Selasa, 07 Juli 2020

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS DENGAN RHEMATOID ARTHRITIS


RHEUMATOID ARTHRITIS DI WILAYAH DAERAH BINAAN DESA MARGACINTA


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Komunitas Keluarga dan Gerontik
Mahasiswa Program Profesi Ners







Oleh :
Risanwati S.Kep
NPM: 4012200021


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERABANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020


Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar
Tlp (0265) 741100 Fax (0265) 744043

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSUS DENGAN
RHEUMATOID ARTHRITIS DI WILAYAH DAERAH BINAAN DESA MARGACINTA

Disusun oleh:
Risnawati S.Kep

Laporan ini telah diperbaiki sesuai dengan masukan pembimbing
Pada Tanggal , .Juli 2020

Mengesahkan,

Koordinator Departemen,





(Ns. Aneng Yuningsih, S.Kep.,M.Kep)


Mengetahui,
STIKes Bina Putera Banjar
Ketua,





(Dr. Hj. Suriany., S.Pd., MM., M.Kes)

Kepala Desa Margacinta,






(Enceng Anwar)



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kelompok khusus dengan Rheumatoid arthritis di wilayah binaan Desa Margacinta.
            Pada Kesempatan ini, saya menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu saya, baik secara moril maupun secara materil sehingga laporan kelompok khusus dengan diagnosa arthritisyang saya laksanakan sesuai dengan apa yang saya harapkan.
Ucapan  terima kasih kepada yang terhormat :
1.        DR. H. Herman Sutrisno, dr., MM, selaku pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar.
2.        Ibu Dr. Hj. Suryani, S.Pd., MM.,M.Kes., selaku ketua STIKesBinaPutera Banjar
3.        Ibu Fenti Rosmala, S.P., M.Pd.,selaku pembantu ketua I (BidangAkademik).
4.        Bapak H. Endang, S.Kep., M.Kes., selaku pembantuketua II (BidangKeuangan)
5.        IbuAnengYuningsih S.Kep,.NersM.Kep., selaku pembantu ketua III (BidangKemahasiswaan)
6.        Ibu Sri Wianti S.Kep,.NersM.Kep.,selaku Ketua Prodi IlmuKeperawatan
7.        IbuAnengYuningsih S.Kep,.Ners M.Kepselaku pembimbing Akademik
8.        Kepala Puskesmas Cijulang besertastafnya
9.        Kepala Desa Margacinta besertastafnya
10.    Keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan dorongan sehingga kami biassepertisekarangini.
11.    Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu menyelesaikan penyusunan laporan inidan saran-sarannya.
Semoga Alloh SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan. Besar harapan saya, laporan praktek lapanganini bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya, Amin. 


Pangandaran, July 2020




Risnawati S. Kep

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................... iii
HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. iv
HALAMAN DAFTAR TABEL                                   ........................................ v
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..................................................................... vi
HALAMAN DAFTAR SINGKATAN............................................................... vii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN................................................................ viii
3.1 Analisa Data……………………………………………………………...39
3.2 Diagnosa Keperawatan…………………………………………………...39
3.1  Kesimpulan……………………………………………………………….49
3.2   Saran……………………………………………………………………..49










DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 distribusi frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin……………………..20
Tabel 2.2 distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan.......................................21
Tabel 2.3 distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan.........................................21
Tabel 2.4 distribusi frekuensi berdasarkan agama..............................................22
Tabel 2.5 Distribusi frekuensi kelompok khusus berdasarkan Suku..................23
Tabel 2.6 distribusi Status kesehatan berdasarkan TTV.....................................24
Tabel 2.7distribusi status kesehatan berdasarkan Status Gizi.............................24
Tabel 2.8 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan .......26
Tabel 2.9 distribusi frekuensi berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan......................................................................................27
Tabel 2.10 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pendidikan......................27
Tabel2.11 distribusifrekuensiberdasarkanLingkunganTempattinggal.................29
Tabel 2.12 distribusifrekuensiberdasarkan status ekonomianggota...................30
Tabel 2.13 distribusifrekuensiberdasarkan status SosialBudaya Spiritual.........31
Tabel 2.14 distribusifrekuensiberdasarkankomunikasi.......................................33
Tabel 2.15 distribusifrekuensiberdasarkanfasilitasrekreasi yang tersedia.........34
Tabel 2.16 distribusifrekuensiberdasarkankebiasaanperilaku...........................34


DAFTAR GAMBAR
1.1 Pengkajian dan Penyuluhan penyakit Rheumatoid Arthritis......................52


DAFTAR SINGKATAN
Menurut World Healt Organisation (WHO)................................................ 12
Lanjut Usia (lansia)....................................................................................... 12
Rukun Tetangga (RT)................................................................................... 18
Mandi Cuci Kakus (MCK)........................................................................... 18
Ibu Rumah Tangga (IRT)............................................................................. 31
Pegawai Negeri Sipil (PNS)......................................................................... 33
Tanda-tanda Vital (TTV).............................................................................. 24


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SAP Penyakit Rheumatoid Arthritis............................................ 53


PENDAHULUAN


Menurut World Healt Organisation (WHO), lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami aning prosess atau proses penuaan , (Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi & Batubara, 2015).
Proses menua adalah dimana proses menurunnya fungsi tubuh yang dikarenakan kurangnya atau rusakanya sel-sel yang ada didalam tubuh. Proses penuaan ini akan terjadi apabila seseorang telah telah melewati tahap dewasa akhir. Seiring dengan proses menua makan tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk mengalami penyakit generatif. Penyakit generatif umumnya akan menyerang fisik lansia, termasuk menyerang sistem musculoskeletal pada lansia.proses menua umunya akan membuat cairan tulang menurun sehingga rapuh , bungkuk, persendian membesar dan menjadi kaku, kram, tremor, tendon mengkerut dan mengalami sklerosis. (Maryam et.al., 2018)
Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan kelompok khusus adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
Rheumatoid arthritis ini merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid arthritis ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi , ankilosis dan deformitas, penyakit ini adalah salahsatu dari kelompok penyakit jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Ningsih & Lukman, 2016)
Berdasarkan data hasil survey pada tanggal 02 juni 2020 ditemukan angka kejadian Rheumatoid arthritis di Dusun cidawung Rt.05 Rw.10 Desa Margacinta Kecamatan cijulang Kabupaten pangandaran sebanyak Rheumatoid arthritis (50%%), Hipertensi sebanyak  (31,25 %), Jantung  (6,25%), dan gastritis (12,5%). Dari data tersebut menunjukkan angka kejadian arthritis lebih banyak dan penderia Rheumatoid arthritis yang harus mendapatkan perhatian dan perawatan agar tidak terjadi berbagai macam komplikasi dan masalah yang dapat membahayakan kesehatannya.
Melihat hal tersebut diatas, mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan merasa perlu untuk membekali diri dengan pengalaman di masyarakat dengan memberikan asuhan keperawatan pada kelompok khusus, di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Sebagai output dari praktek keperawatan komunitas tersebut mahasiswa menyusun laporan Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Hhusus Dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung rt. 05 rw. 10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran”.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dapat diasumsikan bahwa perlunya untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Kelompok khusus Dengan Rheumatoid ArthritisDi Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.

1.  Tujuan Umum
Laporan asuhan keperawatan ini diharapkan memberikan gambaran Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Hhusus Dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.

2.  Tujuan Khusus
a.       Mampu melakukan pengkajian mengenai masalah kesehatan pada kelompok khusus dan memberikan gambaran tentang hasil pengkajian Pada Kelompok Hhusus Dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
b.      Mampu  melakukan penegakan diagnose keperawatan pada kelompok khusus dengan diagnosaRheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
c.       Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
d.      Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
e.       Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
f.       Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
1.    Manfaatteoritis
Praktek Klinik Profesi Ners ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai Asuhan Keperawatan pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.

2.    ManfaatPraktis
a.    Bagi Kelompok khusus penderita Rheumatoid arthritis
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang Rheumatoid arthritis beserta penatalaksanaannyapada kelompok khusus dengan Rheumatoid ArthritisDi Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
b.    Bagi Pemerintah Setempat
Diharapkan dapat bekerjasama dengan puskesmas untuk menunjang kesehatan lansia terutama pada kelompok khusus dengan Rheumatoid Arthritis Di Wilayah Daerah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
c.       Bagi tempat pelayanan kesehatan setempat
Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat terutama pada kelompok lansia dengan Rheumatoid arthritis yang ada di wilayah kerja puskesmas untuk merencanakan program kesehatan yang lebih baik.
d.      Bagi mahasiswa
Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali masalah kesehatan terutama pada kelompok khusus dengan Rheumatoid arthritis.
e.       Bagi pendidikan
Sebagaibahanreferensipendidikandalamhalasuhankeperawatankomunitas pada kelompok khusus.
1.5.1.      Data Primer
Data primer dalam makalah ini dikumpulkan melalui pendataan yaitu meliputi wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada masyarakat khususnyaDi Wilayah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Data Primer yaitu untuk memperoleh data – data yang lengkap di dalam menentukan permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
1.5.2.      Data Sekunder
Data sekunder dalam makalah ini diperoleh dari studi kepustakaan dan  data-data yang menunjang dari pihak, Kepala Desa, Kepala dusun, Ketua RT dan RW, Kader dan masyarakat Di Wilayah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan dan studi lapangan Di Wilayah Binaan Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Penulisan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan laporan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGKAJIAN ASKEP KELOMPOK KHUSUS  
(Data Dasar, Data Status Kesehatan, & Data Upaya Kesehatan)
BAB III DIAGNOSA KELOMPOK KHUSUS
BAB IV RENCANA KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
BAB V  IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
BAB VI     EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
BAB VII   KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN









BAB II

PENGKAJIAN ASKEP KELOMPOK KHUSUS


Tabel 2.1 distribusi frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin kelompok khusus
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Presentasi
1.
Laki-laki
1
33,4 %
2.
Perempuan
2
66,6%

Jumlah
3
100 %
Tabel 2.1 menunjukan frekuensi khusus berdasarkan jenis kelamin bahwa jumlah laki-laki sebanyak 1 jiwa (33,4%) dan jumlah perempuan sebanyak 2 jiwa (66,6%).  Secara keseluruhan jumlah lansia yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada lansia yang berjenis laki-laki. Sebagian besar penderita lansia yang mengalami athritis adalah berjenis kelamin perempuan dan lansia tidak mengerti tentang penyakit rheumatoid arthritis dan apa  penyebabnya.
Penyakit ini sering menyebabkan kerusakan sendi, kecatatan dan banyak mengenai penduduk pada usia produktif sehingga memberi damfak sosial dan ekonomi yang besar. Diagnosis dini sering menghadapi kendala karena pada masa dini sering belum didapatkan gambaran karakteristik yang baru akan berkembang sejalan dengan waktu dimana seringsudah terlambat untuk memulai pengobatan yang adekuat (Febrian, 2015).
Tabel 2.2 distribusi frekuensi berdasarkan pendidikankelompok khusus
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Presentasi
1.
Belum tamat SD
-
-
2
Tamat SD sederajat
3
100 %
3.
Tamat SLTP sederajat
-
-
4.
Tamat SLTA sederajat
-
-
5.
Perguruan tinggi
-
-
6.
Jumlah
3
100 %
Tabel 2.2 menunjukan distribusi frekuensi kelompok khusus khusus berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat di Dusun Cidawung RT05/10 yang tamat SD sebanyak 3 jiwa (100%).
Berdasarkan hasil pengkajian sebagian besar lansia tidak mengetahui faktor resiko dan dieet nutrisi bagi penderita rheumatoid arthritis.

Tabel 2.3 distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan kelompok khusus
No
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Presentasi
1.
Wiraswasta
-
-
2.
Petani
2
 66,6%
3.
Pedagang
1
33,3 %
4.
Buruh harian lepas
-
-
7.
Tidak bekerja/ belum bekerja
-
-

Jumlah
3
100 %
Berdasarkan Tabel 2.3 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan kelompok khususdiDusun Cidawung RT05/10 petani sebanyak 2 orang (66,6%) dan pedagang1 orang (33,3).

Tabel 2.4 distribusi frekuensi berdasarkan agama kelompok khusus
No
Agama
Jumlah
Presentasi
1.
Islam
3
100 %
2.
Kristen
-
-
3.
Katholik
-
-
4.
Hindu
-
-
5.
Budha
-
-
6.
Khongucu
-
-
7.
Kepercayaan
-
-

Jumlah
3
100 %

Berdasarkan Tabel 2.4 distribusi frekuensi berdasarkan agamakelompok khususdiDusun Cidawung RT05/10 sebanyak 3 jiwa (100%) beragama islam.

Tabel 2.5 Distribusi frekuensi kelompok khusus berdasarkan Suku
No
Ras/Etnis
Jumlah
Presentasi
1.
Sunda
3
100%
2.
Jawa
-
-
3.
Sunda dan Jawa
-
-

Jumlah
3
100%
Berdasarkan Tabel 2.5 menunjukan distribusi frekuensi kelompok khusus berdasarkan Suku di Dusun Cidawung RT05/10 beragama islam (100%).

2.2.1.    Keadaan Umum
Keadaan umum pada 3 kelompok lansia yaitu Composmetis dengan penuh kesadaran.
Tabel 2.6 distribusi Status kesehatan berdasarkan TTV
No
Nama
TTV
TD
N
P
S
1.
Ny.N
130/70 mmHg
89x/mnt
20x/mnt
36,2oC
2.
Ny. S
120/80 mmHg
86x/mnt
23x/mnt
36,3oC
3.
Tn. N
110/90 mmHg
85x/mnt
22x/mnt
36,0oC

Berdasarkan Tabel 2.6 menunjukan distribusi kesehatan berdasar Tanda-tanda vital, Ny.N terkaji TTV dengan hasil Tekanan darah 130/70 mmHg, Nadi 89x/menit, Pernafasan 20x/menit, dan suhu 36,2oC. Pada Ny.S terkaji TTV dengan hasil Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 86x/menit, Pernafasan 23x/menit, dan suhu 36,3oC. dan pada Tn.N terkaji TTV dengan hasil Tekanan darah 110/90 mmHg, Nadi 85x/menit, Pernafasan 22x/menit, dan suhu 36,0oC.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ttv pada lansia, lansia mengeluh sakit pada bagian lutut dan persendian.

Tabel 2.7distribusi status kesehatan berdasarkan Status Gizi
No
Nama
Status Gizi
TB
BB
Konjungtiva
1.
Ny. N
152 cm
53 kg
Normal
2.
Ny. S
158 cm
54 kg
Normal
3.
Tn. N
173 cm
58 kg
Normal
Berdasarkan Tabel 2.7 menunjukan distribusi status kesehatan berdasarkan ststus gizi Ny.N dengan Tinggi Badan 152 cm, Berat badan 53 kg, dan konjungtiva Normal/Ananemis, pada Ny.S dengan Tinggi Badan 158 cm, Berat badan 54 kg, dan konjungtiva Normal/Ananemis, dan pada Tn. N dengan Tinggi Badan 173 cm, Berat badan 58 kg, dan konjungtiva Normal/Ananemis.
Status kesehatan dalam 3 anggota kelompok tersebut sering merasakan nyeri di persendian terutama pada lutut dan terasa sakit, ketiga anggota kelompok tidak memakai alat bantu. dari ketiga anggota kelompok tersebut pola olahraga hanya berjalan-jalan kecil depan rumah pada pagi hari dan sore hari. dan untuk pola tidur semua anggota mengatakan tidak mengalami kesulitan pada tidur karena biasanya ketika keluhan sedang terasa ketiga klien mengatakan hanya dikompres dengan air hangat dan sakit pun terasa hilang.

Tabel 2.8 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ruang Terbuka
Jumlah
Presentasi
1.
Posyandu
1
100%
2.
Tenaga Kesehatan yang berpraktik
-
-
3.
PKM dan jaringannya
1
100%
4.
Klinik
-
-
5.
Rumah sakit
-
-
6
Lainnya
-
-

Jumlah
2
100%
Berdasarkan Tabel 2.8 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan kelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10 terdapat posyandu lansia 1 (100%) dan PKM dan jaringannya 1 (100%).
Pos pelayanan terpadu lanjut usia atau yang biasa disingkat posyandu lansia lansia adalah bentuk pelayanan dan pemantauan bagi kesehatan lansia yang bersumber dari UKMB dimana dalam pengelolaannya melibatkan peran serta dan masyarakat guna memberikan pelayanan kesehatan pada lansia (Kholifah, 2016).

Tabel 2.9 distribusi frekuensi berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan oleh Kelompok khusus
PelayananKesehatan
Jumlah
Presentasi
1.
Imunisasi dasar Lengkap
-
-
2.
Imunisasi Bumil
-
-
3.
Makanan tambahan
-
-
4.
Vit tambahan
-
-
5.
Pelayanan kesehatan
1
100%
6.
Lainnya
-
-

Jumlah
1
100%
Berdasarkan Tabel 2.9 distribusi frekuensi berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan oleh Kelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10 terdapat 1 pelayanan kesehatan (100%) yaitu posyandu lansia.

Tabel 2.10 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pendidikan
kelompok khusus
Akses Pendidikan
Jumlah
Presentasi
1.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat
Ada
1
100%
Tidakada
-

Jumlah
Ada
1
100%
2.
Fasilitas pendidikan yang dimanfaatkan untuk kelompok untuk kegiatan penyuluhan kes pembelajaran, dikelompok dll
Ada
1
-
100%

Jumlah
Ada
1
100%

Berdasarkan Tabel 2.10 distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pendidikankelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10 terdapat Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat (100%)
Tabel 2.11 distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Tempat tinggal anggota Kelompok khusus
Akses Pendidikan
Jumlah
Presentasi
1.
Sumber air bersih
Ada
1
100%
Tidakada
-

Jumlah
Ada
1
100%
Dapurumum
Ada
1
-
100%
Tidakada
Jumlah
Ada
1
100%
3.
TempatpembuanganSampah
Ada
1
-
100%
Tidakada
Jumlah
Ada
1
100%
4.
Sarana MCK
Ada
1
-
100%
Tidakada
Jumlah
Ada
1
100%
5.
SaluranPembuanganLimbah
Ada
1
-
100%
Tidakada
Jumlah
Ada
1
100%
6.
Lainnya
Ada
-
-
-
Tidakada
Jumlah

-
-
Berdasarkan Tabel2.11 distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Tempat tinggal anggota Kelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10 terdapat sumber air bersih (100%), dapur umum (100%), TempatpembuanganSampah (100 %), Sarana MCK (100%), SaluranPembuanganLimbah (100%).

Tabel 2.12 distribusifrekuensiberdasarkan status ekonomi anggota kelompok khusus
No
Status Ekonomi
Jumlah
Presentasi
1.
Sumbangan( AsalsumberPendanaan)
1
Tabungan Pensiunan
-
-
2
Tabungan Bank
-
-
3
Bekerja
2
66,6%
4
Dari anak
1
33,3%
Jumlah
3
100%
2.
JenisPekerjaan
1
Petani
3
100%
2
Pedagang
-
-
3
IRT
-
-
4
Pensiunan PNS/ABRI
-
-
Jumlah
3
100%
3.
Rata-rata Pendapatan
1
<Rp.1000.000,00/bln
2
66,6%
2
>Rp.1000.000,00/bln
1
33,3%
Jumlah
3
100%
4.
Lainnya
1
-
-
-





Berdasarkan Tabel 2.12 distribusi frekuensi berdasarkan status ekonomianggotakelompokkhususdi Dusun Cidawung RT05/10 Sumbangan( AsalsumberPendanaan) dari Bekerja 2 (66,6%) dan dari anak 1 (33.3%), jenis pekerjaan (100%) petani. Rata-rata Pendapatan<Rp.1000.000,00/bln sebanyak 2 (66,6%) dan >Rp.1000.000,00/bln 1 (33,3).

Tabel 2.13 distribusifrekuensiberdasarkan status SosialBudaya Spiritual kelompok khusus
No
Status SosialBudaya Spiritual
Jumlah
Presentasi
1.
SaranaIbadah
1
Mesjid
1
100%
2
Gereja
-
-
3
Klenteng
-
-
4
Vihara
-
-
5
Pura
-
-
Jumlah
1
100%
2.
KegiatanKeagamaan
1
Pengajianibumuslimat
1
50%
2
Tahlilanbergilir
1
50%
Jumlah
2
100%
3.
Kepercayaan yang bertentangandenganpenanggulanganmasalahkesehatan
1
-
-
-
Jumlah
-
-
4.
KegiatanSosial
1
Kerjabakti
-
-
2
Arisan
-
-

Jumlah
-
-






Berdasarkan Tabel 2.13 distribusifrekuensiberdasarkan status SosialBudaya Spiritual kelompokkhususdi Dusun Cidawung RT05/10 SaranaIbadah masjid 1 (100%), KegiatanKeagamaanPengajianibumuslimat 1 (100%) dan tahlil bergilir 1 (100%).

Tabel 2.14 distribusifrekuensiberdasarkankomunikasikelompokkhusus
No
Komunikasi
Jumlah
Presentasi
1.
Alatkomunikasi yang digunakandalamkelompoksehari-hari
1
Handphone
3
100%
Jumlah
3
100%
2.
Efektivitas proses kmunikasiantaranggotadalamkelompok
1
Efektif
3
100%
2
Tidakefektif
-
-
Jumlah
3
100%





Berdasarkan Tabel 2.14 distribusifrekuensiberdasarkankomunikasikelompokkhususdi dusun Cidawung RT 05/10 Alatkomunikasi yang digunakandalamkelompoksehari-hari, Handphone 1 (100%) dan Efektivitas proses kmunikasiantaranggotadalamkelompok, Efektif 3 (100%).

Tabel 2.15 distribusi frekuensi berdasarkan fasilitas rekreasi yang tersedia untuk kelompok khusus
FasilitasRekreasi yang tersediauntukkelompok
Jumlah
Presentasi
1.
Taman
-
-
2.
Pantai
-
-
3.
Saranaolahraga
-
-
4.
Lainnya
-
-

Jumlah
Tidak ada
-
Berdasarkan Tabel 2.15 distribusifrekuensiberdasarkanfasilitasrekreasi yang tersediauntukkelompokkhususdi Dusun Cidawung RT05/10 tidak terdapat fasilitas rekreasi untuk kelompok khusus.

Tabel 2.16 distribusifrekuensiberdasarkankebiasaanperilakudalamkelompokkhus
No
Kebersihanperilakudalamkelompok
Jumlah
Presentasi
1.
Pemeliharaankebersihandiri
3
50 %
2.
Pengelolaanmakananbersih dan sehat
3
50 %

Jumlah
6
100%

Berdasarkan Tabel 2.16 distribusi frekuensi berdasarkan kebiasaan perilaku dalam kelompok khusus lansia di Dusun Cidawung RT05/10, Pemeliharaan kebersihan diri (100%) dan Pengelolaan makanan bersih dan sehat (100%).

2.4.1 Persepsi Masyarakat
a.       Kehidupan di kelompok khusus di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran terbilang aman dan tentram, tidak ada konflik antar masyarakat.
b.      Kekuatan kelompok khusus di di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran yaitu masih adanya rasa gotong royong antar masyarakat.
c.       Permasalahan :
1)      Yang menjadi permasalah lansia di Dusun Cidawung RT05/10 yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Rheumatoid arthritis.
2)      Kurangnya Pengetahuan lansia akan pentingnya kesehatan lansia dan tentang  diet nutrisi bagi penderita Rheumatoid arthritis.
2.4.2 Persepsi Perawat
a.       Kondisi kesehatan lansia masyarakat Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta masih banyak permasalah yaitu Kurangnya pengetahuan lansia tentang penyakit rheumatoid arthriris dan kesehatan lansia.
b.      Yang menjadi kekuatan di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta adalah sudah tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan yaitu : Posyandu lansia.
c.       Masalah yang dapat teridentifikasi yaitu masalah penyakit kurangnya pengetahuan lansia tentang penyakit rheumatoid arthriris.







 

BAB III

DIAGNOSA KELOMPOK KHUSUS


3.1  Analisa Data
No
Kategori Data
Ringkasan Laporan
Kesimpulan
1.
Data objektif
Data subjektif
Studi dokumentasi
- Lansia tidak mampu menghindari faktor resiko dan dieet nutrisi bagi penderita rheumatoid arthriris.
- Lansia tidak menggerti tentang rheumatoid arthritis dan penyebab penyakit rheumatoid arthriris
- Hasil pemeriksaan ttv pada lansia, lansia mengeluh sakit pada bagian lutut dan persendian.

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit rheumatoid arthriris

3.2  Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit rheumatoid arthriris


BAB IV

RENCANA KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS


No

Data
Diagnosa Keperawatan

NOC

NIC
Kode
Diagnosa
Kode
Hasil
Kode
Intervensi
1.
Data Pendukung Masalah Keluarga Dengan arthritis
§ Wawancara (DS):
-          lansia mengatakan tidak menggerti tentang penyakit rheumatoid arthritis dan penyebab penyakit rheumatoid arthriris
§ Pengamatan/observasi (DO)
- lansia tidak mampu melakukan perawatan dirumah
- lansia tidak mampu menghindari faktor resiko dan dieet nutrisi bagi penderita rheumatoid arthriris.
- Berdasarkan hasil pemeriksaan ttv pada lansia, lansia mengeluh sakit pada bagian lutut dan persendian.

00080
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan





1831

1802

1813


Keluarga mampu mengenal masalah tentang pengetahuan kesehatan dan perilaku sehat
pengetahuan : manajemen arthritis
pengetahuan : anjuran pengetahuan diet
pengetahuan : regimen pengobatan




5510


5602

5614






Keluarga mampu mengenal masalah : psikososial dan perubahan gaya hidup
Pendidikan kesehatan : pengajaran proses penyakit yang dialami
Pengajaran : proses penyakit
Pengajaran :diet yang tepat/ dianjurkan


BAB V

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS


No
Diagnosa
Kep.Kom
Strategi
Implementasi
Sasaran
Waktu &
Tempat
Penanggung Jawab
Pelaksana
1.
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit arthritis
1. Memberikan Penyuluhan kesehatan tentang proses penyakit yang dialami oleh lansia
2. Memberikan penyuluhan tentang tanda gejala, dan penyebab penyakit arthritis.
3. memberikan penyuluhan kesehatan tentang diet yang tepat/ dianjurkan
3 kelompok khusus lansia dusun cidawung rt05/10
Waktu : Sabtu, 27 Juni 2020
Pukul 17.00 WIB
Tempat : home visit rumah kelompok khusus
Risnawati S.Kep






BAB  VI

EVALUASI


No
Diagnosa
Kep.Kom
Evaluasi
Rencana Tindak Lanjut
Formatif
Sumatif
1.
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit arthritis
Setelah dilakukan tindakan rencana keperawatan
-          ketiga lansia sudah mengerti dan paham terkait penyakit rheumatoid arthritis dan nutrisi yang tepat bagi penderita rheumatoid arthritis.
-          Ketiga lansia mampu menyebutkan tanda dan gejala rheumatoid arthritis dan nutrisi yang tepat bagi
penderita rheumatoid
arthritis.
S: ketiga lansia mengatakan sudah mengerti tentang proses penyakit yang dialaminya dan cara diet yang tepat bagi penderita arthritis
O:ketikan diberikan pertanyaan lansia bisa menjawab dan tampak sudah paham dan mengerti
A:masalah teratasi
P:intervensi dihentikan
Diharapkan kepada kader setempat agar menggerakan para lansia untuk lebih aktif mengikuti posyandu lansia dan rutin untuk memeriksakan kesehatanya.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN


3.3  Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajiann pada kelompok khusus dengan rheumatoid arthritis di Dusun Cidawung RW 05/10  Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran ditemukan masalah antara lain:
a.       Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit rheumatoid arthritis.
b.      Dari masalah yang ditemukan, didapatkan diagnosa keperawatannya adalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan tentang penyakit rheumatoid arthritis.
c.       Perencanaan asuhan keperawatan pada kelompok khusus dengandiagnosa rheumatoid arthritis adalah pendidikan kesehatan pengajaran proses penyakit yang dialami, Pengajaran : proses penyakit, Pengajaran :diet yang tepat/ dianjurkan.
d.      Impelentasi yang telah dilakukan diantaranya penyuluhan – penyulahan seperti Memberikan Penyuluhan kesehatan tentang proses penyakit yang dialami oleh lansia, Memberikan penyuluhan tentang tanda gejala, dan penyebab penyakit arthritis dan memberikan penyuluhan kesehatan tentang diet yang tepat/ dianjurkan.
e.       Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan penyuluhan tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik dan lansia paham dan mampu menyebutkan kembali materi yang sudah disampaikan.

3.4   Saran
Berdasarkan hasil kegiatan, ada beberapa saran yang perludiperhatikan untukmeningkatkan derajat kesehatan lansia dengan penyakit rheumatoid arthritis di Dusun Cidawung RT05/10 DesaMargacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran:
1.    Puskesmas
a.       Meningkatkan kerjasama yang berkesinambungan dengan tokoh masyarakat setempat.
b.      Melibatkan peran serta kader dan masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan diwilayah kerjanya.
2.    Poskesdes
     a.     Memberikanpelayanankhususkepadalansia terutama dengan lansia penyakit  rheumatoid arthritis
     b.    Bekerjasamadengankadersetempatuntuktetapmemberdayakankesehatan lansia di Dusun Cidawung RT05/10 Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran
      3. Masyarakat
a.Kepada tokoh masyarakat setempat diharapkan dapat menjadi penggerak dalam meningkatkan derajat kesehatanlansia.
b. Memanfaatkan fasilitaskesehatansepertiPuskesmas, poskesdes, posyandu dantenagakesehatanuntukmendapatkanpelayananmasalah kesehatan.

       4.  Keluarga
            a.     Memberikandorongankepadalansiauntukmengikutikegiatankesehatan dan cek kesehatan ke posyandu lansia yang sudah ada.










DAFTAR PUSTAKA







 


GAMBAR

1.1 Pengkajian dan Penyuluhan penyakit Rheumatoid Arthritis

 

LAMPIRAN


SATUAN ACARA PENYULUHAN
RHEUMATIK







DISUSUN OLEH:
Risnawati, S. Kep
 (4012200021)




SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020


Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar
Tlp (0265) 741100 Fax (0265) 744043



Pokok Bahasan                       : Reumatik
Sub Pokok Bahasan                : a. Pengertian
b.   Penyebab
c.    Tanda dan Gejala
d.   Akibat Reumatik
e.    Cara Mencegah Kambuhnya Reumatik
f.    Cara Mengurangi Nyeri
g.   Makanan yang Harus Dihindari/ diet nutrisi
h.   Lingkungan yang Aman
Sasaran                                    : Warga Dusun Cidawung RT05/10
Hari/Tanggal                           : Sabtu, 27 juni 2020


Tempat                                    : Rumah Warga Dusun Cidawung RT05/10
Waktu                                                 : ± 1 x 15  menit
A.    Tujuan
  1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang reumatik.  
  1. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 15 menit, keluarga dapat:
a.       Mengetahui tentang reumatik
b.      Mengetahui penyebab reumatik
c.       Mengetahui tanda dan gejala reumatik
d.      Mengetahui akibat reumatik
e.       Mengetahui cara mencegah kambuhnya reumatik
f.       Mengetahui cara mengurangi nyeri
g.      Mengetahui makanan yang harus dihindari
h.      Mengetahui lingkungan yang aman
B.     Cakupan Materi
  1. Pengertian
  2. Penyebab
  3. Tanda dan Gejala
  4. Akibat Reumatik
  5. Cara Mencegah Kambuhnya Reumatik
  6. Cara Mengurangi Nyeri
  7. Makanan yang Harus Dihindari
  8. Lingkungan yang Aman
C.    Pelaksanaan
No
Kegiatan
Kegiatan
Penyuluh (Mahasiswa)
Keluarga
1.
Pembukaan
(3 menit)
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Menjawab salam
Mendengarkan
Menyimak, mendengarkan dan memahami penjelasan yang diberikan
2.
Inti
(10 menit)
Memberikan penjelasan tentang :
1.      Pengertian
2.      Penyebab
3.      Tanda dan Gejala
4.      Akibat Reumatik
5.      Cara Mencegah
kambuhnya Reumatik
6.      Cara Mengurangi Nyeri
7.      Sembako Panjang Umur
8.      Makanan yang Harus Dihindari
9.      Lingkungan yang Aman


Menyimak, mendengarkan dan memahami penjelasan yang diberikan








3.
Penutup
(2 menit)
a.       Memberikan kesempatan bertanya pada keluarga tentang materi yang dibahas
b.      Memberikan pertanyaan evaluasi
c.       Menyimpulkan hasil kegiatan evaluasi
d.      Mengucapkan hamdalah, terima kasih dan salam.
a.       Mengajukan pertanyaan



b.      Menjawab pertanyaan

c.       Mendengarkan

d.      Mengucapkan hamdalah, dan menjawab salam.

D.    Metode                            
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:
1.      Ceramah
2.      Diskusi
E.     Media                              
·         Leaflet  
F.     Evaluasi
1.      Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan dapat berhasil atau tidak.
2.      Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 4 soal dan harus dijawab langsung oleh keluarga pada saat itu juga. Pertanyaan evaluasi antara lain:
a.       Apa yang dimaksud dengan Reumatik !
b.      Apa penyebab Reumatik !
c.       Apa tanda dan gejala Reumatik !
d.      Apa saja akibat dari Reumatik !



MATERI PENYULUHAN
REUMATIK

A.    Pengertian
Reumatik adalah orang yang menderita arthritis atau disebut juga radang sendi. Tiga jenis atritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis, athritis gout, dan rheumatoid arthritis yang menyebabkan berbenjol pada sendi atau radang pada sendi secara serentak (utomo, 2015).
B.     Penyebab
1.      Proses penuaan
2.      Kelelahan
3.      Cedera atau jatuh
4.      Infeksi kuman
5.      Penurunan daya tahan tubuh
6.      Tidak diketahui dengan pasti

C.    Tanda dan Gejala
1.      Mudah lelah
2.      Tidak nafsu makan
3.      Demam
4.      Bengkak dan nyeri pada sendi
5.      Kemerahan pada sendi yang sakit
6.      Gerak terganggu

D.    Akibat Reumatik
1.      Terganggunya aktivitas karena nyeri
2.      Tulang menjadi keropos
3.      Terjadi perubahan bentuk tulang

E.     Cara Mencegah Kambuhnya Reumatik
1.      Istirahat yang cukup
2.      Hindari kerja berat
3.      Minum-minuman yang tinggi kalsium seperti susu
4.      Olahraga ringan secara teratur
5.      Berjemur dipanas matahari pagi (jam 07.00-08.00 WIB)
6.      Hindari makanan yang mengandung asam urat
7.      Periksa kesehatan ke puskesmas minimal 6 bulan sekali

F.     Cara Mengurangi Nyeri
1.      Kompres dingin
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan. Caranya basahi handuk kecil/ waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan pada sendi yang sakit.
2.      Kompres hangat
Digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa adanya warna kemerahan. Caranya basahi handuk kecil/ waslap dengan air hangat lalu peras, kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut.

G.    Makanan Yang Harus Dihindari
1.      Golongan protein hewani seperti: sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru, babat, limpa, dan burung.
2.      Makanan yang mengandung alkohol seperti: tape, durian
3.      Sayuran, kacang-kacangan, kembang kol, bayam, dan jamur
4.      Minuman yang mengandung soda seperti: coca cola, fanta, sprite.

H.    Lingkungan Yang Aman
1.      Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap atau tidak remang-remang
2.      Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan karpet tepinya direkatkan
3.      Perabotan rumah tangga diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu tinggi
4.      Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda
5.      Pinggir dinding kamar mandi diberi pegangan, lantai kamar mandi  tidak licin dan toilet tidak terlalu tinggi.



DAFTAR PUSTAKA

Doenges E Marilynn, 2015., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Mansjoer, Arif, 2016., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 2015., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta











LAMPIRAN (Liflet)

RHEUMATIK


Oleh :
RISNAWATI




Ilmu Keperawatan
STIKes BINA PUTERA BANJAR
2019 – 2020

Apa Anda Tahu Tentang Rheumatik  ?

 Rheumatikadalah orang yang menderita arthritis atau disebut juga radang sendi.
Penyebab Rheumatik
· Proses penuaan
· Kelelahan
· Cedera atau jatuh
· Infeksi kuman
· Penurunan daya tahan tubuh
· Tidak diketahui dengan pasti
Tanda & gejala Rheumatik
· Mudah lelah
· Tidak nafsu makan
· Gerak Terganggu
· Bengkak dan nyeri pada sendi
· Kemerahan pada sendi yang sakit
Akibat Rheumatik
· Terganggunya aktivitas karena nyeri
· Tulang menjadi keropos
· Terjadi perubahan bentuk tulang
Cara Mencegah Kambuhnya Reumatik
· Istirahat yang cukup
· Hindari kerja berat
· Minum-minuman yang tinggi kalsium seperti susu
Cara Mengurangi
· Kompres dingin
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan. Caranya basahi handuk kecil/ waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan pada sendi yang sakit.
· Kompres hangat
Digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa adanya warna kemerahan. Caranya basahi handuk kecil/ waslap dengan air hangat lalu peras, kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut.
Makanan yang harus di hindari
· Golongan protein hewani seperti: sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru, babat, limpa, dan burung.
· Makanan yang mengandung alkohol seperti: tape, durian
· Sayuran, kacang-kacangan, kembang kol, bayam, dan jamur
· Minuman yang mengandung soda seperti: coca cola, fanta, sprite.

Lingkungan Yang Aman

· Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap atau tidak remang-remang
· Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan karpet tepinya direkatkan
· Perabotan rumah tangga diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak terlalu tinggi
· Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda
· Pinggir dinding kamar mandi diberi pegangan, lantai kamar mandi  tidak licin dan toilet tidak terlalu tinggi

TERIMAKASIH …. …


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN SYOK

  LAPORAN PENDAHULUAN SYOK       Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV DepartemenGawatDarurat&Kri...