LAPORAN
PENDAHULUAN
HOME VISITE
Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Departemen
Keperawatan Komunitas Keluarga dan Gerontik
Program Profesi
Ners A.XV
![Description: Description: logo STIKes.jpg](file:///C:/Users/HPF4D9~1.DES/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Disusun Oleh :
RISNAWATI,
S.Kep
NIM
: 4012200021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA
PUTERABANJAR
PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding
Wetan No. 33
Kota Banjar
Tlp (0265) 741100 Fax (0265)
744043
LAPORAN
PENDAHULUAN
HOME VISITE
A.
Pengertian
Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari
rentang pelayanan kesehatan yang komprehensif yang di dalamnya terdapat
pelayanan kesehatan untuk indiidu dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan
tujuan meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan atau meningkatkan
kemandirian, meminimalkan akibat dari ketidakmampuan dan penyakit terminal
(Warhola, 1980).
Pelayanan kesehatan rumah merupakan kunjungan rumah
dan bagian integral dari pelayanan keperawatan, yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi (Sherwen, 1991).
Menurut ANA (1992) pelayanan kesehatan rumah adalah
perpaduan perawat kesehatan masyarakat dan ketrampilan tekhnis yang terpilih
dari perawat spesialis yang terdiri dari kumpulan perawat komunitas, seperti
perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat ibu dan anak, perawat kesehatan
masyarakat, dan perawat medikal – bedah.
Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi
pelayanan primer, sekunder dan tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan
klien melalui kerja sama dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya. Pelayanan
kesehatan rumah adalah sebuah spektrum kesehatan yang luas dari pelayanan
sosial yang ditawarkan pada lingkungan rumah untuk memulihkan ketidak mampuan
dan membantu klien menyembuhkan yang menderita penyakit kronik (NAHC, 1994).
Dari beberapa definisi di atas komponen utama pada
pelayanan kesehatan rumah adala klien, keluarga, pemberi pelayanan kesehatan
yang diberikan secara profesional (multidisiplin), direncanakan,
dikoordinasikan bertujuan membantu klien kembali ketingkat kesehatan optimum
dan mandiri yang dilaksanakan di rumah beradasarkan kontrak dan merupakan
kelanjutan dari pelayanan keperawatan pada tiap tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan.
B.
Tujuan
Pelayanan Keperawatan di Rumah
1.
Meningkatkan “support system” yang
adekuatdanefektifsertamendorongdigunakannyapelayanankesehatan.
2.
Meningkatkankeadekuatandankeefektifanperawatanpadaanggotakeluargadenganmasalahkesehatandankecacatan.
3.
Mendorongpertumbuhandanperkembangan
yang normal
dariseluruhanggotakeluargasertamemberikanpendidikankesehatanpadakeluargatentangpeningkatandankesehatanpencegahan.
4.
Menguatkanfungsikeluargadankedekatanantaranggotakeluarga.
5.
Meningkatkankesehatankeluarga.
Kelimatujuandasardaripelayanankeperawatan
di
rumahpadahakekatnyabertujuanuntukmembantukeluargamenyelesaikanmasalah-masalahnya
yang olehSimmon (1980), dikategorikanmenjadi :
1.
Sikaphidupdansumber-sumberpelayanankesehatan.
2.
Penyimpangan
status kesehatan.
3.
Poladanpengetahuantentangpemeliharaankesehatan.
4.
Dinamikadanstrukturkeluarga.
C.
HubunganPerawatKliendenganKeluarga
Perawat-perawat
yang berkunjungkerumahmemilikiperhatianterhadapseluruhmasalah-masalahkesehatan
yang
teridentifikasidarikeluargatertentuatausekelompokkeluarga.Perawattersebutmemilikikemampuanklinik
yang general dandapatbekerjadengankliendariseluruhsekelompokusia.
Untukdapatberhubungandengankeluarga,
perawattidakperlubertemusecaralangsungdenganseluruhanggotakeluarga.Salah
satuanggotakeluargadapatmenjadisumberinformasi,
tetapiperawatharusmenyadariadanyakemungkinanbahwainformasi yang
diberikantersebut, dipengaruhiolehpersepsidarisumber.
Perawatmemerlukanwaktuuntukmemperkenalkandirikepadakeluarga.Gunakanpanggilan
yang formal kecualijikakeluargamenghendaki lain.Sangatpentingbagiperawatuntukberinteraksidengansebanyakmungkinanggotakeluarga.
Melaluipengkajian,
perawatberusahauntukmengidentifikasimasalah-masalahkesehatan yang actualmaupun
yang potensional yang terdapatpadasetiapanggotakeluarga.Issue-issue
tentangpeningkatankesehatanseperti diet
danperlindungankhusussepertiimunisasimungkinditemukansebagaimasalah yang
memerlukanrujukan.Kopingkeluargaterhadappenyakit yang
terjadiataukecacatanmerupakanmasalahaktual yang
mungkinmemerlukaninterveksilangsung.
Hubunganperawat-kliendengankeluargamerupakanhal
yang pentingbagikomunitas.Fase-fasehubungandariperawat-kliendengankeluargamemilikikesamaandenganhubunganperawat-kliensecara
individual.
D.
Prinsiphubunganperawat-kliendengankeluarga
1.
Fokusintervensiperawatadalahkeluarga.
2.
Intervensi
yangdiberikandapatberfokuspadaseluruhkebutuhankesehatandanmeliputitiga level
pencegahan.
3.
Keluargatetapmemilikiotonomiuntukmengambilkeputusanterhadapkesehatannya.
4.
Perawatadalahtamu
di rumahkeluarga.
E.
Fasehubunganperawat-kliendengankeluarga
1.
FasePreinisiasiatauPesiapan
Padafasepertama,
perawatmendapat data tentangkeluarga yang akandikunjungidariPuskesmasatauIbukader.
Perawatperlumembuatlaporanpendahuluanuntukkunjungan yang dilakukan.Bagiperawat
yang
sudahberpengalamanfaseinidapatdiperpendekjangkawaktunya.Sangatpentinguntukdilakukanpadafaseiniadalahkontrakwaktukunjungandengankeluarga.
2.
FaseInisiasiatauPerkenalan
Faseinimungkinmemerlukanbeberapa
kali kunjungan.Selamafaseini,
perawatdankeluargaberusahauntuksalingmengenaldanbagaimanakeluargamenanggapisuatumasalahkesehatan.
3.
FaseImplementasi
Padafaseini,
kerjaperawatmelakukanpengkajiandanperencanaanuntukmenyelesaikanmasalahkesehatan
yang
dimilikikeluargabersama-samadengankeluarga.Lakukanintervensisesuaiperencanaan.Eksplorasinilai-nilaikeluargadanpersepsikeluargaterhadapkebutuhannya.Berikanpendidikankesehatansesuaidengantingkatpendidikandansediakan
pula informasitertulis.
4.
FaseTerminasi
Di
faseini, perawatmembuatkesimpulanhasilkunjunganberdasarkanpadapencapaiantujuan
yang
ditetapkanbersamakeluarga.Menyusunrencanatindaklanjutterhadapmasalahkesehatan
yang sedangditanganidanmasalahkesehatan yang
mungkindialamikeluargapentingdilakukandifaseteriminasi.Tinggalkannamadanalamatperawatdengannomortelepon.
5.
Fasepascakunjungan
Padafaseterakhiriniseringterabaikan.Di
faseiniperawathendaknyamembuatdokumentasilengkaptentangkunjunganuntukdisimpan
di pelayanankesehatan, tempatperawatbertugas.
F.
Perkembangan
Pelayan Kesehatan Rumah
Bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang populer
dan banyak dikenal masarakat adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
Karena berbagai pertimbangan terpaksa perawatan dilakukan di rumah. Faktor –
faktor yang mendorong perkembanagan kesehatan rumah adalah:
1.
kasus – kasus penyakit terminal dianggap
tidak efisien lagi jika dirawat di institusi pelayanan kesehatan, misal klien
mengidap penyakit keganasan (kanker) stadium akhir.
2.
Keterbatasan masyarakat untuk membiayai
kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan relatif lama, misal klien
pasca – stroke yang mengalami kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi
dalam jangka waktu yang cukup lama.
3.
Manajemen rumah sakit yang berorientasi
pada profit, dengan asumsi bahwa perawatan klien yang lama (> 1 minggu)
tinggal di rumah sakit tidak menguntungkan.
4.
Lingkungan di rumah ternyata dirasakan
lebih nyaman bagi sebagian besar klien jika dibandingkan dengan perawatan di
rumah sakit, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.
Pelayanan kesehatan rumah bertujuan:
1.
Meningkatkan kemandirian klien dalam
pencegahan komplikasi penyakit kronik membantu mengurangi efek penyakit dan
ketidakmampuan akibat penyakit.
2.
Biaya kesehatan akan lebih terkendali,
kesinambungan pelayanan yang diberikan akan mencegah terjadinya komplikasi.
3.
Mutu pelayanan akan lebih meningkat,
peran serta keluarga dalam memberikan pelayanan akan memberikan kesempatan
kepada perawat melakukan suatu penelitian pada aspek –aspek yang membutuhkan
pengembangan.
Menurut Suharyati, (2004) program home care
mempunyai dampak yang menguntungkan baik bagi klien dan keluarganya maupun bagi
tenaga yang terlibat dalam pelayanan home care. Bagi klien dan keluarga dapat
membantu secara efisien dalam mengurangi beben biaya rawat inap dirumah sakit
yang makin mahal dan semakin tidak terjangkau, disamping pula meningkat
kemandiri keluarga dalam perawatan klien dirumah. Sedangkan bagi para petugas
yang terlibat terutama dalam pelayanan langsung dirumah klien program ini dapat
memberikan variasi lingkungan kerja dan mampu menambah pengasilan bagi para
perawat yang bekerja dirumah sakit.
Karakteristik home VISIT adalah memprioritaskan
preventif dan promotif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative, cara
pelayanan tidak terkotak-kotak, terpadu dan berkesinambungan serta pendekatan
pelayanan secara menyeluruh, sedangkan manfaat yang dapat diambil dari
pelayanan home care adalah terpernuhinya kebutuhan dan tuntutan keperawatan dan
kesehatan, biaya kesehatan akan lebih terkendali, mutu pelayanan akan lebih
meningkat dan keluarga akan lebih terlibat secara aktif.
Strategi penggelolaan home care. Untuk mengelola
home care dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak yang terkait baik dari
penggelola, rumah sakit maupun dari para pemberi pelayanan. Karena dalam
pelaksanaannyahome care tidak lepas dari berbagai masalah diantaranya adalah
image masyarakat masih berorientasi pada medis, praktek mandiri belum
tersosialisasi.
Menurut Ficks. W.J (1993) ada beberapa kendala atau
hambatan dalam mencapai sukses dalam pengelolaan HVC (Home VISIT Cere) yaitu
dilihat dari aspek internal dan aspek eksternal. Hubungan dari aspek internal
terdiri dari product lifecycle,wage and benefits,administrivia, dan hospital
large-scale mind set. Sedangkan hambatan eksternal menyangkut system pembayaran
yang tidak ancer, meliputi : reimbusment changes, propective payment dan case
management yang tidak hati-hati.
Secara umum jenis pelayanan yang dapat diberikan
dalam pelayanan kesehatan rumah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.
Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2.
Pelayanan rehabilitasi
3.
Pelayanan informasi dan rujukan
4.
Pelayanan sosial dan upaya menciptakan
lingkungan terapeutik
5.
Pendidikan dan latihan
6.
Higiene dan sanitasi perorangan serta
lingkungan
7.
Pelayanan perbaikan untuk kegiatan
sosial
Langkah – langkah VISIT Care menurut Smith (1995)
ada empat aktifitas atau fase dalam melaksanakan keperawatan dirumah, yaitu:
1.
Fase Permulaan
Perawatan
merupakan kasus – kasus yang perlu ditidak lanjuti dirumah, melelui seleksi
kasus dipuskesmas sesuai dengan prioritas. Kemudian menetapkan jadual
kunjungan, kontrak waktu kunjungan dengan membuat kesepakatan dengan keluarga
tentang waktu kunjungan dan kehadiran anggota keluarga pengambilan keputusan.
Selama fase ini pula perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan
mengetahui bagaimana keluarga menangapi suatu masalah kesehatan. Selain itu
juga perawat menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kunjungan seperti mempelajari riwayat penyakit klien (individu atau anggota
keluarga) dari rekan kesehatan anggota keluarga (family folder) dipuskesmas dan
pencatatan lain (unit pelayanan kesehatan) yang ada kaitannya dengan klien
tersebut, membuat catatan singkat tentang masalah klien dan keluarga tersebut.
2.
Fase implementasi
Fase ini perawat
melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dimiliki oleh keluarga. Lakukan intervensi sesuai rencana, eksplorasi
nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhannya. Berikan
pendidikan kesehatan sesuai dengan pendidikannya dan sediakan pula informasi
tertulis.
3.
Fase terminasi
Perawat membuat
kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan bersama keluarga. Menyususn rencana tindak lanjut terhadap masalah
kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin dialami
keluarga. Tinggal nama dan alamat perawat serta nomor telpon yang bisa dihubungan
oleh keluarga.
4.
Aktivitas post visit
Fase terakhir
adalah pendokumentasian, dimana perawat melakukan pencatatan secara lengkap
tentang hasil kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan, tempat perawat
bertugas.
Karakteristik
pelayanan kesehatan rumah antara lain
1.
Pelayanan kesehatan rumah memiliki
karakteristik sebagai bentuk pelayanan kesehatan promotif dan preventif yang
menjadi prioritas utama dengan tidak mengabaikan upaya pengobatan, pencegahan
kecacatan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan komunikasi, informasi dan
edukasi.
2.
Tatacara pelayanan tidak diselenggarakan
secara terpisah – pisah, namun dilkukan secara terpadu (interdisiplin) dalam
rangka memenuhi kebutuhan klien.
3.
Pendekatan penyelenggaraan pelayanan
secara menyeluruh.
Agen adalah
pengelola yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan pelayanan
kesehatan rumah baik penyediaan tenaga, sarana dan peralatan serta mekanisme
pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Sejak awal berdirinya pelayanan
kesehatan rumah, banyak organisasi yang telah membuat program pelayanan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan klien.
Berdasarkan pada
administrasi dan struktur organisasi, agen kesehatan rumah dibagi dalam lima
jenis yaitu:
1.
Agen pemerintahan
2.
Agen voluntir/sukarela
3.
Agen kombinasi
4.
Agen rumah sakit
5.
Agen proprietary/swasta
DAFTAR
PUSTAKA
American Nurses’
Association (ANA). 1986. Standards o Home CareNursing Practice. Washington, DC
: Author.
Milone-Nuzzo, P. 1995. Chapter 29.Home Health Care.In
Claudia M.Smith and FA. Maureen (Eds). Community Health Nursing :TheoryAnd
Practice. Philadelphia : W. B. Saunders.
Smith, CM. 1995. Chapter 7. The Home Visit : Opening
Doors for FamilyHealth. In Claudia M. Smith and FA. Maureen (Eds). CommunityHealth
Nursing : Theory and Practice. Philadelphia ; W. B Saunders.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar