Rabu, 07 Oktober 2020

LAPORAN PENDAHULUAN RONDE KEPERAWATAN

 

LAPORAN PENDAHULUAN

RONDE KEPERAWATAN

 

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Departemen Keperawatan Manajemen

Program Profesi Ners A.XV

 

 


 

Disusun Oleh :

Risnawati, S.Kep

NIM : 4012200021

 

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERABANJAR

PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15

TAHUN AKADEMIK 2019-2020

 

Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar

Tlp (0265) 741100 Fax (0265) 744043

web: www.stikesbp.ac.id

 

 

 

 

A.      Pengertian Ronde Keperawatan

Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari ronde keperawatan. Chambliss (1996), ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah medis.

Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan /atau perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2011).

Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.

Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nursdengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).

Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim.

B.       Karakteristik ronde keperawatan

Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:

1.      Klien dilibatkan secara langsung

2.      Klien merupakan fokus kegiatan

3.      Perawat aosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama

4.      Kosuler memfasilitasi kreatifitas

5.      Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat

Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

 

 

 

C.      Tujuan Ronde Keperawatan

Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut Armola et al. (2010) adalah:

1.    Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien

2.    Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan

3.    Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus

4.    Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan penilaian keterampilan klinis

5.    Membangun kerjasama dan rasa hormat

6.    Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan

Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien, yaitu:

1.    Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari

2.    Untuk mengamati pekerjaan staff

3.    Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada dokter mengenai, missal: luka,drainasi, perdarahan, dsb.

4.    Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya

5.    Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien

6.    Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien

7.    Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien

8.    Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus decubitus, foot drop, dsb

9.    Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik

10.     Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan

 

D.      Manfaat Ronde Keperawatan

Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat, diantaranya:

1.      Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat. Clement (2011) menyebutkan manfaat ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu menurut Wolak et al. (2008) denga adanya ronede keperawatan akan menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak et al. (2008) peninkatan kemampuan perawat bukan hanya keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara profisonal.

2.      Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.

3.      Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi percontohan yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde keperawatan akan mendapat pengalaman secara nyata dilapangan (Clement, 2011)

4.      Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan perawat baru pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien (Clement, 2011).

5.      Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian Febriana (2009) ronde keperwatan meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka insiden pada pasien yang dirawat.  

 

E.       Tipe-tipe Ronde Keperawatan

Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons’ rounds,  nurse management rounds,  patient comfort rounds dan teaching nurse.

1.         Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien. 

2.         Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat danhead nurse.

3.         Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit.  Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.

4.         Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.

Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse rounds atau interdisciplinary roundsNursing roundsadalah ronde yang dilakukan antara perawat dengan perawat.Physician-nurse adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh dokter dengan perawat, sedangkan interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh berbagai macam tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta fisioterapi, dsb.

F.       Langkah-langkah Ronde Keperawatan

Ramani (2003) menjelaskan rahapan ronde keperawatan adalah (1) Pre-rounds: Preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientasion (orientasi) (2) Rounds:Introduction (pendahuluan), interaction (interaksi), observation (pengamatan), instruction(pengajaran), summarizing (kesimpulan) (3) Post-Rounds : debriefing (Tanya jawab),feedback (saran), reflection (refleksi), preparation (persiapan).

Bimbauner (2004) mengatakan bagaimana menyiapkan ronde keperawatan yaitu:

1.        Before rounds meliputi: (1) persiapan, terdiri dari membuat tujuan kegiatan ronde keperawatan dan membaca status pasien dengan jelas sebelum melakukan ronde keperawatan (2) orientasi perawat, terdiri dari membuat menyadari tujuan : demonstrasi temuan klinis, komunikasi dengan pasien, pemodelan perilaku professional (3) orientasi pasien.

2.        During rounds meliputi : (1) menetapkan lingkungan: membuat lingkungan yang nyaman serta dorong untuk mengajukan pertanyaan (2) menghormati: perawat: hormati mereka sebagai pemberi layanan pada pasien dan pasien : perlakukan sebagai manusia, bukan hanya obyek dari latihan mengajar, peka terhadap bagaimana penyakit mempengaruhi kehidupan pasien (3) libatkan semua perawat, bertujuan untuk mengajar semua tingkat peserta didik dan mendorong semua untuk berpartisipasi (4) libatkan pasien: dorong pasien untuk berkontribusi mengenai masalah penyakitnya, dorong pasien untuk mengajukan pertanyaan tentang masalahnya, gunakan kata-kata yang dapat dimengerti pasien, dsb.

3.        After rounds: waktu untuk pertanyaan dan memberikan umpan balik.

Menurut Nursalam (2009) langkah – langkah ronde keperawatan dibagi menjadi:

1.        Pra Ronde

a.         Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka)

b.        Menentukan tim ronde

c.         Mencari sumber atau literatur

d.        Membuat proposal

e.         Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian

f.         Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Data apa yang mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Dan hambatan apa yang ditemukan selama perawatan?

2.        Pelaksanaan Ronde

a.         Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan

b.        Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut

c.         Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.

3.        Pasca Ronde

a.         Evaluasi, revisi, dan perbaikan

b.        Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi keperawatan selanjutnya.

G.      Hal Yang Dipersiapkan Dalam Ronde Keperawatan

Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan sebagai berikut:

1.         Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka).

2.         Menentukan tim ronde keperawatan.

3.         Mencari sumber atau literatur.

4.         Membuat proposal.

5.         Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.

6.         Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?; Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?

 

H.      Komponen Terlibat Dalam Ronde Keperawatan

Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat primer dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lainnya.

1.         Peran Ketua Tim dan Anggota Tim

a.    Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.

b.    Menjelaskan masalah keperawata utama.

c.    Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.

d.   Menjelaskan tindakan selanjutnya.

e.    Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.

2.         Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor

a.       Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)

Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :

1)   Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien

2)   Menjelaskan masalah keperawatan utama

3)   Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan

4)   Menjelaskan tindakan selanjtunya

5)   Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil

b.      Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler

1)   Memberikan justifikasi

2)   Memberikan reinforcement

3)   Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional

4)   Mengarahkan dan koreksi

5)   Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.

Kriteria Pasien

Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :

·         Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan

·         Pasien dengan kasus baru atau langka.

 

 

Daftar Pustaka

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Sitorus R. & Yulia. 2005. Model praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit Panduan Implementasi. Jakarta: EGC

Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. Jakarta:EGC

Nursalam Dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

http://Www.Scribd.Com/Doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN

Sitorus Ratna, Yulia, 2010, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit Panduan Implementasi,. EGC, Jakarta

Ratna Sitorus, 2010, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit,. EGC, Jakarta

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN SYOK

  LAPORAN PENDAHULUAN SYOK       Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV DepartemenGawatDarurat&Kri...