LAPORAN PENDAHULUAN
MODALITAS
DALAM MANAJEMEN : DRK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek
Profesi Ners Angkatan XV
Departemen Manajemen
Keperawatan
OLEH:
Risnawati,
S.Kep
NIM:
4012200021
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
2020
A. ManajemenKinerja Klinis
Meningkatkan kinerja harus memecahkan masalah-masalah kinerja dan
eksploitasi kesempatanpenampilan tersebut. Permasalahan kinerja adalah outcomes
yang tidak memuaskanatau tidak diinginkan atau masalah pelayanan yang
mengganggu pencapaianoutcomes yang diinginkan konsumen. Kesempatan penampilan
diri diperlukan untukmeningkatan outcomes pelayanan atau proses dimana
pelayanan diberikan.
Peningkatan kinerja adalah perubahan.Perubahan adalahindikasi dimana ada
satu perbedaan antara apa yang aktual dan apa yangdiharapkan. Perubahan yang
direncanakan memerlukan keputusan. Bleich mengatakanbahwa ada dua type
keputusan yaitu, diagnostik dan evaluasi. Keduanyamemerlukan keterampilan
berpikir kritis, tetapi keduanya sangat berbeda.Keputusan diagnostik terdiri
dari pengumpulan, analisis dan sintesa data.Evaluasi berkaitan dengan
pengambilan keputusan mengenai nilai terhadap ide,pemecahan, metoda dan
material. Standar digunakan untuk menilai keabsahan hasilkegiatan,
efektifitasnya, ekonomis, dan tingkat kepuasan.
Didalam upayapeningkatan mutu pelayanan rumah sakit disusun berupa
kegiatan komprehensif danintegratif yang menyangkut struktur, proses dan output
/ outcome secaraobjektif, sistematik dan berlanjut seperti tertulis pada tabel
tentang prosesmanajemen keperawatan. Memantau dan menilai mutu serta kewajaran
pelayanantehadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan
pasien dan memecahkanmasalah yang terungkapkan,sehingga pelayanan yang
diberikan di rumahsakit berdaya guna dan berhasil guna.
Proses Manajemen Keperawatan
Struktur/Input |
Proses |
Hasil/Output |
- Deskripsi pekerjaan - Standar Klinis - Indikator Kinerja - Pendidikan berkelanjutan - Ketrampilan manajerial klinis |
- Kepemimpinan & support kualitas - Asuhan Kep./Keb. - Monitoring IKK feedbackkan hasil dan coaching untuk
mencapai standar kinerja yang dibutuhkan - Refleksi Diskusi Kasus |
- Staf termotivasi - Standarisasi - Kepuasan Pasien - Kepuasan Staf - Peningkatkan - outcome kesehatan |
Pelayanan danasuhan keperawatan yang diberikan kepada klien merupakan
bentuk pelayananprofesional yang bertujuan untuk membantu klien dalam pemulihan
dan peningkatankemampuan dirinya melalui tindakan pemenuhan kebutuhan klien
secarakomprehensif dan berkesinambungan sampai klien mampu untuk melakukan
kegiatanrutinitasnya tanpa bantuan. Proses keperawatan adalah tindakan
aktivitas yangilmiah dan rasional yang dilakukan secara sistematis terdiri dari
lima tahapyaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
danpenilaian.
Dalam meningkatkankualitas pelayanan asuhan keperawatan manajemen harus
memperhatikanpengembangan manajemen kinerja yang dinyatakan sebagai kebijakan
nasional dalamrangka terciptanya pelayanan keperawatan yang profesional. Semua
tempatpelayanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit harus melaksanakanpengembangan
manajemen kinerja, termasuk melaksanakan Diskusi Refkesi Kasus.
B.
DiskusiRefleks Kasus (DRK)
Refleksi klinismerupakan alat yang sangat kuat untuk meningkatkan
kemampuan keterampilanklininis dan profesionalisme. Refleksi merupakan pendekatan
pembelajaranketerampilan klinis dan metakognotif. Strategi pembelajaran dengan
memperhatikanrefelksi fokus internal dan eksternal baik secara lisan maupun
tertulis.
IntercollegiateSurgical Curriculum Programe dan Fulya Mehta menyatakan
diskusi berdasarkan(refleksi) kasus ini di desain untuk memberikan penilaian
klinik, pengambilankeputusan, penerapan ilmu pengetahuan terkini dibidang
kesehatan sertapemberian umpan balik dalam pembelajaran klinik. Diskusi
berdasarkan kasus inimerupakan program pembelajaran klinik yang terstuktur yang
mebutuhkan alatbantu (tool) yang digunakan sebagai panduan dari mentor dalam
merefleksikandiskusi yang akan membangun kemampuan keterampilan klinik. Pilot
projec yangdilakukan oleh Hether pada tahun 2011 menunjukan bahwa alat bantu
panduan dalamdiskusi berdasarkan kasus ini tidak hanya menyelesaian permasahan
pada pasien akantetapi juga dapat digunakan sebagai panduan dalam diskusi
interdisiplin.
Diskusi RefleksiKasus (DRK) adalah suatu metode pembelajaran dalam merefleksikan
pengalamanperawat yang aktual dan menarik dalam memberikan dan mengelola
asuhankeperawatan melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu pemahaman standar
yangditetapkan. DRK ini merupakan wahana untuk masalah dengan mengacu pada
standarkeperawatan/kebidanan yang telah ditetapkan. Selain itu, DRK dapat
meningkatkanprofesionalisme perawat. Meningkatkan aktualisasi diri perawat dan
bidan,membangkitkan motivasi belajar perawat, belajar untuk menghargai kolega
untuklebih asertif dan meningkatkan kerja sama, memberikan kesempatan individu
untukmengeluarkan pendapat tanpa merasa tertekan serta memberikan masukan
kepadapimpinan sarana kesehatan untuk penambahan dan peningkatan SDM
perawat(pelatihan,pendidikan berkelanjutan, magang, kalakarya), penyempurnaan SOP
danbila memungkinkan, pengadaan alat.
C.
ManajemenKinerja Klinis dalam Diskusi Refleksi Kasus
Manajemen kinerjaklinis bagi perawat merupakan model yang dikembangkan
berdasarkan hasil risetyang dilakukan oleh WHO bekerja sama dengan kelompok
kerja perawat tingkatnasional Depkes pada tahun 2001 (Keputusan Menkes No 836,
2005). Kinerjamerupakan kegiatan dalam mencapai tujuan dan diputuskan oleh
pimpinan. Kinerjabukan outcome melainkan aksi dalam upaya untuk mencapai sebuah
tujuan, dalamhal ini diskusi repleksi kasus merupakan salah satu manajemen
kinerja kliniskarena diskusi refleksi kasus merupakan suatu upaya dalam
mencapai mutupelayanan keperawatan, sebagai bahan dasar dalam menentukan
evaluasi danperencenaan selanjutnya. Sehingga diskusi refleksi kasus ini harus
dilakukan diseluruh tatanan kesehatan naik di rumah sakit ataupun di puskesmas.
Secara umum menurutDepkes (2005) terdapat 5 komponen peningkatanmanajemen
kinerja klinis (PMK) yang harus dipenuhi oleh setiapinsan perawatyaitu:
1. Standardalam pelaksanaan pelayanan yang diberikan.
2. Uraiantugas yang jelas untuk setiap jenjang perawat
3. Indikatorkunci dalam pelaksanaan kinerja klinik
4. Monitoringkinerja klinik yang dilaksanakan secara
berjenjang dan berkala
5. Diskusirefleksi kasus
Implementasipengembangan pelayanan keperawatan rumah sakit merupakan
kegiatan pendampinganterhadap rumah sakit. Kementerian Kesehatan dalam
menerapkan pelayanankeperawatan sesuai standar yang telah ditetapkan. Hala ini
juga digunakansebagai acuan pentingnya penerapan diskusi refleksi kasus dalam
pelayanankeperawatan. Adapun prinsip-prinsip yang perlu menjadi landasan
dalampelaksanaannya adalah :
a. Pelayanankeperawatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, memilikikontribusi yang
penting dalam pencapaian mutu pelayanan yang diterima olehpasien.
b. Pelayanankeperawatan yang diberikan berorientasi
pada keselamatan pasien danmempertahankan efisiensi dan efektifitas
pelayanannya.
c. Dalamimplementasi
mempergunakan sumber daya yang ada, baik di dalam rumah sakitmaupun sumber lain
yang tepat serta berfokus pada “improvement effort”.
d. Dalamimplementasi, bekerja dalam tim dan antar
profesi untuk meningkatkan pelayanan.
e. Menerapkanprinsip-prinsip
pembelajaran dengan menghargai pengalaman pengalaman terbaikyang ada di rumah
sakit masing-masing.
f. Melakukanimplementasi,
perubahan dan pengembangan pelayanan keperawatan harus dalamsistem pelayanan
kesehatan rumah sakit.
g. Dalamproses implementasi mengintegrasikan kebijakan-kebijakan
dan regulasi yangtelah ada seperti SP2KP, PMK, Sistem Akreditasi Rumah Sakit,
Pedoman BimbinganTeknis Pelayanan Keperawatan, Jenjang Karir dan Pedoman
Indikator Mutu Klinik.Sebagai panduan adalah standar pelayanan keperawatan RS
Khusus yang sudahdisusun.
D.
PedomanDiskusi Refleks Kasus
a. Pengumpulandata
b. Menentukanhipotesis awal
c. Pemeriksaan
d. Evaluasi
e. Rencanakegiatan
f. Hasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar