman
B. Cakupan Materi
- Pengertian
- Penyebab
- Tanda dan Gejala
- Akibat Reumatik
- Cara Mencegah Kambuhnya Reumatik
- Cara Mengurangi Nyeri
- Makanan yang Harus Dihindari
- Lingkungan yang Aman
C. Pelaksanaan
No
|
Kegiatan
|
Kegiatan
|
|
Penyuluh (Mahasiswa)
|
Keluarga
|
||
1.
|
Pembukaan
(3 menit)
|
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Menyimak, mendengarkan dan memahami penjelasan yang diberikan
|
2.
|
Inti
(10 menit)
|
Memberikan
penjelasan tentang :
1.
Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Akibat Reumatik
5. Cara Mencegah
kambuhnya Reumatik
6. Cara Mengurangi Nyeri
7. Sembako Panjang Umur
8. Makanan yang Harus Dihindari
9. Lingkungan yang Aman
|
Menyimak, mendengarkan dan memahami penjelasan yang diberikan
|
3.
|
Penutup
(2 menit)
|
a.
Memberikan
kesempatan bertanya pada keluarga tentang materi yang dibahas
b.
Memberikan
pertanyaan evaluasi
c.
Menyimpulkan
hasil kegiatan evaluasi
d.
Mengucapkan
hamdalah, terima kasih dan salam.
|
a.
Mengajukan
pertanyaan
b.
Menjawab
pertanyaan
c.
Mendengarkan
d.
Mengucapkan
hamdalah, dan menjawab salam.
|
D. Metode
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan
kesehatan adalah:
1.
Ceramah
2.
Diskusi
E. Media
·
Leaflet
F. Evaluasi
1.
Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan
langsung pada kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan
dapat berhasil atau tidak.
2.
Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang
berjumlah 4 soal dan harus dijawab langsung oleh keluarga pada saat itu juga.
Pertanyaan evaluasi antara lain:
a. Apa yang dimaksud dengan Reumatik !
b. Apa penyebab Reumatik !
c. Apa tanda dan gejala Reumatik !
d. Apa saja akibat dari Reumatik !
MATERI PENYULUHAN
REUMATIK
A. Pengertian
Reumatik adalah orang yang menderita arthritis atau
disebut juga radang sendi. Tiga jenis atritis yang paling sering diderita
adalah osteoarthritis, athritis gout, dan rheumatoid arthritis yang menyebabkan
berbenjol pada sendi atau radang pada sendi secara serentak (utomo, 2015).
B. Penyebab
1.
Proses penuaan
2.
Kelelahan
3.
Cedera atau jatuh
4.
Infeksi kuman
5.
Penurunan daya tahan tubuh
6.
Tidak diketahui dengan pasti
C. Tanda dan Gejala
1.
Mudah lelah
2.
Tidak nafsu makan
3.
Demam
4.
Bengkak dan nyeri pada sendi
5.
Kemerahan pada sendi yang sakit
6.
Gerak terganggu
D. Akibat Reumatik
1.
Terganggunya aktivitas karena
nyeri
2.
Tulang menjadi keropos
3.
Terjadi perubahan bentuk tulang
E. Cara Mencegah Kambuhnya
Reumatik
1.
Istirahat yang cukup
2.
Hindari kerja berat
3.
Minum-minuman yang tinggi
kalsium seperti susu
4.
Olahraga ringan secara teratur
5.
Berjemur dipanas matahari pagi
(jam 07.00-08.00 WIB)
6.
Hindari makanan yang mengandung
asam urat
7.
Periksa kesehatan ke puskesmas
minimal 6 bulan sekali
F. Cara Mengurangi Nyeri
1.
Kompres dingin
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna
kemerahan. Caranya basahi handuk kecil/ waslap dengan air es lalu diperas dan
ditempelkan pada sendi yang sakit.
2.
Kompres hangat
Digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa
adanya warna kemerahan. Caranya basahi handuk kecil/ waslap dengan air hangat
lalu peras, kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut.
G. Makanan Yang Harus
Dihindari
1.
Golongan protein hewani
seperti: sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru, babat, limpa, dan
burung.
2.
Makanan yang mengandung alkohol
seperti: tape, durian
3.
Sayuran, kacang-kacangan,
kembang kol, bayam, dan jamur
4.
Minuman yang mengandung soda
seperti: coca cola, fanta, sprite.
H. Lingkungan Yang Aman
1.
Cahaya tidak terlalu terang dan
tidak terlalu gelap atau tidak remang-remang
2.
Lantai tidak licin, benda-benda
tidak berserakan dan jika menggunakan karpet tepinya direkatkan
3.
Perabotan rumah tangga
diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu tinggi
4.
Permukaan tangga datar dan
tepinya diberi tanda
5.
Pinggir dinding kamar mandi
diberi pegangan, lantai kamar mandi
tidak licin dan toilet tidak terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges E Marilynn, 2015., Rencana Asuhan
Keperawatan, EGC, Jakarta
Mansjoer, Arif, 2016., Kapita Selekta
Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 2015., Patofisiologi:
Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta
LAMPIRAN
(Liflet)
RHEUMATIK
Oleh :
RISNAWATI
Ilmu Keperawatan
STIKes BINA PUTERA BANJAR
2019 – 2020
Apa Anda Tahu Tentang Rheumatik ?
Rheumatikadalah orang yang menderita
arthritis atau disebut juga radang sendi.
Penyebab
Rheumatik
· Proses penuaan
· Kelelahan
· Cedera atau jatuh
· Infeksi kuman
· Penurunan daya tahan tubuh
· Tidak diketahui dengan pasti
Tanda & gejala Rheumatik
· Mudah lelah
· Tidak nafsu makan
· Gerak Terganggu
· Bengkak dan nyeri pada sendi
· Kemerahan pada sendi yang sakit
Akibat Rheumatik
· Terganggunya aktivitas karena
nyeri
· Tulang menjadi keropos
· Terjadi perubahan bentuk tulang
Cara
Mencegah Kambuhnya Reumatik
· Istirahat yang cukup
· Hindari kerja berat
· Minum-minuman yang tinggi
kalsium seperti susu
Cara Mengurangi
· Kompres dingin
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan. Caranya
basahi handuk kecil/ waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan pada
sendi yang sakit.
· Kompres hangat
Digunakan jika
sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa adanya warna kemerahan. Caranya basahi
handuk kecil/ waslap dengan air hangat lalu peras, kemudian tempelkan handuk
pada sendi yang sakit tersebut.
Makanan yang harus di
hindari
· Golongan protein hewani
seperti: sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru, babat, limpa, dan
burung.
· Makanan yang mengandung alkohol
seperti: tape, durian
· Sayuran, kacang-kacangan,
kembang kol, bayam, dan jamur
· Minuman yang mengandung soda seperti: coca cola, fanta, sprite.
Lingkungan Yang Aman
· Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu
gelap atau tidak remang-remang
· Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan
dan jika menggunakan karpet tepinya direkatkan
· Perabotan rumah tangga diletakan teratur, kursi
atau tempat tidur tidak terlalu tinggi
· Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda
· Pinggir dinding kamar mandi diberi pegangan,
lantai kamar mandi tidak licin dan
toilet tidak terlalu tinggi
TERIMAKASIH …. …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar