Rabu, 07 Oktober 2020

LAPORAN PENDAHULUAN ANALISIS SWOT

 

LAPORAN PENDAHULUAN

ANALISIS SWOT


Diajukan untuk memenuhi tugas stase Manajemen Keperawatan

  



 

Oleh:

 

Risnawati, S.Kep

NPM : 4012200021

 

 

 

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR

PROGRAM PROFESI NERS

2020

Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar

Tlp (0265) 741100 Fax (0265) 744043

web: www.stikesbp.ac.id

 

 


 

A.    Pengertian

Rencana strategis mempersiapkan arah rencana jangka panjang yang berkembang atas dasar 3 landasan, yaitu:

1.      Kepentingan sosio-ekonomik organisasi

2.      Nilai-nilai dan filosofi dari manajer puncak

3.      Penilaian mengenai kekuatan maupun kelemahan dalam lingkungan internal dan eksternal organisasi. Disinilah letaknya analisis SWOT

SWOT singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity dan Threats; atau Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman. Analisis SWOT berupaya menentukan metoda untuk memanfaatkan secara maksimal semua kekuatan yang ada serta peluang-peluang yang terbuka, sekaligus meminimalkan semua kelemahan dan ancaman yang dihadapi.Analisis SWOT dilandasi oleh suatu logika bahwa keberhasilan suatu usaha/organisasi ditentukan oleh kondisi internal dan eksternal usaha/organisasi yang bersangkutan.Analisis SWOT (SWOT Analysis) merupakan metode perencanaan strategis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin dihadapi dalam mencapai tujuan kegiatan usaha dalam skala yang lebih luas. Untuk keperluan tersebut diperlukan kajian mengenai aspek-aspek lingkungan usaha , baik yang berasal dari lingkungan internal maupun lingkungan eskternal yang mempengaruhi strategi “pengelola usaha” untuk mencapai tujuan usahanya.Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan / pengembangan usaha. Dalam proses perencanaan / pengembangan usahanya, dibutuhkan penilaian mengenai kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan usaha tersebut.Dengan analisis SWOT dapat diketahui karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan, berdasarkan analisis lingkungan-usaha internal dan eksternal.Potensi suatu “usaha” untuk dapat berkembang dipengaruhi oleh : bagaimana “usaha” dapat memanfaatkan pengaruh luar sebagai kekuatan tambahan, dan pengaruh lokal dari dalam yang dapat lebih dimaksimalkan.

B.     SWOT

1.      Strengths (faktor kekuatan)

Kekuatan internal organisasi menyangkut situasi dan kondisi, yaitu potensi yang dimiliki, seperti:

a.       Cita-cita, kebijakan

b.      Tugas pokok, fungsi dan sasaran

c.       Filosofi dan tata nilai

d.      Jumlah personel, keterampilan dan pengalaman

e.       Tingkat kesetiakawanan personel

f.       Teknologi yang dimiliki

2.      Weaknesses (faktor kelemahan)

Berbagai kondisi internal yang melemahkan atau kurang kondusifnya upaya mengejar visi/misi organisasi, seperti:

a.       Buruknya birokrasi organisasi

b.      Lemahnya disiplin pegawai

c.       Adanya jabatan rangkap

d.      Rendahnya kesejahteraan pegawai

e.       Lemahnya etos kerja

f.       Lemahnya infrastruktur

3.      Opportunities (faktor peluang)

Merupakan faktor eksternal yaitu tersedia pada lingkungan yang harus dimanfaatkan oleh organisasi, seperti

a.      Ketersediaan sumber tenaga kerja

b.      Kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hokum

c.       Kesadaran politik masyarakat

d.      Jaminan keamanan

Peluang dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan :

a.      Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya juga kecil

b.      Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.

c.       Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang tercapainya juga besar.

4.      Threats (faktor ancaman)

Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat kecenderungan perkembangan (persaingan) dan tidak dapat dihindari.Ancaman juga dapat dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurence).Ancaman dapat dikatagorikan :

1.      Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan institusi untuk mengantisipasi.

2.      Ancaman tidak-utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil

3.      Ancaman moderat, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya

Matriks SWOT

 

S (Strength)

Tentukan faktor2 kekuatan internal

W (Weakness)

Tentukan faktor2 kelemahan internal

O (Opportunity)

Tentukan faktor2 peluang eksternal

Strategi SO: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

T (Threat)

Tentukan faktor2 ancaman eksternal

Strategi ST: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelamahan dan menghindari ancaman

 

Analisis SWOT

sd internal

peningkatan kerja

sd eksternal

kekuatan (strengths)

1.

2.

kelemahan (weaknesses)

1.

2.

peluang (opportunities)

1.

2.

strategi so: mengandung berbagai alternatif strategi yg bersifat memanfaatkan peluang dgn mendaya gunakan keluaran/ kelebihan yg diminta perusahaan

strategi wo:

bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan perusahaan

tantangan (threats)

1.

2.

strategi st:

katagori alternatif strategi yg memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

strategi wt:

katagori alternatif strategi sbg solusi dari assessment atas kelemahan perusahaan dan ancaman yg dihadapi atau usaha menghindari ancaman utk mengatasi kelemahan perusahaan

C.     Langkah-langkah SWOT

Dalam penyusunan SWOT terdapat empat langkah utama :

1.      Mengidentifikasi strategi yang telah ada sebelumnya. Strategi ini mungkin tidak disusun berdasarkan kebutuhan “usaha” menghadapi gejala perubahan lingkungan eskternal yang ada, melainkan merupakan strategi “warisan” yang telah ada sejak lama.

2.      Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi oleh “usaha” dan masih mungkin terjadi di masa mendatang.

3.      Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahan lingkungan-usaha yang ada.

4.      Menentukan katagorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian apakah strategi yang saat ini ada masih sesuai dengan perubahan lingkungan-bisnis di masa mendatang : Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi kekuatan/peluang; kalau sudah tidak sesuai , maka strategi itu merupakan kelemahan.

D.    Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi suatu aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.Strategi dibedakan dengan “taktik”. Lazimnya  “taktik” memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun seringkali orang mencampur-adukkan ke dua kata tersebut.

Ada empat  tingkatan Strategi

1.      Enterprise Strategy. Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat.  Dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

2.      Strategi Korporat. Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.

3.      Strategi Bisnis. Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasar di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.

4.      Strategi Fungsional.  Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Strategi fungsional dibagi menjadi 3 :

a.       Strategi  fungtional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.

b.      Strategi fungtional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.

c.       Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.

Jenis-jenis strategi :

1.      Strategi Integrasi. Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.

2.      Strategi Intensif. Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3.      Strategi Diversifikasi. Ada tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak seperti di atas, disebut diversifikasi konglomerat.

4.      Strategi Defensif. Organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kinerja yang sedang menurun. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut.

Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut.Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.

5.      Strategi Umum Michael Porter.  Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.

E.     menentukan strategi berdasarkan analisis SWOT

Setelah hasil analisis SWOT dilakukan yang menghasilkan  faktor-faktor internal (Kekuatan / Strengths dan Kelamahan / Weaknesses ) dan eksternal ( Peluang / Opportunities dan Ancaman / Threats ), hasil tersebut digunakan untuk menentukan strategi-strategi, yaitu:

1.      Startegi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.

2.      Strategi WO yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.

3.      Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T)

4.      Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).

faktor-faktor

internal

faktor-faktor

eksternal

(S)

(          Strengths/

Kekuatan.

 

(W)

Weaknesses / Kelemahan

(O)

Opportunities/ Peluang

 

Strategi SO:

mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.

 

Strategi WO:

mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.

(T)

Threats/Ancaman

 

Strategi ST:

mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T).

 

Strategi SO:

mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).

 

 

F.      Metode Survei untuk Analisis SWOT

Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT di atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang bias memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal dari peta permasalahan yang dihadapi oleh “usaha” atau “institusi”. FGD harus dilakukan dengan komprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta permasalhaan yang terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders. Karena sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif , maka pemilihan peserta (nara sumber) yang credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari FGD sehingga harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi khusus.

2.      Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut:

a.       Penilaian faktor internal dan eksternal. Responden memberikan preferensi opininya terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari “usaha” atau institusi pada saat ini dan perkiraan di masa mendatang.

b.      Penilaian urgensi. Responden diminta untuk menilai tingkat urgensi faktor tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skala prioritas dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yang tercermin melalui faktor-faktor yang dinilai.

Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan dengan meranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki nilai maksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas median (atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut dengan ”kekuatan” pada analisis internal dan disebut ”peluang” pada analisis eskternal. Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah median disebut dengan ”kelemahan” pada analisis internal dan disebut ”ancaman” pada analisis eksternal.

Suatu kuadran faktor pembangunan dapat dibentuk, yaitu suatu blok yang menjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan, dengan kombinasi :

a.       Kekuatan-peluang (S-O),

b.      Kekuatan-ancaman (S-T),

c.       Kelemahan-peluang (W-O) dan

d.      Kelemahan-ancaman (W-T).

Sebelum menentukan kuadran, harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensi dari pengolahan kuesioner SWOT.Uji konsistensi pengisian kuesioner mensyaratkan dua asumsi utama, yaitu :

a.       Untuk Prioritas, rata-rata nilai prioritas seluruh faktor dominan (S/O) > faktor non-dominan (W/T)

b.      Untuk Urgensi, rata-rata nilai urgensi faktor non-dominan (W/T) > faktor dominan (S/O)

 

Menjumlahkan seluruh bobot prioritas dan urgensi sehingga di dapatkan kombinasi nilai dari faktor internal dan eksternal.

G.    Pendekatan dalam analisis SWOT

1.      Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi “usaha” atau institusi yang sesungguhnya.Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

a.       Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;

Menghitung skor :

1)      Masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.

2)      Perhitungan bobot (b) masing-masing faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan.  Penilaian terhadap satu faktor dilakukan dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).

3)      Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y

4)      Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

2.      Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan).Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.

3.      Analisis kuadran dalam SWOT

Keterangan :

a.       Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah “usaha” atau organisasi yang kuat dan berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah “Progresif”, artinya usaha atau organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat mungkin untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

b.      Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

c.       Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya.Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

d.      Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.


 

DAFTAR PUSTAKA

http://ejournalfia.ub.ac.id/index.php/profit/article/viewFile/467/886

http://digilib.uinsby.ac.id/1757/5/Bab%202.pdf

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN SYOK

  LAPORAN PENDAHULUAN SYOK       Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV DepartemenGawatDarurat&Kri...