Rabu, 07 Oktober 2020

LAPORAN PENDAHULUAN PATIENT SAF

 

 

LAPORAN PENDAHULUAN

PATIENT SAFETY

 

 

DiajukanUntukMemenuhi Salah Satu Tugas

DepartemenKeperawatanManajemenKeperawatan

Program ProfesiNers A.XV

  



 

DisusunOleh :

Risnawati, S.Kep

NIM : 4012200021

 

 

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERABANJAR

PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15

TAHUN AKADEMIK 2019-2020

 

Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar

Tlp (0265) 741100 Fax (0265) 744043

web: www.stikesbp.ac.id

 

 

LAPORAN PENDAHULUAN PATIENT SAFETY

 


1.PENGERTIAN

Tidakadanyakesalahanataubebasdaricederakarenakecelakaan (Kohn, Corrigan & Donaldson, 2000). Keselamatanpasien (patient safety) adalahsuatusistemdimanarumahsakitmembuatasuhanpasienlebihaman, mencegahterjadinyacidera yang disebabkan oleh kesalahanakibatmelaksanakansuatutindakanatautidakmengambiltindakan yang seharusnyadiambil. Sistemtersebutmeliputipengenalanresiko, identifikasi dan pengelolaanhal yang berhubungandenganresikopasien, pelaporan dan analisisinsiden, kemampuanbelajardariinsiden, tindaklanjut dan implementasisolusiuntukmeminimalkanresiko. Meliputi:

1)   Assessment risiko

2)   Identifikasi dan pengelolaanhalberhubungandenganrisikopasien

3)   Pelaporan dan analisisinsiden

4)    Kemampuanbelajardariinsiden dan tindaklanjutnya

5)   Implementasisolusiuntukmeminimalkantimbulnyarisiko

Menurut IOM, KeselamatanPasien (Patient Safety) didefinisikansebagai freedom from accidental injuryAccidental injury disebabkankarena error yang meliputi kegagalansuatuperencanaanataumemakairencana yang salah dalammencapaitujuan. Accidental injury juga akibatdarimelaksanakansuatutindakan (commission) atautidak mengambiltindakan yang seharusnyadiambil (omission).

Accidental injury dalamprakteknyaakanberupakejadiantidakdiinginkan (KTD = missed adverse event) atauhampirterjadikejadiantidakdiinginkan (near miss). Near miss inidapatdisebabkankarena: keberuntungan (misal: pasienterimasuatuobatkontraindikasitetapitidaktimbulreaksiobat), pencegahan (suatuobatdenganoverdosis lethal akandiberikan, tetapistaf lain mengetahui dan membatalkannyasebelumobatdiberikan), atauperinganan (suatuobatdengan over dosis lethal diberikan, diketahuisecaradinilaludiberikanantidotenya).

 

 

2. Tujuan Patient safety:

1.      Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS

2.      Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan masyarakat

3.      Menurunnya KTD di RS

4.      Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD

(Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006)

Tujuanpenanganan patient safety menurut (Joint Commission International):

Mengidentifikasipasiendenganbenar, meningkatkankomunikasisecaraefektif, meningkatkankeamanandari high-alert medications, memastikanbenartempat, benarprosedur, dan benarpembedahanpasien, mengurangiresikoinfeksidaripekerjakesehatan, mengurangiresikoterjadinyakesalahan yang lebihburuk pada pasien.

 

3.      Pentingnya Patient Safety

Hampirsetiaptindakanmedikmenyimpanpotensirisiko, yaitu:

a.      KesalahanMedis (Medical Error)

Kesalahan yang terjadidalam proses asuhanmedis yang mengakibatkanatauberpotensimengakibatkancedera pada pasien. (KKP-RS)

b.      KejadianTidakDiharapkan (KTD)/ Adverse Event

Suatukejadian yang mengakibatkancedera yang tidakdiharapkan pada pasienkarenasuatutindakan (commission) ataukarenatidakbertindak (ommision), dan bukankarena “underlying disease” ataukondisipasien (KKP-RS).

c.       NyarisCedera (NC)/ Near Miss

Suatukejadianakibatmelaksanakansuatutindakan (commission) atautidakmengambiltindakan yang seharusnyadiambil (omission), yang dapatmencederaipasien, tetapicederaseriustidakterjadi, karena :

1.      Keberuntungan,  misalnya: pasienterimasuatuobatkontraindikasitetapitidaktimbul

reaksiobat

2.   Pencegahan, suatuobatdenganoverdosis lethal akandiberikan, tetapistaf lain mengetahui dan membatalkannyasebelumobatdiberikan

3.   Peringanan, suatuobatdengan over dosis lethal diberikan, diketahuisecaradinilaludiberikanantidotenya.(KKP-RS). Dalamkenyataannyamasalah medical error dalamsistempelayanankesehatanmencerminkanfenomenagunung es, karena yang terdeteksiumumnyaadalah adverse event yang ditemukansecarakebetulansaja. Sebagian besar yang lain cenderungtidakdilaporkan, tidakdicatat, ataujustruluputdariperhatiankitasemua.

Jeniskesalahanberdasarkankontribusimanusia pada terjadinyasuatukesalahan:

1.     Kesalahanaktif (active errors), terjadi pada level petugaskesehatanataustaf RS yang bekerjadidepan dan efeknyaterjadihampirsecaratiba-tiba

2.     Kesalahantersembunyi (letent errors), terjadidalam level manajemenseperti design yang kurangbaik, instalansi yang tidaktepat, pemeliharaan yang gagal, keputusanmanajemen yang buruk, dan strukturorganisasi yang kurangbaik.

Kesalahantersembunyisulituntukdicatatsehinggaseringkesalahansepertiinitidakdapatdikenal (Reason, 2000)

 

Dampakdari medical error sangatberagam, mulaidari yang ringan dan sifatnya reversible hingga yang beratberupakecacatanataubahkankematian. Sebagian penderitaterpaksaharusdirawat di rumahsakitlebih lama (prolonged hospitalization) yang akhirnyaberdampak pada biayaperawatan yang lebihbesar. 

 

Sejakmasalah medical error menggema di seluruhbelahanbumimelaluiberbagai media baikcetakmaupunelektronikhinggake journal-journal ilmiahternama, dunia kesehatanmulaimenaruhkepedulian yang tinggiterhadapisu patient safety.

1.      WHO memulai Program Patient Safety  padatahun 2004 :

“Safety is a fundamental principle of patient  care and  a critical component of  quality management.” (World Alliance for Patient  Safety, Forward Programme  WHO,2004)  

2.      KomiteKeselamatanPasienRumahSakit (KKP-RS)  dibentuk  PERSI, pada Tgl 1-1-2005

3.     Menteri Kesehatan bersama PERSI dan KKP-RS telahmencanangkanGerakan  Keselamatan  Pasien  Rumah  Sakit pd Seminar Nasional PERSI tgl 21 Agustus 2005, di JCC

 

4. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PATIENT SAFETY

1. Sembilan solusikeselamatanPasien di RS (WHO Collaborating Centre for Patient  Safety, 2 May 2007), yaitu:

1.     Perhatikannamaobat, rupa dan ucapanmirip (look-alike, sound-alike medication

names)

2.     Pastikanidentifikasipasien

3.     Komunikasisecarabenarsaatserahterimapasien

4.     Pastikantindakan yang benar pada sisitubuh yang benar

5.     Kendalikancairanelektrolitpekat

6.     Pastikanakurasipemberianobat pada pengalihanpelayanan

7.     Hindari salah kateter dan salah sambung slang

8.     Gunakanalatinjeksisekalipakai

9.     Tingkatkankebersihantanganuntukpencegahaninfeksinosokomial.

 

2. TujuhStandarKeselamatanPasien (mengacu pada “Hospital Patient Safety Standards” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA, tahun 2002),yaitu:

1.      HakpasienStandarnyaadalah

1)      Pasien&keluarganyamempunyaihakuntukmendapatkaninformasitentangrencana&hasilpelayanantermasukkemungkinanterjadinya KTD (KejadianTidakDiharapkan).

Kriterianyaadalah

1)      Harus adadokterpenanggungjawabpelayanan

2)      Dokterpenanggungjawabpelayananwajibmembuatrencanapelayanan

3)      Dokterpenanggungjawabpelayananwajibmemberikanpenjelasan yang jelas dan benar   kepadapasien dan keluargatentangrencana dan hasilpelayanan, pengobatanatauproseduruntukpasientermasukkemungkinanterjadinya KTD

 

2.      Mendidikpasien dan keluargaStandarnyaadalah

1)      RS harusmendidikpasien&keluarganyatentangkewajiban&tanggungjawabpasiendalamasuhanpasien.

Kriterianyaadalah:

Keselamatandalampemberianpelayanandapatditingkatkandgnketerlibatanpasienadalah partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di RS harusada system dan mekanismemendidikpasien&keluarganyatentangkewajiban&tanggungjawabpasiendalamasuhanpasien.Denganpendidikantersebutdiharapkanpasien&keluargadapat:

1)      Memberikan info ygbenar, jelas, lengkap dan jujur

2)      Mengetahuikewajiban dan tanggungjawab

3)      Mengajukanpertanyaanuntukhalygtdkdimengerti

4)      Memahami dan menerimakonsekuensipelayanan

5)      Mematuhiinstruksi dan menghormatiperaturan RS

6)      Memperlihatkansikapmenghormati dan tenggang rasa

7)      Memenuhikewajibanfinansial yang disepakati

8)      Keselamatanpasien dan kesinambunganpelayanan

Standarnyaadalah

RS menjaminkesinambunganpelayanan dan menjaminkoordinasiantartenaga dan antar unit pelayanan.

Kriterianyaadalah:

1)      koordinasipelayanansecaramenyeluruh

2)      koordinasipelayanandisesuaikankebutuhanpasien dan kelayakansumberdaya

3)      koordinasipelayananmencakuppeningkatankomunikasi

4)      komunikasi dan transfer informasiantarprofesikesehatan

4.      Penggunaanmetode-metodepeningkatankinerjauntukmelakukanevaluasi dan program peningkatankeselamatanpasien

Standarnyaadalah

RS harusmendesign proses baruataumemperbaiki proses ygada, memonitor&mengevaluasikinerjamelaluipengumpulan data, menganalisissecaraintensif KTD, &melakukanperubahanuntukmeningkatkankinerjaserta KP.

Kriterianyaadalah

1)            Setiaprumahsakitharusmelakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai

dengan  ”Tujuh Langkah MenujuKeselamatanPasienRumahSakit”.

2)      Setiaprumahsakitharusmelakukanpengumpulan data kinerja

3)      Setiaprumahsakitharusmelakukanevaluasiintensif

4)      Setiaprumahsakitharusmenggunakansemua data dan informasihasilanalisis

5.      Peran kepemimpinandalammeningkatkankeselamatanpasien

Standarnyaadalah

1)      Pimpinandorong&jaminimplementasiprogr KP melaluipenerapan “7 Langkah Menuju KP RS ”.

2)      Pimpinanmenjaminberlangsungnya program proaktifidentifikasirisiko KP & program mengurangi KTD.

3)      Pimpinandorong&tumbuhkankomunikasi&koordinasiantar unit &individuberkaitandenganpengambilankeputusantentang KP

4)      Pimpinanmengalokasikansumberdayaygadekuatutkmengukur, mengkaji, &meningkatkankinerja RS sertatingkatkan KP.

5)      Pimpinanmengukur&mengkajiefektifitaskontribusinyadalammeningkatkankinerja RS & KP.

 Kriterianyaadalah

1)      Terdapattimantardisiplinuntukmengelola program keselamatanpasien.

2)      Tersedia program proaktifuntukidentifikasirisikokeselamatan dan program meminimalkaninsiden,

3)      Tersediamekanismekerjauntukmenjaminbahwasemuakomponendarirumahsakitterintegrasi dan berpartisipasi

4)      Tersediaprosedur “cepat-tanggap” terhadapinsiden, termasukasuhankepadapasien yang terkenamusibah, membatasirisiko pada orang lain dan penyampaianinformasi yang benar dan jelasuntukkeperluananalisis.

5)      Tersediamekanismepelaporan internal dan eksternalberkaitandenganinsiden,

6)      Tersediamekanismeuntukmenanganiberbagaijenisinsiden

7)      Terdapatkolaborasi dan komunikasiterbukasecarasukarelaantar unit dan antarpengelolapelayanan

8)      Tersediasumberdaya dan sisteminformasi yang dibutuhkan

9)      Tersediasasaranterukur, dan pengumpulaninformasimenggunakankriteriaobjektifuntukmengevaluasiefektivitasperbaikankinerjarumahsakit dan keselamatanpasien

10)  Mendidikstaftentangkeselamatanpasien

Standarnyaadalah :

1)      RS memiliki proses pendidikan, pelatihan&orientasiuntuksetiapjabatanmencakupketerkaitanjabatandengan KP secarajelas.

2)      RS menyelenggarakanpendidikan&pelatihan yang berkelanjutanuntukmeningkatkan&memeliharakompetensistafsertamendukungpendekataninterdisiplindalampelayananpasien.

Kriterianyaadalah :

1)            Memiliki program diklat dan orientasibagistafbaru yang memuattopikkeselamatan

pasien

2)            Mengintegrasikantopikkeselamatanpasiendalamsetiapkegiataninservice training dan

memberipedoman yang jelastentangpelaporaninsiden.

3)            Menyelenggarakanpelatihantentangkerjasamakelompok (teamwork) gunamendukung

pendekataninterdisiplin dan kolaboratifdalamrangkamelayanipasien.

Komunikasimerupakankuncibagistafuntukmencapaikeselamatanpasien.

  Standarnyaadalah

1)            RS merencanakan&mendesain proses manajemeninformasi KP untukmemenuhi

kebutuhaninformasi internal &eksternal.

2)      Transmisi data &informasiharustepatwaktu&akurat

Kriterianyaadalah

1)            Disediakananggaranuntukmerencanakan dan mendesain proses manajemenuntukmemperoleh data dan informasitentanghal-halterkaitdengankeselamatanpasien.

2)            Tersediamekanismeidentifikasimasalah dan kendalakomunikasiuntukmerevisimanajemeninformasi yang ada.

 

3. Tujuhlangkahmenujukeselamatanpasien RS (berdasarkan KKP-RS No.001-VIII-2005) sebagaipanduanbagistafRumahSakit

1.         BangunkesadaranakannilaikeselamatanPasien, “ciptakankepemimpinan&budaya yang terbuka dan adil”

BagiRumahsakit:

·         Kebijakan: tindakanstafsegerasetelahinsiden, langkahkumpulfakta,   dukungankepada

staf, pasien, keluarga

·         Kebijakan: peran&akuntabilitas individual pada insiden

·         Tumbuhkanbudayapelaporan&belajardariinsiden

·         Lakukanasesmen dg menggunakansurveipenilaian KP

Bagi Tim:

·         Anggotamampuberbicara, peduli&beranilaporbilaadainsiden

·         Laporanterbuka&terjadi proses pembelajaransertapelaksanaantindakan/solusiygtepat

2.     Pimpin dan dukungstafanda, “bangunlahkomitmen&focus yang kuat&jelastentang KP di RS anda”

BagiRumahSakit:

·         Ada anggotaDireksiygbertanggungjawabatas KP

·         Di bagian-2 ada orang ygdptmenjadi “Penggerak” (champion) KP

·         Prioritaskan KP dlm agenda rapatDireksi/Manajemen

·         Masukkan KP dlmsemua program latihanstaf

Bagi Tim:

·         Ada “penggerak” dlmtimutkmemimpin Gerakan KP

·         Jelaskanrelevansi&pentingnya, sertamanfaatgerakan KP

·         Tumbuhkansikapksatriaygmenghargaipelaporaninsiden

 

3.     Integrasikanaktivitaspengelolaanrisiko, “kembangkansistem& proses pengelolaanrisiko, sertalakukanidentifikasi&asesmenhalygpotensialbrmasalah”

BagiRumahSakit:

·         Struktur& proses mjmnrisikoklinis& non klinis, mencakup KP

·         Kembangkanindikatorkinerjabagisistempengelolaanrisiko

·         Gunakaninformasidrsistempelaporaninsiden&asesmenrisiko&tingkatkankepedulianthdppasien

Bagi Tim:

·         Diskusiisu KP dlm forum2, utkumpanbalikkpdmjmnterkait

·         Penilaianrisiko pd individupasien

·         Proses asesmenrisikoteratur, tentukanakseptabilitastiaprisiko, &langkahmemperkecilrisikotsb

4.     Kembangkansistempelaporan, “pastikanstaf Anda agar dg mudahdptmelaporkankejadian/insidenserta RS mengaturpelaporankpd KKP-RS”

BagiRumahsakit:

·         Lengkapirencanaimplementasisistempelaporaninsiden, kedlmmaupun ke luaryg hrs dilaporkanke KKPRS – PERSI

Bagi Tim:

·         Doronganggotautkmelaporkansetiapinsiden&insidenygtelahdicegahtetapitetapterjadi juga, sbgbahanpelajaranygpenting

 

5.     Libatkan dan berkomunikasidenganpasien, “kembangkancara-carakomunikasiygterbuka         dg pasien”

BagiRumahSakit

·         Kebijakan :komunikasiterbukattginsiden dg pasien&keluarga

·         Pasien&keluargamendptinformasibilaterjadiinsiden

·         Dukungan,pelatihan&dorongansemangatkpdstaf agar selaluterbukakpdpasien&kel. (dlmseluruh proses asuhanpasien

Bagi Tim:

·         Hargai&dukungketerlibatanpasien&kel. bilatlhterjadiinsiden

·         Prioritaskanpemberitahuankpdpasien&kel. bilaterjadiinsiden

·         Segerastlhkejadian, tunjukkanempatikpdpasien&kel.

6.     Belajar dan berbagipengalamantentangKeselamatanpasien, “dorongstafandautkmelakukananalisisakarmasalahutkbelajarbagaimana&mengapakejadianitutimbul”

BagiRumahSakit:

·         Stafterlatihmengkajiinsidenscrtepat, mengidentifikasisebab

·         Kebijakan: kriteriapelaksanaanAnalisisAkarMasalah (Root Cause Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) ataumetodaanalisislain, mencakupsemuainsiden& minimum 1 x per tahunutk proses risikotinggi

Bagi Tim:

·         Diskusikandlmtimpengalamandarihasilanalisisinsiden

·         Identifikasibgn lain ygmungkinterkenadampak&bagipengalamantersebut

 

7.     Cegahcederamelaluiimplementasi system Keselamatanpasien, “Gunakaninformasiygadattgkejadian/masalahutkmelakukanperubahan pd sistempelayanan”

BagiRumahSakit:

·         Tentukansolusi dg informasidrsistempelaporan, asesmenrisiko, kajianinsiden, audit sertaanalisis

·         Solusi mencakuppenjabaranulangsistem, penyesuaianpelatihanstaf&kegiatanklinis, penggunaaninstrumenygmenjamin KP

·         Asesmenrisikoutksetiapperubahan

·         Sosialisasikansolusiygdikembangkan oleh KKPRS-PERSI

·         Umpanbalikkpdstafttgsetiaptindakanygdiambilatasinsiden

Bagi Tim:

·         Kembangkanasuhanpasienmenjadilebihbaik&lebihaman

·         Telaahperubahanygdibuattim&pastikanpelaksanaannya

·         Umpanbalikatassetiaptindaklanjutttginsidenygdilaporkan

 

Jenis-jenis APD

1.     Alat pelindungkepala

Fungsi

Alat pelindungkepalaadalahalatpelindung yang berfungsiuntukmelindungikepaladaribenturan, terantuk, kejatuhanatauterpukulbendatajamataubendakeras yang melayangataumeluncur di udara, terpapar oleh radiasipanas, api, percikanbahan-bahankimia, jasadrenik (mikroorganisme) dan suhu yang ekstrim. Jenisalatpelindungkepalaterdiridari helm pengaman (safety helmet ), topiatau tudung kepala, penutupataupengamanrambut, dan lain-lain.

2.     Alat pelindungmata dan muka.

Fungsi

Alat pelindungmata dan mukaadalahalatpelindung yang berfungsiuntuk melindungimata dan mukadaripaparanbahankimiaberbahaya, paparanpartikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikanbenda-bendakecil, panas, atauuappanas, radiasigelombangelektromagnetik yang mengionmaupunyangtidakmengion, pancarancahaya, benturanataupukulanbendakerasataubendatajam.

Jenisalatpelindungmata dan mukaterdiridarikacamatapengaman (spectacles),  goggles, tamengmuka (face shield ), masker selam, tamengmuka dan kacamatapengamandalamkesatuan (full face masker ).

3.     Alat pelindungtelinga.

FungsiAlat

pelindungtelingaadalahalatpelindung yang berfungsiuntukmelindungialatpendengaranterhadapkebisinganatautekanan.  Jenisalatpelindungtelingaterdiridarisumbattelinga (ear plug) dan penutuptelinga (ear muff).

4.     Alat pelindungpernapasanbesertaperlengkapannya.

Fungsi

Alat pelindungpernapasanbesertaperlengkapannyaadalahalatpelindung yang berfungsiuntukmelindungi organ pernapasandengancaramenyalurkanudarabersih dan sehat dan/ataumenyaringcemaranbahankimia, mikro-organisme, partikel yang berupadebu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dansebagainya.b.Jenisalatpelindungpernapasan dan perlengkapannyaterdiridari masker, respirator, katrit, kanister.

5.     Alat pelindungtangan.

 Fungsi

Pelindungtangan (sarungtangan) adalahalatpelindung yang berfungsiuntuk melindungitangan dan jari-jaritangandaripajananapi, suhupanas, suhudingin,radiasielektromagnetik, radiasimengion, aruslistrik, bahankimia, benturan,pukulan dan tergores, terinfeksizatpatogen (virus, bakteri) dan jasadrenik. Jenispelindungtanganterdiridarisarungtangan yang terbuatdarilogam, kulit, kainkanvas, kainataukainberpelapis, karet, dan sarungtangan yang tahanbahankimia

6.      Alat pelindung kaki.

Fungsi

Alat pelindung kaki berfungsiuntukmelindungi kaki daritertimpaatauberbenturandenganbenda-bendaberat, tertusukbendatajam, terkenacairanpanasataudingin, uappanas, terpajansuhu yang ekstrim, terkenabahankimiaberbahaya dan jasadrenik, tergelincir. JenisPelindung kaki berupasepatukeselamatan pada pekerjaanpeleburan, pengecoranlogam, industri, kontruksibangunan, pekerjaan yang berpotensibahayapeledakan, bahayalistrik, tempatkerja yang basahataulicin, bahankimia dan jasadrenik, dan/ataubahayabinatang dan lain-lain.

7.         Pakaianpelindung.

Fungsi

Pakaianpelindungberfungsiuntukmelindungi badan sebagianatauseluruhbagian badan daribahayatemperaturpanasataudingin yang ekstrim, pajananapidanbenda-bendapanas, percikanbahan-bahankimia, cairan dan logampanas, uappanas, benturan (impact) denganmesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-organismepatogendarimanusia, binatang, tumbuhan dan lingkunganseperti virus, bakteri dan jamur.

      Cucitangan:

·           Selalumelepasperhiasansebelummencucitangan

·           Menggunakansabun dan air mengalir

·           Membasahitangan dan pergelangantangan ,pertahankantanganlebihrendahdarisikuutnukmenghindarikontaminasi

·           Gosokdengankerashinggaberbusa

·           Jika tanganandakotor ,gosokagak lama sekitar 4- 5 jam

·           Bersihkanbagianbawah kuku anda

·           Jika andamenggunakansabunpadat, cucisabunsetelahandamemakainya

·           Keringkantangandengancermatdenganhandukkering

·           Gunakansuduthandukuntukmenutupkrandioperasikandengantangan

      KonsepStandarPengendalainInfeksi

Cara  palingmudahmencegahpenyebaraninfeksiadalahmembunuhmikroorganismeketikamerekaada di tangan, alat dan perabot, seperti, tempattidurpasien. Cara paling efektifmembunuhmikroorganismeadalah:

1.     Antisepsis – >membunuhataumenghentikanpertumbuhanmikroorganisme.

2.     Dekontaminasi – >membuatobjeklebihamandipegangsebelumpembersihan.

3.     Pembersihan ->menghilangkankotoran dan mikroorganismedarikulit dan objek, denganmenggunakansabun dan air.

4.     Disinfeksikadartinggi ->membunuhkebanyakanorganisme pada objek.

5.     Sterilisasi  ->membunuhsemuamikroorganisme pada objek,misalnyaperalatanbedah.     

Metodetambahanuntukmencegahinfeksiyaitu:        

1        Pakaianpelindung

2        Pembuangan yang aman pada limbahtubuh dan benda-bendaterinfeksi,misalnyabalutan.

Untukmencegahpenyebaraninfeksidirumahsakit,perawat dan pemberiperawatankesehatan yang lain mengikutipraktikmedis dan asepsis bedah.

-          Teknik bersih( asepsismedis ) mengurangijumlahmikroorganisme yang ada dan mencegahnyamasukkepasien.

-          Teknik pembedahan( asepsisbedah ) mencakupmempertahankanobjek dan area bebasmikroorganismeuntukmeyakinkanbahwaprosedurpembedahansteril.

Adapun teknikbersih yang bisadijadikanpedomanuntukpengendalianinfeksi.

       Untukteknikbersih,ikutipedomanberikut:

1.      Bersihkanlukadarisisilukabagiandalamkearahluar. Gantibalutan yang kotor dan buangdenganbenar. Gunakansalin normal untukmencuciluka yang bersih. Gunakan betadine dan chlorexidineuntukmembersihkankulit. Gunakansabun dan air untukmencucilukakotor.

2.      Cegahpenyebaranmikroorgamismedalam droplet. Dorongpasienmenutupmulutmerekadenganmenggunakan tissue atausaputanganbilabersin.

3.      Janganpernahmengizinkanpasienmenggunakanalatpribadibersam orang lain. Pertahankantempattidurbersih dan kering.tidakbolehada air dan botoldiatasnya.

4.      Bersihkan dan desinfektanobjekkotor yang akandigunakanulang

5.      Janganmembiarkan linen kotor dan artikel lain menyentuhseragamanda. Buang dengantepat.

6.      Kosongkanpengisap dan botoldrainasesebelumbotolpenuh

7.      Janganmenyebarkandebudenganmengibas linen

8.      Janganmenempelalat dan kaindilantai

9.      Gunakansarungtanganbersihbilamemengangcairantubuh.

10.  Gunakanpakaianpelindung

11.  Ketika membersihkan area kotor ,bersihkandulu area yang tidakkotor.

12.  Tunnagkancairankewastafeldekatkransehinggatidakterciprat

13.  Tempatjarum dan spoitkedalamwadahkhusus

14.  Cucitangandengansering.                                

Selainituperawatanalat juga perludiperhatikan, Adapaunteknikperawatanalatyakni:

·       Sebelummencucialatbedah yang digunakanjarum dan spuit yang dapatdipakai lang, dan sarungtanganharusdidekonrtaminasikan .dekontaminasidenganlarutanpemutihklorin 0,5% untukdekontaminasi virus HIV/AIDS dan hepatitis B.

·       Ketika andamencuciobjekkotor ,pertama kali cucidengan air dinginmuntukmelepas material organic seperti mucus dan darah. Setelah itucucidengan air panas, jikaperlugunakansikatmembersihkannya

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Hasting G. 2006. Service Redesign: Eight steps to better patient safety. Health ServiceJournal.http://www.goodmanagement-hsj.co.uk/patientsafety

Departemen Kesehatan R.I(2006). Panduan nasionalkeselamatanpasienrumahsakit. utamakankeselamatanpasien. BakitHusada

Depertemen Kesehatan R.I (2006). Upayapeningkatanmutupelayananrumahsakit. (konsepdasar dan prinsip). DirektoratJendralPelayananMedikDirektoratRumahSakitKhusus dan Swasta.

Komalawati, Veronica. (2010) Community&Patient Safety DalamPerspektif Hukum Kesehatan.

Kozier, B. Erb, G. &Blais, K. (1997) Professional nursing practice concept, and prespective. California: Addison Wesley Logman, Inc.

Lestari, Trisasi. KonteksMikrodalamImplementasi Patient Safety: Delapan Langkah UntukMengembangkanBudaya Patient Safety. Buletin IHQN Vol II/Nomor.04/2006 Hal.1-3

Nursalam, (2002). Manajemenkeperawatan. aplikasidalampraktikkeperawatanprofesional. SalembaMedika. Jakarta.

PERSI – KARS, KKP-RS. (2006). Membangunbudayakeselamatanpasienrumahsakit. Lokakarya program KP-RS. 17 Nopember 2006

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN PENDAHULUAN SYOK

  LAPORAN PENDAHULUAN SYOK       Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners angkatan XV DepartemenGawatDarurat&Kri...