LAPORAN PENDAHULUAN
KELOMPOK KHUSUS
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugas
DepartemenKeperawatanKomunitasKeluargadanGerontik
Program ProfesiNers A.XV
![Description: Description: logo STIKes.jpg](file:///C:/Users/HPF4D9~1.DES/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
DisusunOleh
:
RISNAWATI,
S.Kep
NIM
: 4012200021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERABANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar
Tlp
(0265) 741100 Fax (0265) 744043
LAPORAN PENDAHULUAN
KELOMPOK KHUSUS
A.
Pengertian
Kelompok khusus adalah sekelompok
masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental maupun sosialnya
budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan
kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan
mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.
Perawatan Kelompok Khusus adalah suatu
upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada kelompok
– kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan
kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang
dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok
dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan
tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif, yang ditujukan kepada mereka
yang tinggal dipanti dan kepada kelompok – kelompok yang ada di masyarakat,
diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui
proses keperawatan.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Adalah untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk
dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu
tergantung kepada pihak lain.
2.
Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan asuhan keperawatan kelompok khusus adalah agar
kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam hal :
a.
Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan
kelompok khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok
b.
Menyusun perencanaan asuhan keperawatan / kesehatan yang
mereka hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok
c.
Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama
d.
Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara
kesehatan mereka sendiri
e.
Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain
dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri
f.
Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih
banyak berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri
g.
Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan
dalam menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan
masyarakat.
C.
Klasifikasi
Kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan institusi dapat
diklasifikasi berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi,
diantaranya adalah:
1.
Kelompok Khusus Dengan Kebutuhan Khusus Yang Memerlukan
Pengawasan Akibat Pertumbuhan dan Perkembangannya.
a.
Kelompok ibu hamil
b.
Kelompok ibu bersalin
c.
Kelompok ibu nifas
d.
Kelompok bayi dan anak balita
e.
Kelompok anak usia sekolah
f.
Kelompok usia lanjut
2.
Kelompok Khusus Dengan Kesehatan Khusus Yang Memerlukan
Pengawasan dan Bimbingan, diantaranya adalah:
a.
Penderita Penyakit Menular
1)
Kelompok penderita penyakit Kusta
2)
Kelompok penderita penyakit TBC
3)
Kelompok penderita penyakit AIDS
4)
Kelompok penderita penyakit kelamin (GO, Sypilis)
b.
Penderita Penyakit Tidak Menular
1)
Kelompok penderita penyakit Diabetus Melitus
2)
Kelompok penderita penyakit Jantung
3)
Kelompok penderita penyakit Stroke
c.
Kelompok Cacat Yang Memerlukan Rehabilitasi
1)
Kelompok cacat fisik
2)
Kelompok cacat mental
3)
Kelompok cacat sosial
d.
Kelompok Khusus Yang Mempunyai Resiko Terserang Penyakit
1)
Kelompok wanita tuna susila
2)
Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
3)
Kelompok – kelompok pekerja tertentu
D.
Sasaran
Dalam perawatan kesehatan kelompok
khusus, ada dua sasaran pokok pembinaan, yaitu melalui institusi – institusi
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan
pelayanan kelompok khusus yang ada dimasyarakat yang telah diorganisir secara
baik atau melalui posyandu yang ditunjukan untuk ibu hamil, bayi, dan
anak balita, atau terhadap kelompok – kelompok khusus dengan ciri khas
tertentu misal kelompok usila, kelompok penderita berpenyakit kusta dan
sebagainya.
1.
Pelayanan Kelompok Khusus di Institusi
Pelayanan terhadap lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan yang
menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompok – kelompok khusus tertentu,
diantaranya:
a.
Panti wreda
b.
Panti Asuhan
c.
Pusat Rehabilitasi Anak Cacat (fisik, mental, sosial)
d.
Penitipan Balita
Sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di institusi meliputi:
a.
Penghuni Panti
Penghuni panti merupakan priyoritas pertama dalam memberikan pelayanan dan asuhan
perawatan kelompok khusus di institusi, karena mereka yang rawan terhadap
masalah kesehatan, dan umumnya merekalah yang bermasalah, apakah masalah
tersebut dapat mengancam kesehatan dan kehidupan mereka secara individu, maupun
secara kelompok. Oleh karena itu penanganan kelompok ini harus mendapat
perhatian sungguh – sungguh oleh tenaga keperawatan. Dalam mengatasi
masalah kelompok ini diperlukan kolaborasi dengan profesi kesehatan lain maupun
dengan petugas – petugas terkait lainnya.
b.
Petugas panti
Petugas panti adalah orang yang setiap hari berhubungan langsung dengan
pelayanan penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dan
merekalah yang paling mengetahui permasalahan setiap anggota panti yang
mendapat perawatan dan pelayanan dipanti tersebut. Oleh karena itu sudah
seharusnya pengetahuan dan ketrampilan petugas panti terus ditingkatkan melalui
pendidikan dan penelitian. Tugas dan tanggung jawab perawat kesehatan adalah
bagaimana mengadakan kolaborasi dan alih teknologi yang mungkin dilakukan dalam
bidang keperawatan dan kesehatan. Dengan kata lain adanya kader – kader
kesehatan yang telah dididik dan dilatih oleh petugas kesehatan / puskesmas
sebagai penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Hal ini penting
dilakukan karena perawat kesehatan masyarakat tidak akan mampu melaksanakan
pelayanan kesehatan dan keperawatan secara terus menerus purna waktu.
Dengan adanya upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas panti
melalui pendidikan dan pelatihan, maka diharapkan setiap masalah yang timbul
dari anggota panti dapat diatasi oleh petugas panti, dan bila tidak dapat
diatasi baru dirujuk puskesmas atau institusi pelayanan kesehatan lainnya. Oleh
karena itu kerjasama lintas sektoral antara puskesmas dengan institusi yang
menyelenggarakan berbagai upaya pelayanan kelompok khusus sangat diperlukan.
c.
Lingkungan panti
Lingkungan panti juga memerlukan perhatian khusus dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dan keperawatan di institusi, oleh lingkungan merupakan
salah satu mata rantai penyebaran penyakit. Yang berkaitan dengan masalah
kesehatan lingkungan tugas perawat kesehatan terbatas kepada penyuluhan
kesehatan yang berkaitan dengan dampak lingkungan terhadap kesehatan penghuni
dan petugas panti. Hal ini penting berkaitan dengan penanaman perilaku sehat
penghuni dan petugas panti.
E.
Ruang Lingkup
Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya – upaya
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif, melalui
kegiatan – kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut :
1.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan
2.
Penyuluhan kesehatan
3.
Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota
kelompok, kader kesehatan dan petugas panti
4.
Penemuan kasus secara dini
5.
Melakukan rujukan medik dan kesehatan
6.
Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat,
kader, dan petugas panti atau pusat – pusat rehabilitasi kelompok khusus
7.
Alih teknologi dalam bimbingan kesehatan dan keperawatan
kepada petugas panti, kader kesehatan
F.
Prinsip Dasar
Yang menjadi prinsip dasar dalam perawatan kelompok
khusus adalah:
1.
Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus
dalam meningkatkan kesehatan mereka sendiri
2.
Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan
tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif
3.
Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan
secara konsisten dan berkesinambungan
4.
Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader
kesehatan dan kelompok sebagai subjek maupun objek pelayanan
5.
Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kelompok khusus di masyarakat terhadap kelompok khusus yang mempunyai
masalah yang sama
6.
Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti,
petugas panti, lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang
mempunyai masalah yang sama ke arah perilaku sehat
G.
Pelayanan
Kelompok Khusus di Masyarakat
Pelayanan kelompok khusus di
masyarakat, dilakukan melalui kelompok – kelompok yang terorganisir dengan
melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan
diantara kelompok tersebut, yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan
oleh puskesmas, yang telah berjalan dewasa ini kita kenal dengan sebutan Dasa
Wisma, KPKIA (Kelompok Persepuluhan Kesehatan Ibu Dan Anak). Disamping
itu lahan pembinaan kelompok – kelompok khusus di masyarakat dapat dilakukan
melalui Posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita, dan
kelompok – kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
H.
Tahap-Tahap Perawatan Kelompok Khusus
1.
Tahap persiapan
a.
Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada
dimasyarakat dan jumlah panti atau pusat-pusat rehabilitas yang ada disuatu
wilayah binaan.
b.
Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal pembinaan
kelompok khusus terhadap institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
terhadap kelompok khusus dan kelompok yang ada di masyarakat.
c.
Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di
panti / institusi, melalui pengumpulan data.
d.
Menganalisa data kelompok khusus di masyarakat dan di
institusi.
e.
Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan kelompok khusus di masyarakat dan di institusi.
f.
Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data,
perumusan masalah dan prioritas masalah kesehatan / keperawatan kelompok khusus
melibatkan kader kesehatan dan petugas panti.
2.
Tahap Perencanaan
Menyusun perencanaan penanggungan masalah kesehatan / keperawatan bersama
petugas panti (bagi yang di institusi) dan kader kesehatan (yang di
masyarakat). Yang menyangkut:
a.
Jadwal kegiatan (Tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya,
kriteria hasil)
b.
Jadwal kunjungan
c.
Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan
3.
Tahap Pelaksana
Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati bersama,
yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan kegiatan dapat berupa:
a.
Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti
b.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan
c.
Penyuluhan kesehatan
d.
Imunisasi
e.
Penemuan kasus dini
f.
Rujukan bila dianggap perlu
g.
Pencatatan dan pelaporan kegiatan
4.
Penilaian
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas kriteria yang telah
disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setelah
kegiatan dilakukan secara keseluruhan. Apakah itu penilaian terhadap program
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
http://dedendermawan.blogspot.com/2012/05/askep-kelompok-khusus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar